Rabu, 20 April 2016

JALAN - JALAN DI JEPANG - PART 4 : KYOTO

Saat membuat itinerary jalan-jalan 10 hari di Jepang, saya paling excited dengan Kyoto. Dibangun tahun 794, Kyoto dulunya pernah menjadi ibukota Jepang selama lebih dari 1,000 tahun, sebelum akhirnya berpindah ke Tokyo di tahun 1869. Tak heran jika di Kyoto terdapat 17 situs yang masuk dalam UNESCO World Heritage Site atau yang paling banyak di Jepang.

JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 1 : ITINERARY
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 2 : TOKYO
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 3 : TOKYO
JALAN - JALAN DI JEPANG - PART 4 : KYOTO
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 5 : NARA
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 6 : OSAKA


DAY 5
KYOTO


Setelah semalam sebelumnya naik Willer Bus dari Tokyo, keesokan paginya kami tiba di Kyoto Station. Busnya cukup nyaman dan kami sukses tertidur walaupun kursinya tidak bisa berubah menjadi flat bed. Tapi paling tidak bisa dimiringkan 135 derajat. Hitung-hitung kami jadi irit penginapan 1 malam.

Dari stasiun kami jalan kaki menuju hostel yang memang letaknya tidak jauh. Sayangnya kami masih belum bisa check in karena kamarnya belum ada yang kosong. Tapi resepsionisnya cukup baik memperbolehkan kami untuk menumpang mandi, menitipkan koper (free), dan memberikan rekomendasi wisata di Kyoto. Kami beruntung sudah memesan kamar hostel jauh-jauh hari karena menurut mbak-mbak resepsionisnya, seluruh penginapan di Kyoto sedang fully booked dari minggu ini hingga minggu depan karena musim bunga sakura (peak season)

Untuk agenda hari pertama di Kyoto, kami akan mengunjungi tempat-tempat berikut:
Hostel - Kyoto Station - Fushimi Inari - Kyoto Station - Kinkakuji - Kyoto Imperial Palace - Gion - Hostel

Sementara untuk transportasi, kami naik bus mengunjungi semua tempat tersebut, kecuali untuk ke Fushimi Inari, kami naik JR Nara Line (150 yen). Sistem transportasi bus di Kyoto bisa diandalkan karena sudah menjangkau mana-mana. Tarifnya flat 220 yen sekali jalan atau bisa juga menggunakan Kyoto City Bus One Day Pass seharga 500 yen. 

Ada 3 bus andalan Kyoto : Raku Bus No. 100, Raku Bus No. 101, dan Raku Bus No. 102.
  • Rute Bus No. 100: Kyoto Station - National Museum - Sanjusangendo Temple - Kiyomizudera Temple - Gion - Heianjingu Shrine - Ginkakuji Temple
  • Rute Bus No. 101: Kyoto Station - Nijojo Castle - Kitano Tenmangu Shrine - Kinkakuji Temple - Daitokuji Temple - Kitaoji Bus Terminal
  • Rute Bus No. 102: Ginkakuj Temple - Kyoto Imperial - Kitano Tenmangu Shrine - Kinkakuji Temple - Daitokuji Temple - Kitaoji Bus Termianal

link : http://www2.city.kyoto.lg.jp/koho/eng/access/transport.html#bus


FUSHIMI INARI


Fushimi Inari merupakan Kuil Shinto yang didedikasikan untuk Dewa Inari atau Dewa Padi, dengan rubah sebagai "messenger" atau utusannya. Keunikan kuil ini ada pada ribuan Torii Gates bewarna orange "ngejreng". Usut punya usut, tiap Torii Gate disana hasil donasi dari perorangan/perusahaan yang harganya mulai dari JPY 400,000 (untuk Torii kecil) hingga jutaan yen (untuk Torii berukuran besar)

Cara kesana : dari Kyoto Station naik JR Nara Line, turun di JR Inari Station. Harganya JPY 150.
Tiket masuk : free
Buka sepanjang waktu




KINKAKUJI TEMPLE


Kinkakuji Temple atau juga dikenal Golden Pavilion atau Zen Temple, merupakan sebuah kuil berlapis emas murni di utara Kyoto yang pembangunannya terinspirasi dari Ginkakuji (Silver Pavilion). Kuil ini dikelilingi sebuah kolam, taman-taman zen indah, dan masuk ke dalam Unesco World Heritage Site.

Cara kesana : dari Kyoto Station naik bus 101 atau 205. Perjalanan 40 menit.
Tiket masuk : JPY 400
Buka dari pukul 09.00-17.00


KYOTO IMPERIAL PALACE


Dulunya menjadi tempat tinggal keluarga kerajaan hingga 1868 sebelum ibukota Jepang dipindahkan dari Kyoto ke Tokyo. Istana ini besar, luas, dan terasa kental nuansa tradisionalnya. Kalau mau mengetahui lebih lanjut seluk beluk Kyoto Imperial Palace, bisa ikutan guided tours yang berlangsung dari Senin-Jumat setiap pukul 10 pagi dan 2 siang. Lalu pukul 10 pagi pada hari Sabtu ketiga tiap bulannya.

Tiket masuk : free
Buka dari Senin - Jumat. Tutup setiap weekend kecuali Sabtu ketiga tiap bulannya.




GION


Gion merupakan daerah di sekitaran jalan Shijo Avenue, antara Yasaka Shrine di timur hingga Sungai Kamo di barat. Jalanan ini dipadati toko, restoran, dan tea houses di kanan-kirinya serta terkenal dengan keberadaan Geisha dan Maiko yang hampir setiap malam hilir mudik menjamu tamu-tamu "spesial" yang datang. Disana beberapa kali kami sempat bertemu Geisha. Tapi mereka cepat sekali jalannya dan tiba-tiba saja sudah menghilang. Perlu diingat, kita dilarang untuk mengambil foto para Geisha yang sedang bertugas.

DAY 6


Hari kedua di Kyoto, kami akan lanjut city tour mengunjungi tempat-tempat menarik lainnya yang belum sempat kami datangi kemarin.

Rute hari ini sebagai berikut:
Hostel - Kyoto Station - Arashiyama - Nijo-jo Castle - Kiyomizudera Temple - Kyoto Station - Hostel

ARASHIYAMA


Arashiyama menjadi bucketlist saya selama di Kyoto. Rasanya belum sah ke Kyoto kalau belum mampir ke hutan bambu Arashiyama, dengan sebuah jalanan kecil dan deretan hutan bambu di kanan-kirinya. Tempat ini seringkali dipadati para turis jadi datanglah pagi-pagi sebelum keburu ramai. Selain berjalan-jalan santai mengikuti trail jalan setapaknya, cara lain untuk menikmati Arashiyama adalah dengan menyewa sepeda JPY 1,000 di pinggir stasiun lalu gowes ke setiap sudut Arashiyama yang serba fotogenik.

Cara kesana : dari Kyoto Station naik JR Sagano/San-in Line turun di Saga-Arashiyama Station. Lalu jalan kaki 10 menit menuju hutan bambu.
Tiket masuk : Free

NIJO-JO CASTLE


Dulunya Nijo-jo Castle menjadi tempat tinggal Tokugawa Ieasu, Shogun pertama saat jaman Edo (1603-1867). Kastil ini dibangun tahun 1603 dan masuk dalam Unesco World Heritage Sites. Nijo-jo Castle terbagi menjadi 3 area:
  • The Honmaru (main circle of defense)
  • The Ninomaru (secondary circle of defense)
  • Taman diantara Honmaru dan Ninomaru

Seluruh bangunan kastil dikelilingi tembok tinggi nan kokoh. 

Cara kesana : dari Kyoto Station naik bus 50 atau 101. Perjalanan 20 menit
Tiket masuk : JPY 620
Buka pukul 08.00-18.00

KIYOMIZUDERA TEMPLE


Kiyomizudera merupakan kuil Budha yang dibangun tahun 778 dan masuk ke dalam Unesco World Heritage Sites. Dalam bahasa Jepang, Kiyomizudera berarti Kuil Air Suci. Di belakangnya terdapat Air Terjun Otawa no Taki yang airnya dipercaya dapat memberikan karma baik.

Kiyomizudera paling terkenal akan panggung kayunya yang didirikan di pinggir tebing, dengan ketinggian 13 m dari atas permukaan, menawarkan pemandangan indah pohon-pohon sakura saat musim semi dan pohon-pohon mapple yang bewarna orange saat musim gugur.

Cara kesana : dari Kyoto Station naik bus 100 atau 206. Perjalanan 15 menit
Tiket masuk : JPY 400
Buka pukul 06.00-18.00



DAY 7
KYOTO KE OSAKA


Hari ini kami akan berpindah dari Kyoto ke Osaka. Ada 3 pilihan transportasi yang bisa dipilih : naik bus, naik kereta, atau naik Shinkansen. Tentu kami memilih opsi naik Shinkansen karena ingin merasakan sensasi naik kereta paling cepat di Jepang yang bisa melaju hingga 320 km/jam.

Kyoto dan Osaka yang berjarak hanya 43 km bisa ditempuh kurang dari 15 menit. Untungnya, tiket kereta Shinkansen Kyoto ke Osaka ini termasuk yang paling murah. Hanya JPY 1,420 saja. Tidak mencapai jutaan seperti rute Tokyo ke Osaka. Asiknya lagi tiket Shinkansennya bisa dibeli di vending machine, jadi tidak pakai ribet.

Untuk detail cerita di hari ke 7, bisa dilihat di postingan berikutnya.




- BERSAMBUNG -


Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/


#Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Jepang #Japan #Tokyo #Kyoto #Osaka #Nara

JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 3 : TOKYO

Setelah kemarin kami seharian keliling Tokyo bagian timur, hari ini kami akan menjelajahi Tokyo bagian tengah hingga barat.

Berikut rute yang akan kami lewati untuk hari ini :
Hostel (Asakusa) – Shinjuku – Harajuku – Yoyogi Park – Shibuya – Tokyo Tower – Roppongi – Tokyo Skytree – Hostel (Asakusa)

DAY 3
SHINJUKU


Sebetulnya tujuan kami ke Shinjuku bukanlah untuk menonton kesibukan penduduk Tokyo di pagi hari, melainkan untuk mengunjungi Tokyo Metropolitan Government (TMG) Building. TMG Building merupakan satu-satunya gedung bertingkat dengan lantai observatory yang dibuka untuk umum secara gratis di Tokyo. Sebetulnya kalau sekedar melihat pemandangan kota, bisa juga dari observatory di Tokyo Tower atau Tokyo Skytree, cuman masalahnya berbayar. Tentu saya sebagai traveler hemat pangkal kaya, sesuatu yang gratisan seperti yang ditawarkan TMG Building tidak boleh terlewatkan.

TMG Building sendiri terbagi menjadi 2 menara, south tower dan north tower. Dari rekomendasi beberapa blog, observatory di south tower memberikan pemandangan lebih bagus dari kembarannya, termasuk pemandangan Tokyo Tower dan Tokyo Skytree. Bahkan jika cuaca tidak berawan, pemandangan Gunung Fuji bisa terlihat meski dari kejauhan.

Satu hal yang menarik di TMG Building, baik south tower maupun north tower, sama-sama menyediakan jasa tur singkat mengenai gedung bertingkat sekitaran Shinjuku berikut sejarah Tokyo dan Jepang oleh beberapa orang volunteer. Mereka fasih berbahasa Inggris dan akan senang hati memberikan rekomendasi tempat menarik selama di Jepang.

Selain TMG Building, gedung perkantoran di Shinjuku memang seru untuk dijelajahi sembari berjalan kaki. Juga terdapat Shinjuku Gyoen National Garden yang menarik untuk dijelajahi. Sayang karena keterbatasan waktu, kami tidak bisa berlama-lama di Shinjuku dan harus segera pergi menuju Harajuku.

Cara Menuju Shinjuku
  • Karena kami memulai dari hostel kami di daerah Asakusa, kami naik Toei Line : Asakusa Line, turun di Stasiun Kuramae
  • Dari Stasiun Kuramae kami naik Toei Line: Oedo Line, turun di Stasiun Tochomae (bukan Stasiun Shinjuku).
  • TMG Building langsung terlihat begitu keluar dari Stasiun Tochomae.
  • North Observatory working hour : 09.30 – 23.00 (free entrance)
  • South Observatory working hour : 09.30 – 17.30 (free entrance)


HARAJUKU


Ada 3 tempat menarik yang bisa dikunjungi di daerah Harajuku :
  • Takeshita Street
  • Yoyogi Park
  • Meiji Shrine

Takeshita Street merupakan jalanan populer sepanjang 400 meter, dikhususkan bagi pejalan kaki, dan terdapat beragam toko, café, AKB48 official shop, dan tempat berbelanja. Sementara Yoyogi Park adalah salah satu pusat festival hanami selain di Ueno Park, dan Meiji Shrine merupakan salah satu kuil Shinto tertua di Tokyo.

Lagi-lagi karena waktu yang terbatas *dan kaki yang semakin letih melangkah, kami putuskan untuk hanya mengunjungi Takeshita Street *karena ingin melihat cosplay, dan Yoyogi Park *karena sedang musim bunga sakura. Meiji Shrine kami skip dengan pertimbangan akan mengunjungi banyak kuil-kuil di Kyoto dan Nara nantinya.

Cara Menuju Harajuku
  • Dari Stasiun Tochomae naik Toei Line : Oedo Line, turun di Stasiun Shinjuku.
  • Dari Stasiun Shinjuku naik Tokyo Metro Line : Marunouchi Line, turun di Stasiun Shinjuku Sanchome.
  • Dari Stasiun Shinjuku Sanchome naik Tokyo Metro Line : Fukutoshin Line, turun di Stasiun Meiji-jingumae (Harajuku)
  • Jika ingin ke Takeshita Street atau Meiji Shrine, tinggal berjalan kaki dari Stasiun Meiji-Jingumae.
  • Jika ingin ke Yoyogi Park, dari Stasiun Meiji-Jingumae naik Tokyo Metro Line : Chiyoda Line, turun di Stasiun Yoyogi Koen.

SHIBUYA


Belum lengkap rasanya berkunjung ke Jepang tapi belum berfoto dengan patung Hachiko di Shibuya atau sekedar merasakan sensasi menyebrang dengan ribuan orang di Shibuya Crossing Road yang konon katanya persimpangan tersibuk di dunia. Selain terkenal dengan patung Hachiko dan simpang limanya, Shibuya juga merupakan kiblat fashion di Jepang sekaligus pusat hiburan malam dan sebuah distrik komersial.

Cara Menuju Shibuya
  • Dari Stasiun Meiji-Jingumae naik Tokyo Metro Line : Fukutoshin Line, turun di Stasiun Shibuya


TOKYO TOWER


Tokyo Tower mungkin merupakan ikon kota Tokyo yang paling terkenal, sebuah simbol pesatnya kemajuan ekonomi Jepang pasca Perang Dunia II. Dengan ketinggian 333 meter, Tokyo Tower 13 meter lebih tinggi daripada bangunan yang menjadi contohnya: Eiffel Tower, dan dari tahun 1958 hingga 2012 memegang rekor bangunan tertinggi di Jepang sebelum dikalahkan oleh Tokyo Skytree.

Cara Menuju Tokyo Tower
  • Dari Stasiun Shibuya naik Tokyo Metro Line : Ginza Line atau Hanzomon Line, turun di Stasiun Aoyama-itchome
  • Dari Stasiun Aoyama-itchome naik Toei Line : Oedo Line, turun di Stasiun Akabanebashi
  • Dari Stasiun Akabanebashi tinggal berjalan kaki menuju Tokyo Tower.


ROPPONGI


Salah satu daerah paling elit di Tokyo, pusat perbelanjaan kelas sekaligus pusat hiburan malam dengan jejeran café dan restoran seru di sepanjang jalan.

Cara Menuju Roppongi
  • Dari Stasiun Akabanebashi naik Toei Line : Oedo Line, turun di Stasiun Roppongi


TOKYO SKYTREE


Sama seperti Tokyo Tower, Tokyo Skytree juga berfungsi sebagai menara pemancar. Dengan ketinggian 634 meter, Tokyo Skytree merupakan bangunan tertinggi di Jepang atau tertinggi ke dua di dunia setelah Burj Khalifa di Dubai.

Cara Menuju Tokyo Skytree
  • Dari Stasiun Roppongi naik Toei Line : Oedo Line, turun di Stasiun Daimon
  • Dari Stasiun Daimon naik Toei Line : Asakusa Line, turun di Oshiage (Skytree)

DAY 4
DISNEYSEA JAPAN


Hari ke empat di Tokyo agendanya untuk main seharian di Disneysea Jepan. Kemudian malamnya lanjut naik Willer Bus menuju Kyoto. Busnya akan berangkat dari Stasiun Shinjuku. Oleh sebab itu pagi-pagi sekali kami sudah check out dari hostel dan menuju Stasiun Shinjuku untuk menitipkan koper dalam loker stasiun. Supaya efisien dan tidak buang-buang waktu harus bolak balik ke hostel setelah dari Disneysea.

Willer Bus kami pilih karena tiket busnya bisa dipesan online dan situsnya user friendly menggunakan bahasa Inggris. Harganya juga affordable dan lebih murah ketimbang tiket sekali jalan naik Shinkansen Tokyo ke Kyoto. Semakin jauh-jauh hari kita memesan tiket busnya, semakin murah harganya. Jadi jangan beli last minute. Sebetulnya ada juga provider bus alternatif lainnya selain Willer Bus. Namun rata-rata situsnya dalam bahasa Jepang dan mustahil bagi turis asing untuk membookingnya karena kendala bahasa.

Untuk detail cerita selama di Disneysea, bisa dilihat di link berikut:

- BERSAMBUNG -


Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Jepang #Japan #Tokyo #Kyoto #Osaka #Nara

TRANSPORTASI DI TOKYO (TIPS & TRICKS)


Subway merupakan cara yang paling mudah dan efisien untuk menjelajahi Tokyo. Memang rute kereta di Tokyo sedikit ruwet tapi kalau sudah tahu “triknya”, jadi benar-benar gampang.

Secara garis besar Tokyo Subway dilayani oleh beberapa provider kereta, diantaranya :
  • Toei Line (4 jalur kereta)
  • Tokyo Metro Line (9 jalur kereta)
  • JR Yamanote Line (dengan rute melingkar)
  • Beberapa Private Railways seperti Keikyu Line (melayani rute Haneda – Tokyo) dan Yurikamome Line (melayani rute Tokyo – Odaiba).

Intinya, jika kita membeli tiket individual Tokyo Metro Line, tiket tersebut hanya bisa dipakai keluar masuk Metro Station, tidak bisa untuk JR Yamanote Line atau Toei Line.

Karena harga tiket individual lumayan mahal, lebih baik menggunakan daily pass, selain lebih murah juga tidak perlu buang-buang waktu untuk antri di vending machine. Berikut ini macam-macam daily pass di Tokyo:

Tokunai Pass (750 yen)
Penggunaan tidak terbatas kereta JR (JR Yamanote Line) di Tokyo dalam 1 hari. Rutenya melingkar dan melewati hampir semua destinasi wisata di Tokyo kecuali Roppongi dan Asakusa. Tokunai Pass tidak bisa digunakan untuk masuk ke Tokyo Metro Line atau Toei Line. Tidak bisa digunakan juga untuk ke Odaiba (mesti menggunakan Yurikamome Line).

Tokyo Metro Open Tiket (1-day 600 yen)
Penggunaan tidak terbatas untuk 9 jalur Tokyo Metro dalam 1 hari tapi TIDAK untuk 4 jalur Toei, JR Yamanote Line, atau Yurikamome Line. Tiket bisa dibeli di vending machine manapun.

Toei One-Day Economy (700 yen)
Penggunaan tidak terbatas untuk 4 jalur Toei dalam 1 hari tapi TIDAK untuk 9 jalur Tokyo Metro, JR Yamanote Line, atau Yurikamome Line. Tiket bisa dibeli di vending machine manapun.

Toei and Metro One Day Economy (1000 yen)
Penggunaan tidak terbatas untuk 9 jalur Tokyo Metro dan 4 jalur Toei dalam 1 hari tapi TIDAK untuk JR Yamanote Line atau Yurikamome Line. Bisa dibeli di vending machine manapun.

Tokyo Subway Ticket (1-day: 800 yen, 2-day: 1200 yen, 3-day: 1500 yen)
Sama seperti Toei and Metro One Day Economy, bisa digunakan untuk penggunaan tidak terbatas untuk 9 jalur Tokyo Metro dan 4 jalur Toei. Bedanya, Tokyo Subway Ticket khusus turis, diperlukan paspor untuk membelinya. Bisa dibeli di Haneda atau beberapa Metro Station besar seperti Shinjuku atau Shimbashi.

Tokyo Free Kippu (aka Tokyo Tour Ticket, 1590 yen)
Penggunaan tidak terbatas untuk 9 jalur Tokyo Metro, 4 jalur Toei, dan kereta JR (JR Yamanote Line) dalam satu hari.

Dari semua daily pass tersebut, Tokyo Free Kippu memang yang paling sakti karena bisa digunakan untuk masuk ke Tokyo Metro Line, Toei Line, atau JR Yamanote Line, tapi harganya paling mahal dan sedikit berlebihan menurut saya.

Saya pribadi lebih menyarankan untuk memakai Tokyo Subway Ticket daripada Tokunai Pass atau Tokyo Free Kippu. Selain harganya lebih murah, juga menjangkau daerah Asakusa dan Roppongi yang tidak dilewati kereta JR. Rata-rata kereta di Jepang beroperasi dari pukul 05.30 – 24.00 (tidak 24 jam) sehingga selalu perhatikan kapan kereta terakhir beroperasi.

link : http://www.tokyometro.jp/en/ticket/value/1day/index.html

Selasa, 19 April 2016

JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 2 : TOKYO

Hari pertama liburan di Jepang kami habiskan untuk perjalanan non-stop naik Airasia dari Jakarta ke Tokyo dengan sekali transit di Kuala Lumpur. Bagasi sudah dilabeli fly-through, artinya kami tidak perlu repot-repot lagi mengambil bagasi di Kuala Lumpur serta melakukan check-in ulang. Bagasi akan langsung sampai di tujuan Haneda Airport, Jepang.

Namanya juga budget airlines, benar-benar minimalis fasilitasnya. Basic ticket hanya mencover tiket pesawat dan airport tax, tidak termasuk makan, minum, bagasi, asuransi, apalagi in-flight entertainment. Untungnya saya sudah sempat makan saat transit di Kuala Lumpur dan membawa ipad untuk hiburan selama di pesawat. Paling tidak saya punya aktifitas yang bisa dilakukan dalam 8 jam perjalanan menjemukan dari Kuala Lumpur menuju Tokyo.

JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 1 : ITINERARY
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 2 : TOKYO
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 3 : TOKYO
JALAN - JALAN DI JEPANG - PART 4 : KYOTO
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 5 : NARA
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 6 : OSAKA


DAY 1
HANEDA AIRPORT


Pukul 11 malam pesawat kami mendarat mulus di Haneda Airport, Tokyo. Udara cukup dingin saat itu, sekitar 8 derajat celcius. Untung kami sudah mengenakan pakaian dingin sedari Jakarta. Beres urusan imigrasi, kami mampir ke Tokyo Information Center untuk membeli Tokyo Subway Ticket seharga 1500 yen, bisa digunakan untuk pemakaian tidak terbatas Tokyo Metro Line dan Toei Line selama 3 hari kalender.

Lalu kami menunggu sebentar hingga pukul 24.00 lewat sebelum membeli tiket Keikyu Line (rute Haneda – Tokyo) untuk keesokan harinya. Tiket Keikyu Line hanya berlaku pada tanggal pembelian, artinya jika kami membelinya pukul 23.00, tiket tidak bisa digunakan di hari berikutnya. Makanya kami menunggu sampai jam 12 lewat.

Sekedar informasi, Keikyu Line beroperasi dari pukul 05.30 hingga 24.00. Usahakan membeli tiketnya sebelum pukul 05.00 pagi karena saat pagi antriannya bakal panjang mengular. Tiket bisa dibeli di vending machine tepat disebelah Tokyo Information Center.

Setelah membeli tiket Keikyu Line dan Tokyo Metro Ticket, kami mencari tempat untuk tidur di bandara. Carilah tempat di lantai 4-5 karena relatif lebih sepi dan tidak banyak orang lalu lalang. Jika ingin mencari makan, bisa pergi ke toko Lawson di basement yang buka 24 jam dan menjual makanan cepat saji khas Jepang seperti onigiri dan bento.

Cara menuju Tokyo dari Bandara Haneda:
  • Belilah tiket Keikyu Line seharga JPY 410.
  • Naik kereta jurusan Shinagawa.
  • Jika menggunakan Tokunai Pass, bisa turun di Stasiun Shinagawa lalu dilanjut naik kereta JR (JR Yamanote Line) menuju tempat tujuan.
  • Jika menggunakan Tokyo Subway Ticket (seperti saya), turun di Stasiun Sengakuji, bukan di Stasiun Shinagawa, lalu dilanjut naik Tokyo Metro menuju tempat tujuan.
  • Tidak ada perbedaan harga tiket kereta untuk tujuan Shinagawa ataupun Sengakuji, sama-sama 410 yen.
link : http://www.tokyometro.jp/en/ticket/value/1day/index.html



DAY 2
TOKYO (EAST) CITY TOUR


Hari kedua di Jepang, kami melakukan City Tour seharian di Tokyo bagian timur.

Berikut rute yang kami lalui :
Haneda Airport – Khaosan World Asakusa Hostel – Asakusa Kannon Temple (Sensoji Temple) -  Ueno Park – Akihabara – Odaiba – Ginza - Khaosan World Asakusa Hostel

ASAKUSA KANNON TEMPLE (SENSOJI TEMPLE )


Konon katanya merupakan kuil Budha tertua dan paling populer di Tokyo. Sempat hancur akibat Perang Dunia II kemudian mengalami rekonstruksi menjadi bangunan saat ini. Kompleks Asakusa terdiri dari beberapa bagian, mulai dari Kaminarimon Gate di pintu masuknya, lalu jalanan Namikasi Dori (shopping street) sepanjang 300 meter yang berujung pada Hozomon Gate.

Dari Hozomon Gate, barulah terlihat ruangan utama dari Sensoji Temple. Persis di sebelah kirinya, terdapat Pagoda 5 tingkat, berbagai konter meramal nasib, dan sebuah taman mungil nan cantik.

Cara Menuju Asakusa:
  • Karena hostel kami berada di daerah Asakusa, kami kesana berjalan kaki.
  • Jika menggunakan subway, bisa menggunakan Toei Line : Asakusa Line atau Tokyo Metro Line : Ginza Line, turun di Stasiun Asakusa. Kaminarimon Gate persis terlihat begitu keluar stasiun.
  • Asakusa tidak dilewati rute kereta JR Yamanote.


UENO PARK


Ueno Park merupakan tempat paling terkenal untuk festival hanami atau festival melihat bunga sakura. Berhubung kami tiba pada musim sakura, tentu kami berharap dapat melihat rimbunnya pohon sakura bak terowongan bunga. Sayangnya tahun 2016 ini bunga Sakura di Tokyo terlambat mekar. Saat tiba disana, masih banyak bunga sakura berbentuk kuncup dan belum mekar sempurna. Walaupun demikian, Ueno Park sangat ramai dikunjungi baik oleh penduduk Tokyo maupun turis asing.

Cara Menuju Ueno Park:
  • Dari Stasiun Asakusa naik Tokyo Metro Line : Ginza Line, turun di Stasiun Ueno.




AKIHABARA


Dikenal sebagai surga bagi pecinta barang elektronik, toko segala ada juga pusat Manga, Anime, dan komputer di Jepang. Sebetulnya saya kurang berminat untuk kesana tapi berhubung teman saya ingin mencari aksesoris kamera dan iphone jadi saya ikut saja *ikutan beli aksesoris kamera juga akhirnya.

Cara Menuju Akihabara

  • Dari Stasiun Ueno naik Tokyo Metro Line : Hibiya Line, turun di Stasiun Asakusa.





ODAIBA


Sebuah pulau buatan yang kini berfungsi sebagai kawasan hiburan dan perbelanjaan. Beberapa tempat menarik di Odaiba yang mesti dikunjungi diantaranya :
  • Odaiba Seaside Park : tempat kita bisa melihat Rainbow Bridge dan berfoto dengan Liberty Statue
  • Aqua City : sebuah pusat perbelanjaan
  • FUJI TV dengan ikon bola raksasanya
  • Diver City : sebuah pusat perbelanjaan dengan patung Gundam di halamannya.

Cara Menuju Odaiba:
  • Dari Stasiun Akihabara naik Tokyo Metro Line : Hibiya Line, turun di Stasiun Higashi Ginza.
  • Dari Stasiun Higashi Ginza naik Toei Line : Asakusa Line, turun di Stasiun Shimbashi.
  • Dari Stasiun Shimbashi naik kereta Yurikamome, turun di Odaiba.

Note:
Penggunaan Tokyo Metro Line dan Toei Line sudah dicover dalam Tokyo Subway Ticket sehingga kita tidak perlu menambah biaya apapun meski berganti provider. Tetapi untuk penggunaan kereta Yurimamome, karena tidak dicover dalam Tokyo Subway Ticket, kita mesti membayar 320 yen one way dari Stasiun Shimbashi.



GINZA


Pusat perbelanjaan kelas dunia dan surga bagi para shopaholic. Simbol Ginza adalah Ginza Wako yang terletak tidak jauh dari Stasiun Ginza atau beberapa ratus meter dari toko baju Uniqlo Ginza yang katanya terbesar dan paling lengkap di Jepang.

Cara Menuju Ginza:
  • Dari Stasiun Odaiba naik kereta Yurikamome, turun di Stasiun Shimbashi.
  • Dari Stasiun Shimbashi naik Tokyo Metro Line : Ginza Line, turun di Stasiun Ginza.

TRANSPORTASI DI TOKYO (TIPS & TRICKS)


Subway merupakan cara yang paling mudah dan efisien untuk menjelajahi Tokyo. Memang rute kereta di Tokyo sedikit ruwet tapi kalau sudah tahu “triknya”, jadi benar-benar gampang.

Secara garis besar Tokyo Subway dilayani oleh beberapa provider kereta, diantaranya :
  • Toei Line (4 jalur kereta)
  • Tokyo Metro Line (9 jalur kereta)
  • JR Yamanote Line (dengan rute melingkar)
  • Beberapa Private Railways seperti Keikyu Line (melayani rute Haneda – Tokyo) dan Yurikamome Line (melayani rute Tokyo – Odaiba).

Intinya, jika kita membeli tiket individual Tokyo Metro Line, tiket tersebut hanya bisa dipakai keluar masuk Metro Station, tidak bisa untuk JR Yamanote Line atau Toei Line.

Karena harga tiket individual lumayan mahal, lebih baik menggunakan daily pass, selain lebih murah juga tidak perlu buang-buang waktu untuk antri di vending machine. Berikut ini macam-macam daily pass di Tokyo:

Tokunai Pass (750 yen)
Penggunaan tidak terbatas kereta JR (JR Yamanote Line) di Tokyo dalam 1 hari. Rutenya melingkar dan melewati hampir semua destinasi wisata di Tokyo kecuali Roppongi dan Asakusa. Tokunai Pass tidak bisa digunakan untuk masuk ke Tokyo Metro Line atau Toei Line. Tidak bisa digunakan juga untuk ke Odaiba (mesti menggunakan Yurikamome Line).

Tokyo Metro Open Tiket (1-day 600 yen)
Penggunaan tidak terbatas untuk 9 jalur Tokyo Metro dalam 1 hari tapi TIDAK untuk 4 jalur Toei, JR Yamanote Line, atau Yurikamome Line. Tiket bisa dibeli di vending machine manapun.

Toei One-Day Economy (700 yen)
Penggunaan tidak terbatas untuk 4 jalur Toei dalam 1 hari tapi TIDAK untuk 9 jalur Tokyo Metro, JR Yamanote Line, atau Yurikamome Line. Tiket bisa dibeli di vending machine manapun.

Toei and Metro One Day Economy (1000 yen)
Penggunaan tidak terbatas untuk 9 jalur Tokyo Metro dan 4 jalur Toei dalam 1 hari tapi TIDAK untuk JR Yamanote Line atau Yurikamome Line. Bisa dibeli di vending machine manapun.

Tokyo Subway Ticket (1-day: 800 yen, 2-day: 1200 yen, 3-day: 1500 yen)
Sama seperti Toei and Metro One Day Economy, bisa digunakan untuk penggunaan tidak terbatas untuk 9 jalur Tokyo Metro dan 4 jalur Toei. Bedanya, Tokyo Subway Ticket khusus turis, diperlukan paspor untuk membelinya. Bisa dibeli di Haneda atau beberapa Metro Station besar seperti Shinjuku atau Shimbashi.

Tokyo Free Kippu (aka Tokyo Tour Ticket, 1590 yen)
Penggunaan tidak terbatas untuk 9 jalur Tokyo Metro, 4 jalur Toei, dan kereta JR (JR Yamanote Line) dalam satu hari.

Dari semua daily pass tersebut, Tokyo Free Kippu memang yang paling sakti karena bisa digunakan untuk masuk ke Tokyo Metro Line, Toei Line, atau JR Yamanote Line, tapi harganya paling mahal dan sedikit berlebihan menurut saya.

Saya pribadi lebih menyarankan untuk memakai Tokyo Subway Ticket daripada Tokunai Pass atau Tokyo Free Kippu. Selain harganya lebih murah, juga menjangkau daerah Asakusa dan Roppongi yang tidak dilewati kereta JR. Rata-rata kereta di Jepang beroperasi dari pukul 05.30 – 24.00 (tidak 24 jam) sehingga selalu perhatikan kapan kereta terakhir beroperasi.

link : http://www.tokyometro.jp/en/ticket/value/1day/index.html

- BERSAMBUNG -


Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Jepang #Japan #Tokyo #Kyoto #Osaka #Nara

JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 1 : ITINERARY

Setiap kali jalan-jalan, baik solo traveling maupun jalan bareng teman, saya selalu mengurus semuanya sendiri. Mulai dari memesan tiket, membooking hotel, membuat itinerary, hingga mengurus printilan-printilan lainnya selama perjalan. Saya pribadi memang lebih suka traveling model begini ketimbang harus ikut tur karena lebih bebas, lebih puas, dan lebih hemat tentunya.

Boleh dibilang merancang itinerary itu gampang-gampang susah. Kuncinya itu asalkan tidak malas browsing dan tidak malas membaca. Kurangnya riset bisa berakibat fatal: banyak destinasi wisata terlewat, salah kostum, habis waktu karena banyak nyasar, atau bisa juga jalan-jalan mandiri tapi malah jadi semahal harga paket tur. Padahal tujuan utama kita pergi sendiri tidak lain untuk menghemat biaya perjalanan serta jadwal yang lebih fleksibel.

Di tahun 2016 ini saya berkesempatan jalan-jalan ke Jepang selama 10 hari bersama 2 orang teman semasa kuliah. Kami memang sudah lama banget kepingin ke Jepang tapi baru di tahun 2016 ketemu jadwal yang pas. Maklum kami bertiga bekerja di perusahaan yang berbeda dan tak jarang kami harus melakukan site visit yang membuat jadwal kerja kami sulit ditebak. Namun kami bertiga berkomitmen untuk mengosongkan jadwal di akhir bulan Maret hingga awal April agar bisa ke Jepang bareng.

Kami pilih tanggal tersebut karena masih masuk musim semi dimana cuaca sejuk, tidak terlalu dingin, dan tidak terlalu panas. Bonusnya, bertepatan pula dengan musim bunga sakura di Tokyo dan Osaka. Akhirnya kesampean juga mewujudkan bucketlist menonton festival bunga sakura di negara asalnya.

JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 1 : ITINERARY
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 2 : TOKYO
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 3 : TOKYO
JALAN - JALAN DI JEPANG - PART 4 : KYOTO
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 5 : NARA
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 6 : OSAKA


TIKET PESAWAT KE JEPANG


Tiket pesawat ke Jepang kami beli 6 bulan sebelumnya. Sebetulnya ini pembelian yang impulsif karena dari obrolan basa basi ringan mengenai rencana traveling di tahun 2016, malah berakhir dengan pembelian tiket pesawat Airasia Jakarta - Tokyo dan kepulangan dari Osaka - Jakarta.  Kami memang sengaja memilih masuk lewat Tokyo dan keluar lewat Osaka supaya tidak rugi waktu dan hemat ongkos transport.

Boleh dibilang ini bakalan menjadi penerbangan panjang pertama saya naik budget airlines. Maka dari itu saya sudah siapkan bekal snack dan membawa ipad biar tidak mati gaya di pesawat.





RUTE PERJALANAN DI JEPANG


Karena tiket pesawatnya dibeli jauh-jauh hari, kami memiliki waktu 6 bulan untuk merancang detail itinerary selama di Jepang. Kami pun bagi-bagi tugas. Seperti biasa, saya didaulat untuk membuat itinerary serta menghitung bujet. Sedangkan teman saya yang lain ada yang bertugas mencari dan membooking hostel, mengatur penyewaan wifi, membooking tiket Disneysea secara online, serta membeli tiket bus Tokyo ke Kyoto.

10 hari bukanlah waktu yang banyak untuk bisa mengunjungi semua tempat menarik di Jepang. Oleh sebab itu kami memilih best of the best destinations di Jepang versi kami yang jatuh pada Tokyo, Kyoto, Nara, dan Osaka. Kami memang tidak mau mengunjungi terlalu banyak destinasi agar tiap kotanya punya cukup waktu untuk memberikan kesan mendalam dan membekas di hati. Jadi diputuskan untuk menghabiskan 4 hari di Tokyo, 3 hari di Kyoto, 1 hari di Nara, dan 2 hari di Osaka.




VISA JEPANG


Visa Jepang mudah sekali diurus dan besar kemungkinan visa di approved asalkan dokumen lengkap. Seperti persyaratan visa pada umumnya, saya mengisi formulir lengkap, menyerahkan pas foto, bukti pemesanan tiket pesawat, bukti booking akomodasi (dummy), itinerary selama di Jepang, surat keterangan kerja, dan fotokopi KTP, KK, serta rekening di bank. Saya apply hari Rabu, minggu depannya visa sudah jadi dan di approved. Harganya IDR 330,000 untuk visa single entry.


JR PASS


Sempat ada pertanyaan diantara kami, apakah perlu untuk membeli JR Pass? Mengingat harganya yang tidak murah (IDR 4,385,250) dan masa berlakunya yang terbatas hanya 7 hari. Setelah menimbang-nimbang akhirnya diputuskan untuk tidak membeli JR Pass karena kami tidak setiap hari berpindah kota atau melakukan one day trip ke suatu tempat yang jauh.

Ditambah lagi kami masuk dari Tokyo dan keluar dari Osaka, bukan masuk dan keluar dari Tokyo, jadi tidak bakalan sering-sering naik kereta Shinkansen. Lagipula kalau cuman mau merasakan sensasi naik kereta Shinkansen, kami mengakalinya dengan membeli tiket kereta Shinkansen termurah dari Kyoto ke Osaka seharga JPY 1,420. Jarak sejauh 43 km dapat ditempuh selama 15 menit saja. Mantap memang.

TRANSPORTASI DI JEPANG


Selama di Tokyo kami kemana-mana naik Subway. Kami menggunakan Tokyo Subway Ticket yang 3 day pass (1-day: 800 yen, 2-day: 1200 yen, 3-day: 1500 yen). Tiket sakti ini bisa digunakan untuk pemakaian tidak terbatas 9 jalur Tokyo Metro dan 4 jalur Toei. Tokyo Subway Ticket hanya boleh dibeli oleh turis asing karena diperlukan paspor untuk membelinya. Bisa dibeli di Haneda Airport atau beberapa Metro Station besar seperti Shinjuku atau Shimbashi.

Selama di Kyoto, kami hanya dua kali menggunakan kereta. Satu kali dari Kyoto Station ke Fushimi Inari menggunakan JR Nara Line (140 yen) dan satu kali dari Kyoto Station ke Arashimaya menggunakan San-In-Line (240 yen). Selebihnya saya menggunakan Kyoto City Bus untuk transportasi dalam kotanya.

Tarif Kyoto City Bus flat 220 yen sekali jalan, atau kalau menggunakan Kyoto City Bus One Day Pass jadi 500 yen untuk pemakaian tidak terbatas. Seluruh destinasi wisata di Kyoto sudah dilewati rute bus, kecuali Fushimi Inari (makanya saya kesana naik kereta).

Sementara di Osaka kami memanfaatkan Osaka Amazing Pass (3000 yen untuk 2 hari) yang di dalamnya sudah termasuk penggunaan tidak terbatas subway 2 hari, serta free-entrance untuk 28 tempat wisata berbayar di Osaka dan beberapa diskon special lainnya.

Untuk transportasi antar kotanya, kami menggunakan Willer Bus dari Tokyo – Kyoto yang tiketnya dipesan online jauh-jauh hari dari Indonesia. Berangkat pukul 22.00 dari Shinjuku, tiba pukul 06.15 di Kyoto, lumayan bisa hemat ongkos penginapan 1 malam.

Sedangkan dari Kyoto ke Osaka kami naik Shinkansen seharga JPY 1,420 untuk 15 menit perjalanan.



AKOMODASI DI JEPANG


Harga hotel di Jepang mahal-mahal. Sudah harganya jutaan, kamarnya kecil pula. Makanya kami mensiasatinya dengan memilih menginap di hostel yang murah meriah. Berhubung kami masih berjiwa muda, kami tidak punya masalah jika harus tidur bersama orang tidak dikenal. Yang penting hostelnya bersih, lokasinya strategis dekat Subway, dan staffnya ramah plus lancar berbahasa Inggris (bonus). Jadi mereka bisa memberikan rekomendasi hidden gem yang tidak ada di buku panduan wisata.

  • Di Tokyo kami menginap di Khaosan World Asakusa
  • Di Kyoto kami menginap di J-Hoppers Kyoto
  • Di Osaka kami menginap di Tani-9 Backpacker

Tarif hostel yang kami pesan bekisar 250-300rb/orang/malam.




ITINERARY DI JEPANG


  • Day 1: Jakarta – Kuala Lumpur – Haneda (by Airasia). Bermalam di Haneda.
  • Day 2: Tokyo City Tour (Asakusa – Ueno Park – Akihabara – Odaiba – Ginza)
  • Day 3: Tokyo City Tour (Shinjuku – Harajuku – Yoyogi Park – Shibuya – Tokyo Tower – Roppongi – Tokyo Skytree)
  • Day 4: Disneysea. Tokyo – Kyoto (By Willer Bus)
  • Day 5: Kyoto City Tour (Fushimi Inari, Kinkakuji, Kyoto Imperial Palace, Gion)
  • Day 6: Kyoto City Tour (Arashiyama, Nijo-jo Castle, Kiyomizudera Temple)
  • Day 7: Kyoto – Osaka (By Shinkansen) & Osaka – Nara (By Kintetsu Nara Line). Nara City Tour (Kohfukuji Temple, Todaiji Temple, Himuro Shrine, Nara Park)
  • Day 8: Universal Studios Osaka
  • Day 9: Osaka City Tour (Kaiyukan, Osaka Castle, Sakura River Cruise, Dotonburi, Okawa River Cruise Sakura, Natural Open Air Hot Spring Spa Suminoe)
  • Day 10: Osaka City Tour (Umeda Sky Building, HEP Five Ferris Wheel) & Osaka – Kuala Lumpur - Jakarta (by Airasia)


- BERSAMBUNG -


Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Jepang #Japan #Tokyo #Kyoto #Osaka #Nara

JALAN - JALAN DI SEOUL KOREA - PART 1

Kalau ditanya pilih Jepang atau Korea, saya pilih Jepang. Tapi kalau ditanya pilih Tokyo atau Seoul, jelas saya pilih Seoul! Saya bukan...