Setelah menghabiskan 4 hari jalan-jalan di Hongkong, tujuan saya berikutnya adalah Macau. Macau merupakan daerah administratif China yang terdiri dari 4 daerah utama: Macau Peninsula, Taipa, Cotai, dan Coloane.
Daerah Macau Peninsula berbatasan langsung dengan Cina Daratan dan di area ini terdapat Senado Square, Ruins St. Paul, dan casino Grand Lisboa. Sementara daerah Taipa merupakan area dimana ferry terminal dan Macau International Airport berada. Sedangkan daerah Cotai pusat dari casino-casino megah seperti the Venetian, the Galaxy, the Parisian, dan City of the Dream. Terakhir Coloane, daerah paling ujung selatan yang jarang dikunjungi turis.
HONGKONG KE MACAU (BY FERRY)
Dari Hongkong ada 3 terminal ferry dengan tujuan Macau. Di Hongkong International Airport, Kowloon, dan Hongkong Island. Harga tiket ferry-nya lebih murah untuk keberangkatan siang hari ketimbang malam hari, dengan lama tempuh 1 jam.
- Sky Pier di Hongkong International Airport (HKD 270-300 sekali jalan)
- Hongkong Macau Ferry Terminal di Connaught Road, Sheung Wan, Hongkong Island (HKD 171-211 sekali jalan)
- Hongkong China Ferry Terminal di Canton Road, Tsim Sha Tsui, Kowloon. (HKD 171-211 sekali jalan)
HONGKONG KE MACAU (BY BUS)
Cara termurah dari Hongkong menuju Macau adalah dengan naik HZMB bus. Berikut langkah-langkahnya:
- naik MTR lalu turun di Sunny Bay station
- kemudian naik bus B5, bayar HKD 5.8 turun di HZMB (pemberhentian terakhir)
- masuk konter imigrasi untuk keluar dari Hongkong
- beli tiket HZMB bus seharga HKD 65
- naik bus HZMB. Perjalanan sekitar 1 jam- tiba di Macau, masuk konter imigrasi untuk mendapatkan cap masuk Macau
- keluar imigrasi, naik bus 101X dan 102X tergantung lokasi penginapan. Bayar 6 MOP
Dengan cara ini, total kita hanya perlu membayar tidak lebih dari HKD 100 untuk tiba di Macau.
Bandingkan dengan ferry yang paling tidak harga tiketnya HKD 170 sekali jalan
AKOMODASI DI MACAU
Saat 10 tahun lalu (2009) pergi ke Macau, tidak sulit untuk mencari hotel budget bagus, murah, dan bersih. Tapi sekarang susah sekali. Tidak ada hotel yang dibawah rate IDR 1,000,000 per malam. Sialnya, hostel pun tidak ada sama sekali di Macau.
Tidak kehabisan akal, saya lalu melirik opsi Airbnb yang ternyata setelah teliti mencari, ketemu juga akomodasi di bawah 1 juta per malam. Namanya "Shared Room Hosted by Shanshan" dengan harga USD 34 per malam. Akomodasi Airbnb ini berada di suatu apartment tua di depan dekat MGM Macau. Pemiliknya seorang bapak-bapak berusia sekitar 40 tahun tapi tidak bisa berbahasa Ingrris sama sekali. Semua komunikasi kita lakukan dengan google translate.
Perihal lokasi, saya memang sengaja memilih Airbnb di pusat kota supaya tinggal jalan kaki kalau mau ke Ruins St. Paul dan Senado Square. Dan saya pilih dekat casino besar seperti MGM Casino supaya saya bisa menggunakan fasilitas free shuttle busnya ke pusat kota/airport/macau ferry terminal/taipa ferry terminal.
MATA UANG MACAU (MOP)
Macau memiliki mata uangnya sendiri bernama MOP namun Hongkong Dolar (HKD) juga lazim dipakai untuk pembayaran. Terkadang kalau kita membayar dengan HKD, kembaliannya juga dalam HKD. Tapi kadang juga kembaliannya dalam MOP.
1 MOP = 0.97 HKD
DAY 4
KUN LAM STATUE
Setelah beres check in di xxxx, saya langsung mengeksplore daerah Macau Peninsula. Tujuan pertama Kun Lam Statue yang hanya berjarak 5 menit jalan kaki dari Airbnb. Patung perunggu setinggi 7 m ini memang sering dijadikan ikon dari Macau bersamaan dengan Ruins St. Paul dan Macau Tower.
RUINS ST. PAUL
Dari Kun Lam Statue saya kemudian berjalan kaki menuju Ruins St. Paul. Agak jauh memang tapi saya malas naik bus di Macau karena ribet dan sopirnya tidak bisa bahasa Inggris. Perlu diketahui, Macau ini dulunya bekas jajahan negara Portugis sehingga bahasa resminya bahasa Portugis dan Cantonese. Bahasa Inggris tidak laku disana.
Jadi daripada nyasar dan buang-buang waktu, lebih baik saya jalan kaki saja sekalian cuci mata menikmati bangunan-bangunan tua khas Portugis yang banyak terdapat di Macau Peninsula.
Ruins St. Paul ini sejatinya sebuah gereja katolik bergaya baroque setinggi 27 m yang dibangun tahun 1637-1640. Sayangnya gereja ini mengalami kebakaran dahsyat di tahun 1835 yang mengakibatkan hanya bagian depan gereja yang tersisa. Boleh dibilang Ruins St. Paul ini bangunan paling populer di Macau. Tidak sah ke Macau kalau belum kesana.
FORTALEZA DO MONTE
Persis di sebelah Ruins St. Paul, terdapat sebuah benteng yang dibangun di atas bukit Mount Hill setinggi 52 m. Fortaleza do Monte namanya. Benteng ini dibangun tahun 1617-1626 untuk melindungi penduduk di Macau kali itu dari serangan bajak laut. Tapi kini sudah dialih fungsikan sebagai spot terbaik untuk menikmati sunset karena dari atas sana, dapat terlihat pemandangan kota Macau dari ketinggian. Dan gratis pula! Tidak dipungut biaya untuk masuknya.
GRAND LISBOA
Dalam perjalanan balik, saya sempatkan untuk mampir ke Casino Grand Lisboa yang memiliki arsitektur unik. Dibangun tahun 2007, Grand Lisboa ini merupakan bangunan tertinggi di Macau dengan ketinggian 261 m. Pantas dari sudut mana pun di daerah Macau Peninsula, kita bisa dengan mudah melihat Casino Grand Lisboa.
Persis di belakang Grand Lisboa, terdapat kedai Margaret's Cafe e Nata yang menjual eggtart legendaris di Macau. Wajib banget mencoba eggtartnya yang rasanya creamy, lembut, dan light, dibalut pastry super renyah. Selain eggtartnya Margaret's Cafe, meati cobain juga eggtartnya Lord Stow's Bakery. Kalau eggtartnya Koi Kei merek sejuta umat, B aja rasanya.
DAY 5
RUINS ST. PAUL
Karena kemarin pas ke Ruins St. Paul ramai banget, maka besok pagi-paginya saya mampir lagi kesana buat foto-foto tanpa bocor. Saya datang persis pukul 7.45 pagi dan masih bisa leluasa foto-foto. Tapi pas pukul 8, tiba-tiba saja segerombolan turis mainland China datang entah dari mana dan langsung bikin rusuh. Jadi saran saya, kalau mau foto-foto tanpa bocor mesti datang sebelum jam 8.
SENADO SQUARE
Selain Ruins St. Paul, wajib juga mampir ke alun-alun paling terkenal di Macau, Senado Square. Karena saat itu bertepatan dengan Natal maka dekorasi di Senado Square ini semarak dengan semangat natal lengkap dengan Santa Klaus dan rusa kutubnya.
RUA DE FELICIDADE
Pada abad ke 19th, jalanan Rua De Felicidade yang berada persis di depan Senado Square ini dikenal sebagai red light district-nya Macau. Namun sejak terjadinya Perang Dunia 2, bisnis prostitusi dilarang di Macau yang mengakibatkan redupnya pamor dari Rua de Felicidade. Tapi kini pamornya naik lagi untuk alasan yang berbeda, yaitu karena tourism.
VENETIAN MACAU
Dari Senado Square dan Rua de Felicidade, saya lalu naik shuttle bus MGM Casino (gratis) menuju Macau Ferry Terminal. Disana lalu saya sambung naik shuttle bus Venetian menuju the Venetian Macau (gratis) di daerah Cotai, pusatnya casino-casino menter di Macau.
The Venetian Macau ini dibangun tahun 2007 dan merupakan gabungan antara casino, hotel, resort, dan pusat perbelanjaan yang jadi satu. Seperti namanya, the Venetian Macau ini baik interior maupun eksteriornya mengambil tema kota air Venice di Italia. Saking niatnya sampai dibangun canal-canal dan gondola segala agar menyerupai kota aslinya.
Selain di Macau, the Venetian juga mempunyai cabang di Las Vegas, USA (the Venetian Las Vegas). Kebetulan saya pernah berkunjung ke keduanya dan menurut saya, the Venetian Macau ini jauh lebih mewah dan keren ketimbang saudaranya di Las Vegas.
THE PARISIAN MACAU
Kalau tadi the Venetian Macau mengambil tema kota Venice di Italia, maka the Parisian Macau mengambil tema kota Paris lengkap dengan Eiffel Towernya yang spektakuler dan berkelap-kelip di malam hari. Sama halnya dengan the Venetian Macau, the Parisian Macau juga terdiri dari resort, hotel, casino, dan pusat perbelanjaan yang tumplek blek jadi satu.
Macau memang mendapat julukan Las Vegasnya Asia karena banyaknya casino-casino yang ada disana. Namun sebutan tersebut kurang tepat karena sejatinya Las Vegas identik dengan 3 hal : Judi, Prostitusi, dan Night Life. Sementara di Macau, hanya ada judi saja.
TAIPA VILLAGE
Selain daerah Senado Square di Macau Peninsula yang banyak menyimpang bangunan peninggalan Portugis, lokasi lainnya adalah Taipa Village. Area old town di daerah Cotai, hanya berjarak 15 menit jalan kaki dari the Venetian Macau.
Di Taipa Village ini lagi-lagi mata kita akan dimanjakan dengan jejeran bangunan tua khas Portugis yang masih terawat. Juga terdapat eggtart legendaris Lord Stow's Bakery yang pastinya wajib dicoba.
Dan kunjungan ke Taipa Village ini menjadi akhir dari perjalanan saya di Macau karena besoknya saya harus ke bandara untuk mengejar pesawat balik ke Jakarta. Overall saya suka sekali suasana di Macau. Karena sebentar berasa Portugis (bangunan kota tuanya), sebentar berasa di Amerika (casino-casinonya), dan sebentar di China. Asik deh Macau. 1 kota, 3 rasa benua.
Cheers,
Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/
#Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Solotravelling #Hongkong #Macau
Cheers,
- THE END -
Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/
#Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Solotravelling #Hongkong #Macau