Kamis, 25 April 2019

JALAN - JALAN DI PHUKET THAILAND

Apa yang terlintas dipikiran kalian ketika mendengar Phuket? Pantai indah berpasir putih? Bukit-bukit karst seperti di Raja Ampat? Gemerlap kehidupan malam yang tidak ada matinya? Atau malah ladyboy? Hehe.

Tergiur kombinasi tiket free seat Airasia Jakarta-Kuala Lumpur (PP) dan tiket promo Airasia Kuala Lumpur-Phuket (PP) untuk keberangkatan Jumat tanggal 17 Agustus 2018 dan kepulangan Minggu, 19 Agustus 2018, tanpa pikir panjang langsung saya sikat. Dalam sekejap saya sudah mengantongi tiket Jakarta-Phuket via Kuala Lumpur seharga Rp. 1.570.000 PP pas long weekend lagi karena Jumatnya libur nasional. Lumayanlah buat trip tipis-tipis di tengah tahun sekaligus weekend getaway karena sudah suntuk dengan kerjaan. 

Selain tergiur iming-iming tiket murah, alasan lain kenapa saya nekat beli tiket ke Phuket karena saya sendiri belum pernah kesana. Kata orang-orang Phuket ini bagus banget. Cocok buat orang yang suka alam (seperti saya) karena pantainya indah dan alam bawah lautnya spektakuler. Boleh dibilang Phuket ini "Raja Ampatnya" Thailand. Wah makin tidak sabar mau buru-buru liburan kesana.


ITINERARY DI PHUKET


Karena kerjaan lagi banyak-banyaknya, saya baru sempat blog walking tempat-tempat yang mesti dikunjungi di Phuket 1 minggu sebelum keberangkatan. Saya hanya punya waktu liburan 3 hari. Itupun hari pertama dan ketiga dipotong traveling day. Artinya saya hanya punya 1 hari efektif di hari Sabtu saja.

Oleh sebab itu diputuskan hari pertama untuk eksplor Bangla Road saja (jalanan paling hits di Phuket). Hari kedua ikutan paket one day tour island hopping. Lalu hari ketiga Phuket city tour setengah hari, kemudian perjalanan balik ke Jakarta. Simpel kan? Namanya juga trip tipis-tipis buat refreshing. Biar pas balik liburan sudah semangat kerja lagi mengumpulkan rupiah.
  • Day 1 : Perjalanan Jakarta ke Phuket (via Kuala Lumpur). Malamnya eksplor Bangla Road
  • Day 2 : One day trip island hopping
  • Day 3 : Phuket city tour. Lalu perjalanan Phuket ke Jakarta (via Kuala Lumpur)


AKOMODASI DI PHUKET


Untuk akomodasi saya menginap di Slumber Party Phuket Hostel. Saya pilih karena rating-nya lumayan tinggi di hostelworld.com, review-nya ribuan (paling banyak), dan lokasinya super strategis. Hanya 5 menit jalan kaki ke Bangla Road yang menjadi pusat kehidupan di Phuket.

Slumber Party Phuket Hostel ini mengklaim dirinya sebagai "Party Hostel". Artinya penghuninya sebagian besar anak muda yang pada doyan party. Sebetulnya ini kali pertama saya menginap di "Party Hostel" macam begini. Jadi saya tidak begitu tahu harus berekspektasi seperti apa.

Harapan saya sih Slumber Hostel ini bisa memberikan servis standar layaknya hostel-hostel yang pernah saya datangi seperti resepsionis yang ramah dan helpfull serta bantuan pemesanan taksi ke bandara/paket one day tour. Tapi berhubung harga hostelnya cukup murah, cuman IDR 140,000 per malam, yasudah lah saya booking saja tanpa banyak protes.


MONSOON SEASON


Tiket pesawat sudah dipesan, itinerary sudah dibuat, hostel sudah di booking, dan THB sudah terbeli. Semua nampaknya berjalan sesuai rencana. Namun bencana itu datang 1 hari sebelum keberangkatan saat saya iseng-iseng mengecek ramalan cuaca di Phuket. Alangkah terkejutnya saya setelah mengetahui kalau hampir setiap hari di bulan Agustus, Phuket bakal diguyur hujan.

Ternyata oh ternyata, bulan Juni hingga Oktober merupakan musim hujan/monsoon season di Thailand (kebalikan dengan Indonesia yang musim kemarau). Sialnya puncak musim hujannya justru terjadi di bulan Agustus. Wah rencana liburan di Phuket terancam jadi berantakan karena cuaca buruk. Karena hampir semua aktivitasnya di luar ruangan seperti island hopping atau Phuket city tour.

Tapi the show must go on. Tiket promo ini tidak bisa di reschedule. Jadi sambil banyak-banyak berdoa, saya tetap berangkat ke Phuket dan berharap cuaca menjadi lebih baik.


DAY 1
PHUKET INTERNATIONAL AIRPORT


Tiba di Phuket International Airport, saya disambut hujan sederas-derasnya. Sepertinya doa saya tidak terkabul #hiks. Keluar imigrasi saya lalu mencari shuttle van menuju Bangla Road. Saya membayar THB 150, diantar langsung ke depan penginapan. Lama perjalanan sekitar 1 jam.


SLUMBER PARTY HOSTEL


Menambah kesialan saya hari itu, servis di Slumber Party Hostel ternyata kacrut tidak sesuai harapan. Mbak-mbak resepsionis jutek, tidak informatif, dan menjawab pertanyaan standar saya dengan ogah-ogahan. Bahkan dia tidak mau membantu pemesanan paket one day tour island hopping di keesokan harinya dengan alasan sudah malam dan travel agent sudah pada tutup.

Saking kesalnya, saya terpaksa mencari sendiri travel agent di pinggir jalan yang masih buka sambil hujan-hujanan. Setelah cukup lama keluar masuk beberapa kantor travel agent, membandingkan harga satu agent dengan agent lainnya, dapatlah satu paket tour dengan harga masuk akal. Sekitar USD 35/orang yang mencakup penjemputan dari hostel, slow boat, makan siang, jasa tour guide, dan mengunjungi 3 tempat populer di Phuket termasuk James Bond Island yang terkenal.

Karena servisnya buruk, next time saya tidak akan mau menginap di Slumber Party Hostel lagi.  Malah saya harus memberikan paspor sebagai deposit. Hari gini gitu loh, masa masih pakai paspor buat jaminan. Biasanyakan cukup dengan memberikan sejumlah uang saja. Supaya bisa meminimalkan resiko paspor hilang/tertukar.


DAY 2
ISLAND HOPPING


Besok paginya saya dijemput naik van pukul 7 di hostel oleh pihak travel agent untuk kemudian diantar menuju Ao Po Pier. Disana sudah menunggu sebuah slow boat besar yang akan mengantar saya dan 40 peserta lainnya berlayar seharian mengelilingi gugusan kepulauan di Phang Nga Bay. 

Mungkin pada saat the best season, pemandangan di Phang Nga Bay ini bakalan spektakuler. Perairan hijau toska, bukit-bukit karst, langit biru cerah tanpa awan, seperti iklan pariwisata di Phuket. Namun hari itu pemandangan kurang maksimal. Langit kelabu, hujan gerimis, dan air laut yang terlihat keruh dan butek.




JAMES BOND ISLAND


Saya pikir kunjungan ke James Bond Island akan sedikit membuat mood saya lebih baik. Karena tour guide berulang kali meyakinkan saya kalau James Bond Island is very very beautiful. Sayangnya James Bond Island ini tidak sesuai iklannya. Pulaunya biasa saja. Pasir pantainya coklat, airnya butek, dan luar biasa ramai oleh pengunjung. Malah kami cuman diberi waktu 30 menit disini, makin bete saja saya. Gimana bisa enjoy coba kalau diburu-buru begini?




PANAK ISLAND


Dari James Bond Island kapal kemudian menuju Panak Island yang dikelilingi banyak sekali bukit karst. Disana kami naik kano melewati pinggir bukit karst serta keluar masuk beberapa goa. Lumayan seru. Dan menurut saya inilah highlight dari trip kali ini. Walaupun B aja. Tidak bagus-bagus amat.




SUNSET DI LAWA ISLAND


Selesai naik kano, kapal kemudian beralih ke destinasi terakhir: Lawa Island. Sebuah pulau kecil dimana kami akan menghabiskan sore hari sembari menonton sunset. Karena hujan rintik-rintik tidak kunjung berhenti, tidak ada sunset sore itu. Bahkan mataharinya tidak muncul karena ketutupan awan. Saya cuman duduk-duduk di pulau sambil minum es kelapa.

Beres santai-santai di pulau, kapal kembali menuju dermaga dan kami pun diantar balik naik van ke penginapan masing-masing. Overall, ini adalah one day trip saya yang paling tidak berkesan. Sudah destinasinya biasa saja, harganya mahal, lunch-nya jauh dari kata enak, dan makin diperparah cuaca buruk.





BANGLA ROAD


Malamnya karena tiba-tiba hujan sudah reda, saya jadi bisa jalan-jalan menikmati malam di Bangla Road yang terkenal. Bisa dibilang ini adalah jalanan paling hits seantero Phuket. Semakin malam justru jalanan ini semakin ramai. Ada bar, club, restoran, serta beragam pertunjukan orang dewasa yang "aneh-aneh". Tidak akan pernah bosan menikmati malam di Bangla Road.

PHUKET CITY TOUR


Besoknya sesuai rencana saya akan setengah hari city tour secara mandiri di downtown Phuket. Saya kesana naik bus umum yang harganya murah meriah. Sayangnya baru jalan-jalan sebentar di downtown Phuket yang di kelilingi bangunan-bangunan bersejarah bergaya "peranakan", hujan lagi-lagi turun dengan derasnya sampai baju saya basah-sah. Karena mood jadi berantakan, saya kembali lagi ke Bangla Road dan mencari shopping mall untuk berteduh sembari menunggu jam keberangkatan pesawat balik ke Jakarta.

Ternyata tidak semua trip selalu berisi cerita yang indah-indah. Kali ini, saya sial di Phuket!







Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Europe #Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Thailand #Phuket 

1 komentar:

  1. JM Hospitality Inc. - M Hospitality Inc.
    JM Hospitality Inc. is a leading provider of virtual and broadcast medical facilities to 정읍 출장샵 the 진주 출장마사지 healthcare industry 과천 출장샵 through the 영주 출장샵 GVC and JVAC. 의정부 출장안마

    BalasHapus

JALAN - JALAN DI SEOUL KOREA - PART 1

Kalau ditanya pilih Jepang atau Korea, saya pilih Jepang. Tapi kalau ditanya pilih Tokyo atau Seoul, jelas saya pilih Seoul! Saya bukan...