Saya selalu malas kalau diajak liburan natal dan tahun baru. Bukan apa-apa. Saat high season seperti itu, biasanya harga tiket pesawat sering tidak masuk akal. Belum lagi tempat wisatanya selalu penuh oleh pengunjung. Mana bisa enjoy yakan?
Sampai di suatu pagi tiba-tiba saja grup Backpacker International di facebook ramai oleh postingan tiket gledeknya Tiket.com untuk maskapai Malaysian Airlines rute Jakarta-Kuala Lumpur seharga IDR 350,000. Full services loh ini! Termasuk bagasi, meal, dan in flight entertainment. Iseng-iseng saya mengecek harga tiket di tahun baru dan ternyata cuman IDR 350,000.
Buru-buru segera saya amankan tiketnya meskipun saat itu saya lagi di atas gojek menuju kantor. Untung saja saya gercep, karena pas sampai kantor tiket gledeknya sudah ludes diborong netijen. Tinggal tersisa tiket dengan harga normal yang mahalnya keterlaluan.
ITINERARY
Setelah tiket pesawat di tangan barulah saya memikirkan rute perjalanan 5 hari ke depan. Pinginnya sih dari Kuala Lumpur lanjut terbang ke negara baru. Cuman karena lagi musim liburan, harga tiket pesawatnya tidak masuk di budget. Alternatifnya mencari destinasi yang bisa dicapai lewat jalan darat seperti Singapura atau Hatyai di Thailand. Tapi akhirnya saya putuskan untuk ke Singapura saja karena sudah lama banget tidak berkunjung kesana. Terakhir betul-betul main ke Singapura itu tahun 2013, sisanya hanya transit beberapa jam saja.
DAY 1
JAKARTA KE KUALA LUMPUR
Seperti biasa, saya seringkali memilih jam keberangkatan pesawat di malam hari supaya siangnya bisa kerja di kantor dulu. Kerjaan beres, cuti tetap utuh. Sekalipun kantor saya dibilangan kuningan, saya selalu berangkat paling lambat 3 jam sebelum boarding time dari kantor. Traffic di Jakarta tidak bisa ditebak. Apalagi kalau sedang jam pulang kerja dan kebetulan hujan. Lebih baik menunggu di bandara ketimbang kejar-kejaran gak karuan naik taksi ke bandara karena takut telat. Untungnya pesawat Malaysian Airlinesnya ontime jadi saya tidak terlalu lama menunggu di bandara. Penerbangan Jakarta ke Kuala Lumpur memakan waktu 2 jam.
Tiba di KLIA-1, saya langsung mencari spot buat tidur. Saya memang sengaja tidak memesan akomodasi karena besok pagi-pagi sekali akan naik bus ke Singapura. Lumayan kan bisa irit ongkos penginapan 1 malam.
Setelah dilihat-lihat, saya ternyata lebih suka suasana KLIA-2 (low cost) ketimbang KLIA-1 (full services). Toko-toko dan restoran di KLIA-2 juga lebih lengkap dan bervariasi ketimbang KLIA-1. Untungnya meskipun tidak familiar dengan KLIA-1 saya tetap hoki mendapatkan kursi nyaman untuk tidur beberapa jam hingga pagi menjelang.
DAY 2
KUALA LUMPUR KE SINGAPURA
Ada banyak provider bus yang melayani rute Kuala Lumpur ke Singapura. Untungnya ada juga yang keberangkatan awalnya dari KLIA-1. Jadi saya tidak perlu repot-repot ke Terminal Pudu Raya atau kota Kuala Lumpur buat mengejar bus ke Singapura.
Saya naik Bus Starmart seharga MYR 60. Busnya bersih dan nyaman dengan pengaturan kursi 1-2. Total perjalanan sekitar 8 jam. Yang bikin lama antrian saat masuk ke Singapura karena saya mesti mengantri hampir 1 jam.
BEAR HOSTEL
Harga akomodasi di Singapura tidak ada yang murah. Sudah mahal, kamarnya sempit pula. Setelah teliti mencari, akhirnya saya pilih BEARY BEST HOSTEL dengan harga IDR 300,000 per bed, per malam. Saya pilih hostel ini karena lokasinya super strategis, hanya 5 menit jalan kaki dari MRT Chinatown. Review di hostelworldnya juga lumayan bagus.
GARDEN BY THE BAY
Malam pertama di Singapura saya habiskan dengan mengunjungi Garden By the Bay, taman futuristik seluas 250 hektar mirip seperti film Avatar. Saya sengaja datang sekitar pukul 19.30 supaya bisa menyaksikan pertunjukkan kelap kelip lampu, musik, dan cahaya yang rutin dimainkan pada pukul 19.45 dan 20.45 setiap harinya.
DAY 3
SINGAPORE CITY TOUR
Hari ini saya akan seharian city tour di Singapura. Rute hari ini sebagai berikut:
Hostel - Haji Lane - Masjid Sultan - People's Park Complex - Fort Canning - Artscience Museum - Library at Orchard - Hostel
HAJI LANE
Warna-warni Haji Lane tidak bakal membuat bosan siapapun yang mengunjunginya. Sepanjang jalannya didominasi deretan cafe-resto dengan beragam mural dan seni jalanan. Datanglah pagi-pagi jika ingin bebas berkreasi dan berfoto-foto tanpa gangguan, karena menjelang siang hingga malam, tempat ini akan dibanjiri lautan pengunjung.
MRT terdekat: Bugis
Ticket: Free
MASJID SULTAN
Salah satu masjid paling ikonik seantoro Singapura. Dengan kubahnya yang bewarna kuning keemasan, membuatnya mudah dikenali dari kejauhan. Lokasi Masjid Sultan persis di sebelah Haji Lane. Jadi kalau sedang berkunjung ke Masjid Sultan, jangan lupa untuk sekalian mampir ke Haji Lane. Begitu pula sebaliknya.
MRT terdekat: Bugis
Ticket: Free
PEOPLE'S PARK COMPLEX
Sejak kemunculan instagram, banyak lokasi-lokasi yang tadinya tidak terkenal tiba-tiba saja menjadi beken dan instagramable. Salah satunya People's Park Complex, gedung tempat tinggal bergaya tahun 1970an dengan warna kuning mustard.
Dari hostel saya hanya perlu jalan kaki 10 menit kesana . Awalnya saya agak bingung mencari pintu masuknya. Tapi ternyata gedung ini bisa di akses dengan masuk ke mall di sampingnya terlebih dahulu.
MRT terdekat: Chinatown
Ticket: Free
ARTSCIENCE MUSEUM
Saya bukan penggemar museum pra-sejarah. Tapi beda ceritanya kalau berkunjung ke museum kontemporer seperti Artscience Museum di Singapore. Museum ini berbeda dibandingkan museum konvensional pada umumnya karena menampilkan karya dan instalasi yang menggabungkan antara seni dan teknologi. Unik, menarik, dan kekinian.
MRT terdekat: Bayfront
Ticket: SGD 18
FORT CANNING
Siapa sangka sebuah taman pusat kota persis di sebelah Dhobi Ghaut MRT bisa menjadi lokasi yang instagramable. Fort Canning namanya. Sebuah taman dengan dinding berlubang di bagian atasnya. Lokasi ini mengingatkan saya akan Goa Jomblang di Gunung Kidul. Tapi versi modernnya.
MRT terdekat: Dhobi Ghaut
Ticket: Free
LIBRARY AT ORCHARD
Mungkin ini perpustakaan paling modern yang pernah saya datangi. Bernuansa minimalis serba putih. Cocok buat baca buku/novel sambil numpang wifi gratisan, numpang nge-charge handphone, sembari meluruskan kaki setelah gempor seharian jalan kaki di Orchard Road.
MRT terdekat: Somerset
Ticket: Free
DAY 4
SINGAPURA KE KUALA LUMPUR
Pukul 10 pagi, saya sudah bersiap di Golden Mile untuk mengejar Bus Starmart tujuan Kuala Lumpur. Harganya SGD 20 dengan lama perjalanan sekitar 7 jam. Untungnya antrian imigrasi keluar Singapura tidak seramai saat kemarin masuknya. Tidak sampai 30 menit saya sudah menyelesaikan imigrasi baik di sisi Singapura dan Malaysia.
REGALIA RESIDENCES
Karena hari ini bertepatan dengan tanggal 31-Des maka malam nanti akan ada pesta tahun baru. Di Kuala Lumpur sendiri, pusat perayaan tahun baru ada di Putrajaya, KLCC, dan Dataran Merdeka. Tapi saya yang sudah kena faktor "U", malas kalau harus berdesak-desakan di lautan manusia. Ditambah lagi ramalan cuaca yang mengatakan kalau malam nanti akan turun hujan.
Oleh sebab itu saya menikmati malam pergantian tahun baru dari penginapan saja. Makanya saya cari akomodasi yang punya view keren pemandangan kota Kuala Lumpur dan ketemulah Regalia Residences. Biasanya kalau di Kuala Lumpur saya selalu menginap di the Face Suites via Airbnb tapi kali ini saya mau nuansa yang berbeda.
Harga per bed, per malam, di Regalia Residences cukup murah, yaitu sebesar USD 18. 1 kamar dorm terdiri dari 4 bed. Biarlah harus sharing kamar dengan orang tidak dikenal, yang penting harganya murah dan malamnya bisa tahun baruan di infinity pool-nya dengan pemandangan langsung Petronas Twin Tower dan Menara Kuala Lumpur.
Overall Regalia Residences ini kualitasnya masih di bawah the Face Suites yang serba premium. Regalia Residences ini interiornya banyak yang bocel-bocel dan kurang terawat. Liftnya juga super lelet. Untungnya lokasinya strategis, mudah dijangkau naik transportasi umum, dan kolam renangnya tidak mengecewakan. Tapi next time ke Kuala Lumpur saya tidak mau menginap disana lagi.
NEW YEARS EVE
Sesuai rencana, malam pergantian tahun 2018 ke 2019 saya habiskan dengan nongkrong di kolam renang lantai 37 Regalia Residences. Ternyata bukan hanya saya saja yang berpikir demikian, karena kolam renang sudah dipenuhi puluhan pengunjung lainnya. Untung saja saya tiba 30 menit lebih awal jadi bisa mendapat spot terdepan tanpa halangan.
Begitu kembang api pertama di luncurkan pada pukul 00.00, semua orang langsung bersorak dan bertepuk tangan. Seru banget vibesnya walaupun harus nonton dari secuil kolam renang dengan space serba terbatas. Tapi dibandingkan harus berdesak-desakan dengan ribuan manusia lainnya di KLCC, Dataran Merdeka, atau Putrajaya, saya lebih suka dan lebih nyaman nonton kembang apinya dari Regalia Residences saja. Beres fireworks tinggal balik tidur ke kamar. Coba kalau saya nonton di KLCC atau Putrajaya, bisa ribet untuk mencari transportasi balik. Bisa-bisa baru paginya balik ke apartment.
DAY 5
REGALIA RESIDENCES
Hari terakhir di Kuala Lumpur, tidak banyak yang saya lakukan selain berenang pagi di infinity pool Regalia Residences. Waktu itu jam menunjukkan pukul 7 dan surprisingly hanya ada saya seorang saja disana. Jadi serasa kolam renang pribadi. Padahal kan, kemarin sore ramenya bikin malas menyebur.
Setelah sekitar 1 jam berenang dan bersantai, saya kembali lagi ke kamar untuk bersiap-siap pulang dan menuju bandara. Dan berakhir pula liburan tahun baru singkat di Singapura dan Kuala Lumpur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar