Pantai merupakan daya tarik utama wisatawan datang ke
Cancun. Pasir pantai putih halus bak bedak bayi dipadu pesona laut karibia yang
menawan, membuat siapapun betah berlama-lama tinggal disana. Oleh orang Amerika
sendiri, Cancun sering dijadikan kota tujuan Bachelor Party karena memang tempatnya pas banget buat ritual
sedikit dugem sedikit dijemur.
Public beach, Playa Ballenas
Sayang, pantai cantik di Cancun sudah
dikomersialisasi berlebihan oleh resort-resort terkenal. Kalau bukan tamu hotelnya,
kita dilarang numpang lewat buat sekedar masuk ke pantainya. Alhasil saya mesti
berenang di pantai umum yang mencari pintu masuknya setengah mati karena
letaknya nyempil tersembunyi.
Public beach, Playa Delfines
Sunset di Playa Delfines
Playa Delfines, salah satu pantai terbaik di Cancun
Buat orang Indonesia, kalau mau ke Meksiko mesti
pakai visa, kecuali jika mempunyai valid
US Visa multiple entry. Waktu itu saya cukup menujukkan valid visa US di loket imigrasi terus
langsung diperbolehkan masuk tanpa banyak ditanya.
Bandara di Cancun tidaklah bagus-bagus amat bahkan
wifinya saja pakai bayar. Dari bandara, central
terminal di pusat kota Cancun bisa dicapai menggunakan ADO Bus dengan lama
perjalanan sekitar 1 jam. Sementara untuk transportasi dalam kota, andalannya
berupa bus kota yang bentuknya 11-12 dengan metromini ibukota. Sama-sama tidak
berpendingin udara, berbangku plastic, dan kadang suka banyak pengamen naik. Bedanya,
sopir bus disana sudah teratur, hanya berhenti di halte bus. Jauh dekat 10.5
peso.
Cancun bukanlah kota yang besar, hanya terdiri dari
daerah downtown dan daerah hotel zone. Penginapan murah banyak tersebar di
daerah downtown sedangkan daerah hotel zone, lebih dikhususkan untuk
resort-resort elit yang jejeran hotelnya mengingatkan saya akan the strip di
Las Vegas. Bedanya kalau di Vegas kita bisa nonton konser Celine Dion di Cesar
Palace, kalau di Cancun kita dihibur Beyonce palsu di Coco Bongo, klub malam
paling hits seantero Cancun raya.
Deretan resort-resort terkenal di Cancun
Public beach, Playa Caracol
Public beach, Playa Caracol
Selain pantai dan hiburan malam, Cancun juga terkenal
akan cenote dan sungai bawah tanahnya (underground
river). Cenote adalah mata air yang terbentuk akibat runtuhnya batuan kapur
jutaan tahun lalu. Ada ribuan cenote tersebar di Semenanjung Yucatan namun
hanya beberapa yang terkenal dan sudah dikomersialisasi. Salah satunya Cenote
Hubiku yang sempat saya kunjungi dalam perjalanan menuju Chichen Itza.
Cenote Hubiku, dikunjungi dalam perjalanan menuju
Chichen Itza
Sedangkan untuk sungai bawah tanahnya, salah satu
tempat terkenal berada di Xcaret, semacam eco-friendly park kebanggaan orang
Meksiko. Disana kita bisa berenang di sungai bawah tanah yang diujungnya
bermuara langsung di sebuah laguna cantik. Malamnya bisa lanjut nonton Xcaret
Mexico Spectacular, semacam pertunjukan broadway
rasa Meksiko.
Sungai bawah tanah di Xcaret
Cukup gelap di dalam sungai bawah tanah
Pertunjukkan Xcaret Mexico Spectacular
Pertunjukkan broadway rasa Meksiko
Salah satu pertunjukan terkeren yang pernah saya
tonton
Kalau bosan dengan suasana Cancun, bisa melipir ke
Tulum, sebuah kota cantik di pinggir pantai. Konon katanya pantai di Cancun
adalah salah satu yang terindah di dunia, dengan pesona Laut Karibia bewarna
hijau toska, pasir pantai lembut bak bedak bayi, dan reruntuhan kuno eksotis di
atas tebing karang. Terletak 130 km dari Cancun, Tulum dapat ditempuh 2.5 jam
perjalanan menggunakan ADO Bus dari downtown
terminal. Harga tiket busnya 136 peso sekali jalan atau sekitar 250rb PP.
Pantai di Tulum
Reruntuhan kuno di Tulum, situs arkeologi kuno nomor
3 paling banyak dikunjungi di Meksiko setelah Teotihuacan dan Chichen Itza
Reruntuhan kuno di Tulum. Cuaca sangat panas disana,
jangan lupa membawa topi atau payung
Dan pastinya, berkunjung ke Cancun tidak akan lengkap
kalau belum sempat berkunjung ke Chichen Itza, sebuah situs arkeologi kuno
peninggalan Suku Maya dan nomor 2 paling banyak dikunjungi di Meksiko setelah
Teotihuacan. Situs ini mulai naik daun sejak terpilih sebagai the new seven wonder pada tahun 2007. Sebelumnya,
situs ini juga sudah pernah tercatat sebagai salah satu dari Unesco World
Heritage Site di tahun 1988.
Chichen Itza
Piramida El Castillo atau the temple of Kukulkan
@williamkellye
mas, tanya dong, kalau punya visa schengen multiple entry apa masih perlu visa meksiko ?
BalasHapusMesti Visa US dan Visa Canada yang valid saja...
BalasHapus