Senin, 17 Februari 2020

EURO TRIP 2016 - PART 4 : JALAN - JALAN DI SANTORINI

Pertama kali mendengar nama Santorini tahun 2008 saat tempat ini dinobatkan sebagai destinasi terbaik oleh Travel & Leisure Magazine. Sejak saat itu saya bermimpi suatu saat harus berkunjung ke Santorini.

Ketika menyusun itinerary Euro Trip tahun 2016, Santorini awalnya tidak masuk ke dalam list. Alasannya karena lokasinya terlalu jauh dan berat di ongkos. Dari Paris/Amsterdam tidak ada penerbangan langsung kesana. Mesti transit via Athena, Barcelona, Milan, atau Madrid. Namun dengan pertimbangan Yunani sedang mengalami krisis keuangan sejak tahun 2015 yang berarti apa-apanya jadi serba murah, serta pertimbangan jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Roma yang nantinya menjadi exit point, maka mantap diputuskan untuk memasukkan Yunani ke dalam itinerary. Dan saya pun tidak menyesal mengunjungi Santorini karena menjadi highlight dari Euro Trip kali ini.

EURO TRIP 2016 - PART 1 : 15 HARI, 6 NEGARA
EURO TRIP 2016 - PART 2 : JALAN - JALAN DI KUALA LUMPUR DAN AMSTERDAM
EURO TRIP 2016 - PART 3 : JALAN - JALAN DI PARIS
EURO TRIP 2016 - PART 4 : JALAN - JALAN DI SANTORINI
EURO TRIP 2016 - PART 5 : JALAN - JALAN DI ATHENA
EURO TRIP 2016 - PART 6 : JALAN-JALAN DI FLORENCE, PISA, DAN CINQUE TERRE
EURO TRIP 2016 - PART 7 : JALAN-JALAN DI ROMA, ITALIA

PARIS TO SANTORINI


Agak ribet memang mencari penerbangan dari Paris menuju Santorini. Ada beragam skenario yang bisa dipilih mulai dari opsi transit di Barcelona, jadi bisa sekalian jalan-jalan disana, hingga naik budget airlines ke Athena lalu disambung naik ferry ke Santorini. Mengingat durasi Euro Trip kali ini yang terbatas, hanya 5 hari, maka demi kepraktisan dan efisiensi dipilihlah untuk naik Aegean Airlines dari Paris ke Santorini via Athena. Harganya EUR 205 untuk 2 penerbangan. Cukup masuk akal mengingat untuk keberangkatan saat peak season (summer) dengan durasi penerbangan 3.5 jam dari Paris ke Athena dan 45 menit dari Athena ke Santorini.

Aegean Airlines ini merupakan pesawat nasionalnya Yunani dan masuk ke dalam full services airlines. Harga yang dibayarkan sudah termasuk tax, bagasi, in flight entertainment, dan makanan. Overall Aegean Airlines ini cukup recommended service-nya.

TRANSPORTASI


Tidak ada metro di Santorini. Untuk transportasinya bisa menggunakan taksi, bus, atau sewa mobil/motor/ATV. Bus di Santorini cukup bisa diandalkan dan on time. Rutenya sudah menjangkau mana-mana dengan harga ekonomis.
  • Bus Airport ke Fira : EUR 2.30
  • Bus Fira ke Oia : EUR 1.80
  • Bus Fira ke Perissa Beach : EUR 2.40

AKOMODASI


Penginapan murah meriah biasanya ada di Fira atau di Perissa Beach. Sementara penginapan lebih eksklusif ada di Firostefani, Imerogvili, dan Oia. Saya pribadi lebih senang tinggal di Fira yang merupakan ibukota Santorini karena aksesnya mudah, fasilitasnya paling lengkap, juga dekat supermarket, dan dekat terminal bus. Saya menginap di Ptolemeos Pension dengan harga IDR 750rb per malam. Kamarnya bersih, lokasinya strategis, pemiliknya ramah, dan kamarnya berasa "homey" jadi betah lama-lama berada di kamar. Keuntungan lainnya, di kamarnya ada teras privat jadi bisa sekalian jemur baju cucian. Saya sih suka-suka saja tinggal di Ptolemeos Pension walaupun letaknya sedikit jauh dari keramaian dan tidak memiliki view langsung ke kaldera.

Kalau punya budget berlebih bisa coba menginap di villa/hotel di Oia dan Imerogvili. Lalu cari yang memiliki private pool dengan pemandangan langsung kaldera. Jangan pilih penginapan di Perissa Beach karena jauh darimana-mana dan jauh dari keramaian.


FOOD & BEVERAGES


Banyak restoran di Santorini yang dibangun di pinggiran kaldera sehingga mereka berlomba-lomba menawarkan pengalaman unik santap kuliner dengan view rumah-rumah bercat putih dan gereja biru berlatarkan Laut Aegean. Tips hematnya datanglah saat breakfast karena menunya 1/3 lebih murah dibandingkan menu saat makan malam.

Mau makan lebih hemat? Di Santorini banyak kios gyros dan kebab dengan harga ramah dikantong. Sekitar EUR 3-5 tapi tetap mengenyangkan buat perut orang Asia. Harga wine di Santorini juga murah-murah. Merk lokal yang terkenal namanya Santo Wine.

DAY 6
FIRA


Saya baru tiba di hotel di Fira sekitar pukul 9 malam setelah melalui penerbangan panjang dari Paris. Mulanya saya berpikir jam 9 malam Fira sudah sepi seperti kota-kota besar di Eropa Barat pada umumnya. Tapi saya keliru, Fira tetap ramai dan banyak turis. Hingar bingar masih terasa hingga pukul 1 pagi. Mungkin ini disebabkan Santorini hanya ramai dikunjungi turis 6 bulan dalam setahun yaitu saat musim panas. Sehingga ketika sedang banyak turis seperti ini penduduk lokal Santorini bekerja ekstra demi mengumpulkan euro. 6 bulan berikutnya saat musim dingin Santorini akan sangat lenggang. Banyak toko yang tutup dan penduduk lokalnya pun meninggalkan Santorini ke tempat lainnya.




DAY 7
FIRA


Mungkin karena terlalu excited saya terbangun pukul 5 pagi dan langsung keluar hotel untuk berburu sunrise. Sebetulnya Fira bukanlah lokasi ideal untuk melihat sunrise karena posisinya berada di barat pulau. Tapi suasana Fira di pagi hari ini sungguh sangat damai dan tentram. Keindahannya membius sehingga saya habiskan pagi itu dengan hanya duduk-duduk menikmati pemandangan Fira bewarna keemasan karena dibalut sinar matahari.




OIA


Sejatinya ada 4 desa yang wajib dikunjungi di Santorini. Dari kiri ke kanan secara berurutan : Fira, Firostefani, Imerogvili, dan Oia. Dari ke 4 desa tersebut, Oia yang paling populer. Karena disitulah banyak terdapat gereja biru khas Santorini serta spot legendaris untuk menikmati sunset di Santorini. Kalau kita melihat postcard dari Santorini, rata-rata fotonya diambil di Oia. Pantas saja harga akomodasi di Oia yang paling mahal.

Lagi-lagi saya disuguhkan pemandangan Oia yang bikin speechless. Apalagi saat musim panas begini saat langit Santorini berwarna biru tanpa awan secuil pun yang membuat view di Oia dobel-dobel indahnya. Seharian saya habiskan dengan menyusuri tiap sudut Oia yang fotogenik. Kemudian menutup hari dengan menyaksikan sunset legendaris di Santorini dari sebuah benteng tua di Oia. Spot terbaik untuk melihat sunset. Usahakan datang 1 jam sebelumnya agar bisa mendapatkan posisi terbaik.




DAY 8
FIRA


Awalnya saya berencana ikutan day trip ke Nae Kameni, sebuah pulau kecil dekat Santorini. Harga turnya cukup affordable, EUR 35 per orang. Namun mengacu ke pengalaman kemarin saat mengeksplor Oia, Santorini ternyata panas pol saat summer begini. Untungnya di Oia kemarin banyak tempat berteduh jadi bisa keluar masuk toko/cafe/resto buat ngadem. Sementara kalau ikutan day trip ke Nea Kameni yang apa-apanya serba outdoor, bisa dipastikan bakalan sukses gosong. Jadi saya ubah itinerary-nya menjadi kembali mengunjungi Fira. Hitung-hitung kemarin baru sebentar jalan-jalan di Fira jadi belum puas.

Jalanan di Fira bagaikan labirin. Gang yang satu mirip dengan gang lainnya jadi gampang bikin kesasar. Tapi saya tidak keberatan harus tersesat di Fira yang super indah.

Bangunan di Fira didominasi bangunan putih tanpa genteng yang berdiri kokoh di pinggir tebing. Konon dibuat sedemikian rupa agar tahan gempa. Sedangkat dicat putih supaya mudah memtulkan cahaya matahari sehingga ruangan di dalamnya tetap dingin sekalipun tanpa pendingin ruangan. Karena rata-rata toko/cafe/resto di Santorini tidak berpendingin udara.



FIROSTEFANI


Sore harinya saya kembali berburu spot sunset di Santorini. Kalau kemarin saya menonton sunset dari Oia, hari ini saya putuskan untuk menontonnya dari Firostefani. Firostefani ini letaknya persis di sebelah Fira dan bisa dicapai 15-20 menit jalan kaki. Tapi supaya efisien saya memilih naik bus dengan membayar EUR 1.80. Tidak sampai 5 menit sudah sampai.

Berbeda dari Fira yang ramai, Firostefani ini ternyata lebih sepi turis sekalipun saat jam sibuk menjelang matahari terbenam. Jadi kalau mau menikmati sunset di Santorini tanpa gangguan, Firostefani tempatnya. Disana saya hanya perlu berbagi dengan selusin turis lainnya dalam menikmati sunset yang lagi-lagi "beyond words" saking indahnya.




DAY 9
PERISSA BEACH


Hari ini merupakan hari terakhir di Santorini sebelum siangnya saya akan naik Blue Star Ferry menuju Athena. Karena masih ada waktu setengah hari saya memutuskan untuk mengunjungi Perissa Beach yang letaknya 12 km dari pusat hingar bingar Fira.

Perissa Beach ini terkenal akan pasir pantainya yang bewarna hitam akibat letusan gunung berapi. Di pinggiran pantainya banyak berjejer cafe/resto yang sekaligus menyewakan payung dan kursi pantai untuk bersantai.

Sekitar setengah hari saya habiskan di Perissa Beach sebelum akhirnya kembali ke Fira untuk mengejar ferry ke Athena.




Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Europe #Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Paris #Amsterdam #Santorini #Rome #Athens

- TO BE CONTINUED -


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JALAN - JALAN DI SEOUL KOREA - PART 1

Kalau ditanya pilih Jepang atau Korea, saya pilih Jepang. Tapi kalau ditanya pilih Tokyo atau Seoul, jelas saya pilih Seoul! Saya bukan...