Setiap kali ada promo free seat Airasia, saya tidak pernah absen membeli tiket Jakarta - Kuala Kumpur (PP) untuk keberangkatan 6-12 bulan berikutnya. Biasanya saya selalu pilih tanggal keberangkatan saat ada hari kejepit atau long weekend. Biar hemat jatah cuti maksudnya.
Lalu dapatlah tiket Jakarta - Kuala Lumpur (PP) seharga IDR 325,000. Berangkat Kamis, 31 May, pulang hari Minggu, 3 Juni. Pas long weekend karena Jumat, 1 Juni hari libur nasional. Supaya makin hemat, saya sengaja pilih jam keberangkatan di Kamis malam agar siangnya bisa kerja dulu. Jadi dengan ambil cuti 1 hari saya dapat liburan 4 hari.
ITINERARY
Bosan kalau harus di Kuala Lumpur saja, saya kemudian mengotak-atik rute promo Airasia lainnya dengan beragam kombinasi tujuan di ASEAN. Mulai dari Bangkok, Phuket, Phnom Penh, Siem Reap, sampai Bandar Seri Begawan.
Sebagai seseorang yang suka candi-candian dan wisata masa lalu (ceilah), sudah lama saya kepingin mengunjungi Angkor Wat di Siem Reap. Begitu pas ada tiket murah kesana, langsung saja saya beli tanpa banyak mikir daripada kehabisan.
Dapatlah tiket Kuala Lumpur - Siem Reap (PP) seharga IDR 940,000. Total tiket pesawatnya jadi 1,265,000 untuk 4 penerbangan saat long weekend. Ke luar negeri pula.
Itinerary trip 4 hari di Siem Reap juga cukup simpel.
- Day 1 : Perjalanan dari Jakarta ke Kuala Lumpur
- Day 2 : Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Siem Reap, lanjut temple hopping
- Day 3 : Cafe hopping di Pub Street, lalu sorenya perjalanan dari Siem Reap ke Kuala Lumpur
- Day 4 : Perjalanan Kuala Lumpur ke Jakarta
DAY 1
DRAMA PERJALANAN KE BANDARA
Perjalanan dari kantor ke bandara ini cukup drama. Saking menumpuknya kerjaan, saya baru bisa keluar kantor sekitar jam 6 malam. Padahal penerbangan saya ada di jam 8 malam. Langsung auto mules. Karena mepet dan takut telat, saya nekat naik Gojek dari kantor di Kuningan ke bandara. 2x naik tentunya karena jaraknya lebih dari 20 km. Jadi harus dipecah 2 trip. Gojek pertama dari Kuningan ke Taman Anggrek lalu disambung Gojek kedua dari Taman Anggrek ke Soekarno Hatta. Kalau naik taksi/gocar mungkin bisa sampai lebih lama karena pas jam pulang kantor.
Setelah kebut-kebutan tidak karuan, sampailah saya di area Soekarno Hatta. Ternyata motor dilarang masuk ke area Terminal 3. Haduh drama apalagi ini. Terpaksalah saya lari-lari di jembatan layang menuju Terminal 3 karena takut telat, tapi malah berakhir diangkut mobil petugas keamanan Soekarno Hatta karena pejalan kaki dilarang melintas di atas jembatan. Untungnya saya tidak di denda dan malah diantar naik mobil ke terminal keberangkatan (rejeki anak soleh)
Begitu masuk, saya segera mencari mesin check in Airasia yang sayangnya saya ditolak system karena dianggap telat check in. Saat itu sekitar jam 7.30 malam atau 30 menit dari jadwal keberangkatan. Iseng-iseng saya pergi ke konter check in Airasia. Kali-kali masih diperbolehkan check in. Dan ternyata, boleh dong! Pesawat ke Kuala Lumpurnya delay 1 jam jadi saya masih diperbolehkan check in dan naik pesawat ke Kuala Lumpur #blessingindisguise.
Beres drama check in, saya tinggal menunggu boarding di ruang tunggu. Belum pernah saya sesenang ini karena pesawat delay, hehe.
DAY 2
KUALA LUMPUR KE SIEM REAP
Tiba di KLIA-2, saya langsung mencari spot buat tidur di bandara. Berhubung saya sudah berkali-kali transit di KLIA-2, saya sudah tahu pojokan mana yang sepi dan asik buat tidur tanpa gangguan. Paginya saya naik penerbangan pertama dari Kuala Lumpur ke Siem Reap.
SIEM REAP INTERNATIONAL AIRPORT
Kelar urusan imigrasi, saya langsung keluar mencari tuktuk menuju Pub Street. Ternyata ongkosnya USD 10. Karena malas keluar duit segitu banyak, saya mengamati sekitar mencari orang yang kira-kira mau diajak sharing cost. Ketemulah 2 orang cewek backpacker yang menenteng kantong kresek indomaret. Wah, orang Indonesia nih pasti.
Iseng-iseng niat hati mau mengajak patungan tuk-tuk ke pusat kota, saya malah diajak mereka patungan sewa tuk-tuk USD 35 seharian. Lumayan kan, saya jadi hemat ongkos, dapat teman gosip, serta dapat tukang foto pribadi. Sayangnya kita cuman bisa jalan bareng 1 hari saja karena malamnya mereka harus pergi ke Sihanoukville.
1 DAY TICKET ANGKOR WAT
Dari bandara kami langsung diantar naik tuk-tuk menuju loket resmi penjualan tiket masuk ke dalam Angkor Wat. Harga tiketnya bervariasi tergantung durasi yang dipilih.
- 1 day ticket USD 37
- 3 days ticket USD 62
- 7 days ticket USD 72
Kami bertiga sepakat membeli 1 day ticket seharga USD 37 karena memang mau 1 hari saja temple hopping di Angkor Wat. Tiket terusan ini berlaku untuk memasuki candi-candi lainnya yang berjumlah ribuan di sekitar Angkor Wat. Sehingga tidak perlu bayar lagi.
Tiketnya juga cukup unik karena kita diharuskan difoto dan fotonya dicetak di tiket masuknya. Jadi tidak bisa main curang 1 tiket untuk 2 orang karena ada fotonya. Saat memasuki area Angkor Wat dan beberapa candi lainnya, tiket masuk ini selalu diperiksa.
ANGKOR WAT
Setelah tiket di tangan, kami meluncur ke destinasi pertama yang menjadi alasan utama kami ke Siem Reap : Angkor Wat.
Angkor Wat merupakan candi Budha terbesar di Kamboja dengan luas area 162.6 hektar. Semula Angkor Wat dibangun dan didedikasikan untuk Dewa Wisnu (Hindu) namun seiring berjalannya waktu, candi ini berubah aliran dari Hindu menjadi Buddha di akhir abad ke 12.
Dulunya Kerajaan Khmer yang berpusat di Angkor Wat pernah tercatat sebagai kota terbesar dan terpadat di dunia. Namun masih misteri apa yang menyebabkan kemunduran kota ini hingga berangsur-angsur ditinggalkan penduduknya.
LUNCH WITH AMOK
Dari Angkor Wat kami kemudian makan siang di restoran lokal sembari mengisi energy. Karena sudah di Kamboja, kami bertiga memesan makanan khas sana bernama Amok. Ada amok ikan, amok ayam, dan amok sapi, tinggal dipilih. Rasanya mirip tongseng, pas di lidah orang Indonesia, dan tidak terlalu spicy. Biasanya disajikan dalam buah kelapa. Cukup unik.
ANGKOR THOM
Beres makan siang, kami lalu menuju destinasi kedua : Angkor Thom. Kalau pernah lihat film Tomb Raider yang dibintangi Angelina Jolie, nah lokasi syutingnya ada di Angkor Thom ini. Keunikan dari temple ini ada pada pepohonan besar yang seolah-olah menelan struktur bangunan candi. Menandakan sudah betapa tuanya temple ini.
BANYON TEMPLE
Lanjut ke destinasi ketiga: Bayon Temple atau candi dengan seribu wajah. Dinamakan demikian karena terdapat 216 ukiran wajah raksasa di dinding, menara, dan bangunan candinya. Candi ini termasuk yang "paling muda" karena dibangun pada akhir abad ke 12 hingga awal abad ke 13.
TAKEO TEMPLE
Harusnya kami masuk ke Takeo Temple yang menjadi temple terakhir. Tapi karena sudah "mabok candi", kami hanya turun di depannya lalu kembali lagi ke tuk-tuk dan minta diantar Pub Street untuk chill out sembari menikmati senja.
PUB STREET
Kalau ada jalanan paling "happening" seantero Kamboja sudah pasti Pub Street jawabnya. Jalanan ini bisa disamakan dengan Orchard Road di Singapura atau Bukit Bintang di Kuala Lumpur. Bedanya kalau di Singapura dan Bukit Bintang yang berjejer itu shopping mall mewah, di Pub Street itu pub, coffe shop, cafe, resto, bar, dan club malam.
Begitu malam tiba, jalanan sepanjang Pub Street ditutup untuk kendaraan umum dan Pub Street disulap menjadi jalanan kelap-kelip dengan musik jedag-jedug tidak ada matinya. Seru banget buat bar hopping, pindah dari satu ke bar yang lain sembari menikmati vibes-nya yang young dan energetic. Pastikan buat mampir ke Angkor What? Bar yang terkenal.
ONE STOP HOSTEL
Setelah keliling Pub Street dan berpisah dengan 2 teman baru, saya lalu check in di One Stop Hostel, Siem Reap. Lokasinya dekat dengan Pub Street jadi tinggal selangkah kemana-mana. Harga permalamnya cuman Rp. 77,000/bed untuk sekamar 6 bed. Murah banget. Malah hostelnya bersih, staffnya ramah, serta lokasinya super strategis. Very recommended. Hostelnya sendiri juga menyediakan beragam paket half day tour dan one day trip di Angkor Wat/Siem Reap, juga airport transfer dengan harga super terjangkau.
DAY 3
SIEM REAP
Tidak banyak yang saya lakukan di Siem Reap keesokan harinya. Kelelahan karena kemarin seharian temple hopping di Angkor Wat, saya memutuskan untuk santai-santai saja hari ini sambil cafe hopping di daerah Pub Street bareng temen hostel. Siangnya saya check out dari hostel lalu sorenya minta dipesankan tuk-tuk ke bandara. Dan berakhir pula liburan singkat di Siem Reap.
Siem Reap ini langsung masuk ke dalam the best and affordable weekend getway list versi saya. 3 hari 2 malam sudah cukup untuk menjelajahi kota kecil dengan night live yang tidak ada matinya. Siem Reap ini destinasi pas sekali untuk melakukan ritual sedikit dugem, sedikit berpetualang.
Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/
#Europe #Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye