Italy, where to start? Jujur saya agak dilema dalam memilih kota tujuan di Italia dalam rangkaian Euro Trip kali ini. Berbeda dengan Prancis yang beken dengan Paris atau Belanda dengan Amsterdam, Italia hadir dengan sederet kota populer mulai dari Milan, Venice, Florence, Roma, dan Napoli. Sialnya kota-kota tersebut lokasinya berjauhan jadi mustahil untuk dikunjungi semuanya dalam waktu cuman 5 hari. Akhirnya dengan berat hati saya harus memilih kota "best of the best" versi saya, yaitu Roma dan Florence/Firenze.
EURO TRIP 2016 - PART 1 : 15 HARI, 6 NEGARA
EURO TRIP 2016 - PART 2 : JALAN - JALAN DI KUALA LUMPUR DAN AMSTERDAM
EURO TRIP 2016 - PART 3 : JALAN - JALAN DI PARIS
EURO TRIP 2016 - PART 4 : JALAN - JALAN DI SANTORINI
EURO TRIP 2016 - PART 5 : JALAN - JALAN DI ATHENA
EURO TRIP 2016 - PART 6 : JALAN-JALAN DI FLORENCE, PISA, DAN CINQUE TERRE
EURO TRIP 2016 - PART 7 : JALAN-JALAN DI ROMA, ITALIA
EURO TRIP 2016 - PART 1 : 15 HARI, 6 NEGARA
EURO TRIP 2016 - PART 2 : JALAN - JALAN DI KUALA LUMPUR DAN AMSTERDAM
EURO TRIP 2016 - PART 3 : JALAN - JALAN DI PARIS
EURO TRIP 2016 - PART 4 : JALAN - JALAN DI SANTORINI
EURO TRIP 2016 - PART 5 : JALAN - JALAN DI ATHENA
EURO TRIP 2016 - PART 6 : JALAN-JALAN DI FLORENCE, PISA, DAN CINQUE TERRE
EURO TRIP 2016 - PART 7 : JALAN-JALAN DI ROMA, ITALIA
TRANSPORTASI ATHENA KE ROMA
Yunani dan Italia sama-sama masuk ke dalam kawasan Eropa Selatan jadi jaraknya tidak terlalu jauh. Saya tidak memiliki prefensi harus naik maskapai tertentu dari Athena ke salah satu kota di Italia. Yang penting harganya paling murah dan dapatlah rute Athena ke Roma dengan Ryan Air seharga EUR 46. Sudah termasuk bagasi, pemilihan kursi, dan fasilitas prioritas boarding.
Lucunya saya agak telat saat tiba di Bandara Athena dan antrian reguler untuk drop baggage luar biasa panjangnya mengingat hanya 2 konter saja yang buka. Tapi berhubung saya sudah membeli adds on prioritas boarding maka saya bisa skip antrian dan langsung menuju konter khusus untuk drop baggage yang hanya 2 antrian.
Pastikan saja kalau naik maskapai low cost begini sudah melakukan check in online dan mengeprint boarding pass sebelumnya. Karena kalau dilakukan on the spot di bandara bakal kena denda yang hampir seharga tiket baru. Saking parnonya saya sampai bela-belain nonton youtube tutorial cara naik Ryan Air dari online check in sampai boarding.
Pesawat Ryan Air ini so so lah. Typical budget yang serba minim fasilitas. Tapi demi tiket murah saya tidak banyak komplain. Yang penting on time dan sampai dengan selamat.
TRANSPORTASI ROMA KE FLORENCE
Tiba di Ciampino Airport (CIA) saya langsung membeli tiket Terravision Shuttle Bus seharga EUR 5 tujuan Terminal Termini. Darisana saya akan lanjut lagi naik kereta cepat Le Frecce High Speed Train seharga EUR 19 menuju Florence atau sering disebut juga Firenze. Kereta Le Frecce yang saya naiki dapat melaju hingga kecepatan 300 km/jam jadi boleh dibilang Le Frecce ini kereta Shinkansennya Italia. Roma ke Florence yang berjarak 273 km dapat ditempuh dengan 1.5 jam saja.
Sebetulnya saya punya beberapa jam waktu transit di Terminal Termini karena mengambil kereta sore. Tapi karena membawa koper besar dan mager, saya putuskan untuk menghabiskan waktu di dalam Terminal Termini saja. Untungnya di dalam Terminal Termini ini juga ada shopping mall dengan sederet brand-brand terkenal. Jadi cukup banyak hal yang bisa dilakukan sembari menunggu jam keberangkatan kereta ke Florence.
AKOMODASI DI FLORENCE
Penginapan di area old town Florence mahal-mahal. Begitu pun yang selangkah dari Stasiun Firenze S.M. Novella. Setelah mengobrak-abrik Agoda, ketemulah penginapan dengan harga affordable di Soggiorno Karaba yang berjarak 10 menit jalan kaki dari Stasiun Firenze S.M. Novella. Penginapan ini berada di sebuah apartment tua lengkap dengan lift antiknya yang pintunya hanya berupa teralis. Selain lokasinya yang strategis, keuntungan lainnya karena berupa apartment maka sudah terdapat fasilitas dapur dan ruang keluarga meskipun sharing bathroom.
DAY 12
PISA
Bisa dibilang hari ini bakal menjadi hari paling padat dalam Euro Trip kali ini. Rencananya saya akan mengunjungi 3 kota dalam 1 hari, yaitu Pisa, Cinque Terre, dan Florence. Terdengar ambisius memang namun "do-able".
Perjalanan saya mulai dengan naik Kereta Regionale dari Firenze S. M. Novella ke Pisa (EUR 8.40/1.5 jam). Turun di Pisa Centrale, beli karcis bus di kios koran, lalu cuss naik bus 15 min ke Menara Pisa. Bisa juga sih jalan kaki kesana. Cuman biar cepat sampai dan hemat waktu, lebih baik naik bus. Pilih window seat biar bisa sekalian mengintip pemandangan kotanya.
Menara Pisa berada persis di belakang Katedral Pisa. Menara setinggi 55.86 m ini mulai dibangun tahun 1173 dan selesai tahun 1372. Karena struktur tanahnya yang lembut, Menara Pisa tidak bisa berdiri tegak dan berangsur-angsur condong kesamping. Kini kemiringannya sudah mencapai 4 derajat dan berbagai upaya perbaikan sudah dilakukan demi mengurangi derajat keparahannya.
MANAROLA
Pukul 12 siang saya melanjutkan perjalanan dari Pisa Centrale menuju Cinque Terre dengan Kereta Regionale (EUR 10.70/1 jam). Cinque berarti 5 sedangkan Terre berarti 5. Jadi Cinque Terre adalah 5 desa yang terdiri dari Riomaggiore, Manarola, Corniglia, Vernaza, dan Monterosso. Maunya sih berkunjung ke lima-limanya tapi karena terbatasnya waktu saya pilih yang menurut saya paling indah: Manarola dan Riomaggiore.
Manarola merupakan desa paling tua di Cinque Terre namun kedua paling kecil setelah Corniglia. Desa ini hanya dihuni oleh 353 jiwa tapi saat musim panas akan ramai dikunjungi para turis yang entah ingin bersantai di pantainya yang berbatu atau sekedar menikmati hari bersantai di resto/cafe dengan pemandangan rumah-rumah di Manarola yang berwarna pastel. Pastikan kalau berkunjung ke Manarola untuk mencoba gelato disana karena rasanya endolita.
RIOMAGGIORE
Puas menikmati Manarola, saya lanjut naik kereta 5 menit menuju Riomaggiore. Kalau Corniglia desa paling kecil di Cinque Terre maka Riomaggiore yang paling besar. Karenanya Riomaggiore sering disebut pusat dari Cinque Terre dan juga paling sering dijadikan gambar postcard.
Jalanan di Riomaggire berkontur menanjak dengan banyak gang-gang kecil mirip labirin. Tiap gang akan berakhir di suatu tempat dengan pemandangan bikin takjub. Pilihlah gang di ujung kiri karena dari sana akan bisa melihat view ikonik dari Riomaggiore. Jangan lupa beli calamari di kios Mamma Mia Take Away lalu cari spot pinggir laut buat nonton sunset. Ahh.. life is so good!
FLORENCE
Pukul 7 malam saya kembali ke Florence naik kereta Regionale (EUR 16.70/2.5 jam). Sampai di Firenze jam sekitar jam 9.30 malam. Apakah langsung balik ke hotel? Tentu saja tidak karena saya ingin lanjut jalan-jalan malam di daerah old town kota Florence. Memang sudah banyak toko yang terlihat tutup tapi masih tampak keramaian disana-sini.
Florence merupakan ibu kota dari Tuscany Region dan juga menjadi kota kelahiran "Renaissance", periode transisi dari middle ages/medieval period ke jaman modern sekitar abad ke 14-116. Michelangelo dan Leonardo da Vinci adalah 2 tokoh paling terkenal dari masa Renaissance yang sama-sama berasal dari Florence. Jika berjalan-jalan di area old town kota Florence maka akan banyak berjumpa karya seni patung dan arsitektur bangunan yang seakan-akan membawa kita kembali ke abad pertengahan.
Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/
#Europe #Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Paris #Amsterdam #Santorini #Rome #Athens