Minggu, 22 Mei 2016

Jalan - Jalan di Cancun, Meksiko

Pantai merupakan daya tarik utama wisatawan datang ke Cancun. Pasir pantai putih halus bak bedak bayi dipadu pesona laut karibia yang menawan, membuat siapapun betah berlama-lama tinggal disana. Oleh orang Amerika sendiri, Cancun sering dijadikan kota tujuan Bachelor Party karena memang tempatnya pas banget buat ritual sedikit dugem sedikit dijemur.

 
Public beach, Playa Ballenas

Sayang, pantai cantik di Cancun sudah dikomersialisasi berlebihan oleh resort-resort terkenal. Kalau bukan tamu hotelnya, kita dilarang numpang lewat buat sekedar masuk ke pantainya. Alhasil saya mesti berenang di pantai umum yang mencari pintu masuknya setengah mati karena letaknya nyempil tersembunyi.

Public beach, Playa Delfines

 
Sunset di Playa Delfines

 
Playa Delfines, salah satu pantai terbaik di Cancun

Buat orang Indonesia, kalau mau ke Meksiko mesti pakai visa, kecuali jika mempunyai valid US Visa multiple entry. Waktu itu saya cukup menujukkan valid visa US di loket imigrasi terus langsung diperbolehkan masuk tanpa banyak ditanya.

Bandara di Cancun tidaklah bagus-bagus amat bahkan wifinya saja pakai bayar. Dari bandara, central terminal di pusat kota Cancun bisa dicapai menggunakan ADO Bus dengan lama perjalanan sekitar 1 jam. Sementara untuk transportasi dalam kota, andalannya berupa bus kota yang bentuknya 11-12 dengan metromini ibukota. Sama-sama tidak berpendingin udara, berbangku plastic, dan kadang suka banyak pengamen naik. Bedanya, sopir bus disana sudah teratur, hanya berhenti di halte bus. Jauh dekat 10.5 peso.

Cancun bukanlah kota yang besar, hanya terdiri dari daerah downtown dan daerah hotel zone. Penginapan murah banyak tersebar di daerah downtown sedangkan daerah hotel zone, lebih dikhususkan untuk resort-resort elit yang jejeran hotelnya mengingatkan saya akan the strip di Las Vegas. Bedanya kalau di Vegas kita bisa nonton konser Celine Dion di Cesar Palace, kalau di Cancun kita dihibur Beyonce palsu di Coco Bongo, klub malam paling hits seantero Cancun raya.

 
Deretan resort-resort terkenal di Cancun

 
Public beach, Playa Caracol

 
Public beach, Playa Caracol

Selain pantai dan hiburan malam, Cancun juga terkenal akan cenote dan sungai bawah tanahnya (underground river). Cenote adalah mata air yang terbentuk akibat runtuhnya batuan kapur jutaan tahun lalu. Ada ribuan cenote tersebar di Semenanjung Yucatan namun hanya beberapa yang terkenal dan sudah dikomersialisasi. Salah satunya Cenote Hubiku yang sempat saya kunjungi dalam perjalanan menuju Chichen Itza.

 
Cenote Hubiku, dikunjungi dalam perjalanan menuju Chichen Itza

Sedangkan untuk sungai bawah tanahnya, salah satu tempat terkenal berada di Xcaret, semacam eco-friendly park kebanggaan orang Meksiko. Disana kita bisa berenang di sungai bawah tanah yang diujungnya bermuara langsung di sebuah laguna cantik. Malamnya bisa lanjut nonton Xcaret Mexico Spectacular, semacam pertunjukan broadway rasa Meksiko.

 
Sungai bawah tanah di Xcaret

 
Cukup gelap di dalam sungai bawah tanah

 
Pertunjukkan Xcaret Mexico Spectacular

 
Pertunjukkan broadway rasa Meksiko

 
Salah satu pertunjukan terkeren yang pernah saya tonton

Kalau bosan dengan suasana Cancun, bisa melipir ke Tulum, sebuah kota cantik di pinggir pantai. Konon katanya pantai di Cancun adalah salah satu yang terindah di dunia, dengan pesona Laut Karibia bewarna hijau toska, pasir pantai lembut bak bedak bayi, dan reruntuhan kuno eksotis di atas tebing karang. Terletak 130 km dari Cancun, Tulum dapat ditempuh 2.5 jam perjalanan menggunakan ADO Bus dari downtown terminal. Harga tiket busnya 136 peso sekali jalan atau sekitar 250rb PP.

 
Pantai di Tulum

 
Reruntuhan kuno di Tulum, situs arkeologi kuno nomor 3 paling banyak dikunjungi di Meksiko setelah Teotihuacan dan Chichen Itza

 
Reruntuhan kuno di Tulum. Cuaca sangat panas disana, jangan lupa membawa topi atau payung

Dan pastinya, berkunjung ke Cancun tidak akan lengkap kalau belum sempat berkunjung ke Chichen Itza, sebuah situs arkeologi kuno peninggalan Suku Maya dan nomor 2 paling banyak dikunjungi di Meksiko setelah Teotihuacan. Situs ini mulai naik daun sejak terpilih sebagai the new seven wonder pada tahun 2007. Sebelumnya, situs ini juga sudah pernah tercatat sebagai salah satu dari Unesco World Heritage Site di tahun 1988.

 
Chichen Itza

 
Piramida El Castillo atau the temple of Kukulkan



@williamkellye

Selasa, 17 Mei 2016

Jalan - Jalan di New York City

Dari semua kota di Amerika, bisa dibilang New York City adalah kota paling favorit saya. Kotanya begitu modern, elegan, sekaligus sophisticated. Segalanya ada disana, mulai dari jejeran butik desainer kondang di Fifth Avenue, museum artistik di Upper East Side, gedung pencakar langit ikonik di Midtown, teater broadway di Times Square, hingga taman kota terbesar di dunia di Central Park. Entah anda seorang backpacker sejati atau seorang koper traveler tulen, New York City cocok bagi siapapun.

JALAN-JALAN DI SAN FRANCISCO
JALAN-JALAN DI LOS ANGELES
JALAN-JALAN DI DENVER

Metro adalah sarana transportasi paling popular untuk berkeliling kota, menjangkau hingga pelosok sekalipun. Jauh dekat tarifnya $3, cukup mahal memang bagi penduduk negara dunia ketiga. Untuk itu saya membeli metro pass seharga $31 yang bisa digunakan untuk pemakaian tidak terbatas metro dan bus di New York City selama 7 hari. Meski hanya 4 hari disana, saya tetap menggunakan pass tersebut mengingat frekuensi penggunaan metro saya yang tinggi.


Kalau ditanya mesti kemana saja saat di New York City, buanyaak banget pilihan destinasi wisata disana. Tapi paling tidak, menggunakan New York City Pass sudah memberikan gambaran Big Apple sesungguhnya. Sebetulnya ada kartu sakti lainnya, New York Pass yang bisa digunakan di lebih dari 100 atraksi berbayar. Cuman karena pilihannya terlalu banyak serta harganya lebih mahal, saya lebih memilih New York City Pass.

Dengan membayar $109 saya sudah bisa masuk ke beberapa tempat berikut :
  1. Empire State Building
  2. Metropolitan Museum of Art
  3. Museum of Natural History
  4. Museum of Modern of Art (MoMA) - Sekarang diganti 9/11 Memorial & Museum
  5. Top of the Rock di Rockfeller Center atau Guggeinhem Museum
  6. Liberty Statue + Ellis Island atau Circle Line Sightseeing Cruise
Tentunya dengan pass ini saya bisa lebih hemat daripada membeli tiket secara terpisah.

Selain mengunjungi tempat-tempat yang di cover New York City Pass, ada juga tempat lain yang bisa dikunjungi secara gratis tetapi tetap memberi kesan New York City seperti Times Square, Central Park, Flattiron Building, Grand Central Terminal, Chrysler Building, Wallstreet, Columbia University, Brooklyn Bridge, dan Rockfeller Center. Paling tidak diperlukan 5-7 hari untuk mengunjungi itu semua, tapi kalau memiliki waktu kunjungan terbatas, Liberty Statue dan observatorium lantai 86 di Empire State Building wajib menjadi prioritas.

EMPIRE STATE BUILDING


Gedung bergaya Art-Deco, dibangun di masa keemasan pada tahun 1920an tapi justru malah selesai dibangun di masa resesi tahun 1931. Akibatnya sempat kosong beberapa tahun sampai-sampai dijuluki “Empty State Building”. Pemandangan kota New York 360 derajat dapat dilihat dari observatoriumnya di lantai 86. Benar-benar memukau.

Pemandangan kota New York dari observatorium lantai 86 Empire State Building

Empire State Building. Bangunan ikonik di Midtown

Dengan memakai New York City Pass, kita diperbolehkan masuk ke Empire State Building siang dan malam hari gratis

TOP OF THE ROCK DI ROCKFELLER CENTER


Sebuah kompleks pribadi terdiri dari 19 bangunan meski bangunan barunya tidak sesuai dengan gaya art deco 14 bangunan aslinya. Konon merupakan kompleks pribadi terbesar di dunia dan proyek komersial pertama yang menggabungkan taman, restoran, dan pusat perbelanjaan dengan perkantoran. Sunset adalah waktu terbaik berkunjung kesana.

Empire State Building dilihat dari Top of the Rock, Rockfeller Center

Rockfeller Center

Radio City

LIBERTY STATUE


Patung simbol kebebasan dan kemerdekaan. Didesain oleh pematung Prancis bernama Frederic Auguste Bartholdi, Liberty Statue merupakan hadiah persahabatan dari Prancis untuk Amerika Serikat dalam memperingati ulang tahunnya yang ke-100 di tahun 1876.

Liberty Statue dilihat dari atas ferri

Liberty Island

METROPOLITAN MUSEUM OF ART


Sebuah museum dengan koleksi beragam dari rentang 5000 tahun peradaban budaya dari berbagai penjuru dunia. Didirikan tahun 1870, bangunan 3 lantai ini terbagi menjadi 10 zona yaitu, Lukisan Eropa, Seni Mesir, Michael C. Rockfeller Wing, Koleksi Robert Lehman, American Wing, Bagian Kostum, Senia Asia, Lila Wallace Wing, Seni Patung dan Dekoratif Eropa, dan Roof Garden.

Koleksi patung di Metropolitan Museum of Art

Kuil Dendur di bagian Mesir Kuno

AMERICAN MUSEUM OF NATURAL HISTORY


Dibangun tahun 1869, American Museum of Natural History merupakan museum dengan koleksi fosil dinosaurus terbesar lengkap dengan sebuah planetarium di lantai tiganya.


MUSEUM OF MODERN OF ART (MOMA)


Mulai dibukan kembali tahun 2004, salah satu museum dengan koleksi seni modern paling komprehensif di dunia dengan karya-karya dari Picasso, van Gogh, dan Warhol.


Flatiron Building. Gedung berbentuk segitiga dengan 21 lantai

Columbia University. Salah satu universitas tertua di Amerika

Times Square. Perempatan paling terkenal di Amerika, disebut juga perempatan dunia

Times Square. Gak ada matinya.

Bryant Park


Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Europe #Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #SanFrancisco  #NewYork #LosAngeles #Denver #USA #AMERICA 

Sabtu, 14 Mei 2016

JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 6 : OSAKA

Osaka menjadi kota terakhir yang kami kunjungi dalam liburan 10 hari di Jepang kali ini. Setelah hari sebelumnya kami melakukan one day trip ke Nara maka kami hanya punya waktu 3 hari saja di Osaka. 1 hari untuk ke Universal Studios Osaka dan 2 hari untuk city tour di Osaka.
  • Day 8 : Universal Studios Osaka
  • Day 9 : Osaka City Tour (Kaiyukan, Osaka Castle, Sakura River Cruise, Dotonburi, Okawa River Cruise Sakura, Natural Open Air Hot Spring Spa Suminoe)
  • Day 10 : Osaka City Tour (Umeda Sky Building, HEP Five Ferris Wheel) dan dilanjut perjalanan pulang Osaka – Kuala Lumpur - Jakarta (by Airasia)

DAY 8
UNIVERSAL STUDIOS OSAKA


Kalau sudah di Osaka tanggung kalau tidak sekalian mampir ke Universal Studio Japan (USJ). Dari Indonesia tiket masuk USJ bisa dibeli lewat HIS atau secara online. Cuman kalau beli online mesti pakai Bahasa Jepang jadi mending beli di HIS saja (bukan iklan). Paling tidak dengan membeli tiket jauh-jauh hari, kita bisa terhindar dari antrian panjang mengular.

Berhubung Wizarding World of Harry Potter (WWHP) itu wahana paling favorit disana, tentu tempat ini yang pertama kali mesti didatangi. Buat masuknya diperlukan semacam “time entry ticket”, artinya kita baru diperbolehkan masuk di jam tertentu. Loket pengambilan “time entry ticket” berada dekat pintu masuk WWHP.

Semakin pagi kita datang, semakin cepat juga giliran kita masuk WWHP. Waktu itu saya datang jam 9.30 pagi, sudah boleh masuk jam 10.30. Katanya sih kalau sudah masuk WWHP terus keluar, tidak boleh masuk lagi (re-entry). Tapi kenyataannya saya hoki bisa masuk kesana lagi pas malamnya walaupun tanpa “time entry ticket”.

WWHP benar-benar didesain mirip seperti di buku Harry Potter, mulai dari Hogwarts Castle, toko permen Honeydukes, desa Hogsmade, toko tongkat sihir Olivander, kereta Hogwarts Express, dan toko lelucon Zonko. Ada 2 atraksi utama di WWHP, Flight of the Hippogriff dan Harry Potter and the Forbidden Journey (HPFJ). The Flying Hippogriff itu semacam permainan roller coaster selama 2 menit sedangkan HPFJ merupakan atraksi film 4D yang ditonton di atas kursi berjalan di atas rel dan menurut saya, itu atraksi paling keren sedunia.

Selain WWHP, masih banyak atraksi menarik lain di USJ seperti roller coaster yang jalannya mundur di Hollywood Dream, roller coaster 360 derajat di the Flying Dinosaur, wahana air di Jaws, film 3D Terminator, the Amazing Adventures of Spiderman, serta masih banyak lagi. Saya memang belum pernah ke Universal Studio Orlando, tapi kalau Universal Studio Japan (USJ) dibandingkan dengan yang di Hollywood dan Singapore, yang di Jepang jelas lebih bagus.

Review antara Universal Studio Japan, Universal Studio Singapore, dan Universal Studio Hollywood bisa dilihat disini:
REVIEW 3 UNIVERSAL STUDIOS

DAY 9 & 10
OSAKA CITY TOUR


Untuk city tour di Osaka, kami menggunakan Osaka Amazing Pass. Dengan kartu ajaib itu kami bisa masuk gratis di 30 tempat beken Osaka, mulai dari Osaka Castle, Umeda Sky Building, Tsutetankaku Tower, dan onsen tradisional. Itu juga sudah mencakup penggunaan tidak terbatas bus dan subway dalam kota. Harganya JPY 2,300 untuk one day pass-nya, sedangkan two days pass-nya dibanderol JPY 3,000.

Dalam waktu 2 hari kami berhasil mengunjungi tempat-tempat berikut secara gratis dengan Osaka Amazing Pass
  • Osaka Castle
  • Sakura River Cruise
  • Okawa River Cruise Sakura
  • Natural Open Air Hot Spring Spa Suminoe)
  • Umeda Sky Building
  • HEP Five Ferris Wheel

Kalau ditotal-total, jelas uang uang dikeluarkan untuk membayar tiket masuk lebih banyak ketimbang beli Osaka Amazing Pass. Makin cuan lagi karena tidak perlu ribet antri dan beli tiket subway karena sudah di cover. Beberapa tempat semisal Umeda Sky Building, HEP Five Ferris Wheel, dan onsen Naniwa no Yu, lokasinya berdekatan. Jadi bisa dikunjungi dalam satu waktu. Begitu pula Osaka Castle, Okawa River Sakura Cruise, dan Nakanoshima Night View Cruise yang juga berada dalam satu daerah.

Paling perlu diperhatikan saja jam operationalnya karena rata-rata baru buka pukul 9-10 pagi dan tutup sekitar pukul 9 malam, kecuali onsen yang buka sampai pukul 1 pagi. Semua tempat sudah dilewati rute subway jadi aksesnya benar-benar gampang. 

OSAKA CASTLE


Kalau disuruh memilih salah satu bangunan paling ikonik di Osaka, pilihan saya jatuh pada Osaka Castle. Istana ini semula dibangun tahun 1583 dan menjadi bangunan termegah di masanya. Sempat hancur akibat perang di tahun 1615, lalu dibangun lagi tahun 1620, dan terbakar akibat sambaran petir di tahun 1665. Barulah tahun 1931 dilakukan restorasi besar-besaran dan puncaknya tahun 1997 dilakukan "finishing touch" hingga menjadi bangunan yang sekarang. 

Selain arsitekturnya yang keren, Osaka Castle juga dikelilingi ratusan pohon sakura. Menjadikan tempat ini lokasi favorit untuk festival hanami saat musim bunga sakura. 

Tiket masuk : JPY 600
Buka dari pukul 09.00-17.00

UMEDA SKY BUILDING


Salah satu landmark terkenal di Osaka karena keberadaan "Floating Garden Observatory"-nya. Sebuah taman berbentuk donat di ketinggian 170 m yang strukturnya ditopang oleh 2 gedung tinggi. Jadi tampak seperti "melayang". Dari observatorynya bisa terlihat pemandangan indah kota Osaka secara 360 derajat. Tanpa halangan. 

Tiket masuk : JPY 1,500
Buka dari pukul 09.30-22.30

HEP FIVE FERRIS WHEEL


Sebuah bianglala raksasa yang berdiri di atas pusat perbelanjaan HEP Five. Karena lokasinya berdekatan dengan Umeda Sky Building, jadi sekalian saja kami kunjungi. Toh masuknya jadi gratis karena pakai Osaka Amazing Pass. Dari ketinggian maksimumnya pada 106 m di atas permukaan tanah, lagi-lagi kami disuguhi pemandangan keren kota Osaka.

Tiket masuk : JPY 500
Buka dari pukul 11.00-22.45

KAIYUKAN AQUARIUM


Selain tempat-tempat yang di cover Osaka Pass, tempat lain yang mesti dikunjungi itu Aquarium Kaiyukan. Disebut-sebut sebagai akuarium terbesar di dunia, Kaiyukan terdiri dari 27 tangki akuarium dan 16 display habitat. Berbagai biota laut dapat dilihat disana mulai dari berang-berang, penguin, anjing laut, lumba-lumba, manta, ubur-ubur, dan tentu saja hiu paus (Whale Shark) yang jadi ikon Kaiyukan.

Tiket masuk : JPY 2,300
Buka dari pukul 10.00-20.00

KANSAI AIRPORT


10 hari jalan-jalan di Jepang rasanya cepat sekali berlalu. Tiba-tiba saja kami sudah berada di Bandara Kansai menunggu pesawat Airasia balik ke Indonesia. Rasanya baru saja kemarin menjejakkan kaki di Tokyo tapi sekarang sudah bersiap-siap pulang. Tapi kami betul-betul puas dengan perjalanan 10 hari di Jepang ini mulai dari Tokyo, Kyoto, Nara, dan Osaka.

Kalau ditanya kota favorit saya di Jepang, justru pilihan saya jatuh pada Nara. Mungkin karena kotanya kecil, tidak seramai/sepadat Tokyo/Osaka, jadi saya lebih puas berkeliling ke setiap sudut areanya. Apalagi saat kami kesana kebetulan juga bunga sakuranya sedang "full bloom". Jadi dobel-dobel indahnya. 

Biasanya saya agak malas kalau harus berkunjung ke destinasi yang sama untuk kali kedua. Tapi pengecualian buat Jepang. Rasanya tidak akan pernah bosan untuk datang dan datang lagi kesana. Next bucketlist, menikmati keindahan Jepang saat puncak musim gugur (Amin). Ada yang mau join kah?


- THE END -


Jumat, 13 Mei 2016

Jalan - Jalan di Los Angeles, California

Jujur saja, menurut saya Los Angeles adalah salah satu kota di Amerika yang bisa dibilang cukup “overrated”. Mungkin karena terlalu sering nonton film Hollywood, saya jadi berekspektasi berlebihan. Padahal kotanya biasa saja, tidak seheboh apa kata orang, bahkan cenderung membosankan.

JALAN-JALAN DI SAN FRANCISCO
JALAN-JALAN DI LOS ANGELES
JALAN-JALAN DI DENVER

Hollywood Walk of Fame, dulunya ini memang jalanan paling terkenal seantero California raya. Tapi kini malah terkesan kuno dan outdated. Saya saja sampai ogah narsis di atas trotoarnya, juga sama malasnya dengan berfoto di Chinese Theatre dengan latar cap tangan trio Harry Potter. Bahkan jejeran Museum Lilin Madame Tussaud, Museum Hollywood, dan Museum Ripley’s Believe it or not, tidak satupun saya masuki. Selain terkesan “turis banget”, saya juga sudah pernah masuk ke Museum Madam Tussaud di Hongkong. Lagian kalau mau sekedar berfoto dengan boneka lilin, tidak usah jauh-jauh ke Amerika, di Bangkok dan Singapore juga bisa.

Madam Tussaud

Walt Disney Concert Hall

Civic Center Los Angeles

Universal Studio Hollywood (USH) yang konon paling bagus di masanya, tidak bagus-bagus amat tuh. Masih bagusan Universal Studio Singapore (USS) malah. Mungkin karena lebih baru, jadi USS terasa lebih current dan lebih edgy. Beberapa atraksi di USS bahkan dibuat lebih bagus daripada aslinya di USH dan dengan durasi lebih lama, sebut saja the Revenge of the Mummy, the Jurrasic Park, dan the Transformer.

Satu-satunya keunggulan USH ada pada Studio Tournya yang legendaris. Atraksinya berupa tur naik tram keliling studio film Hollywood betulan seperti lokasi pengambilan gambar serial Desperate Housewife dan War of the Worlds. Lalu sebelum tur berakhir, kita akan diajak nonton pertarungan antara Kingkong vs Dinosaur secara 3D dan 360 derajat langsung dari atas tram. Nah kalau ini baru keren.

Universal Studio Hollywood

Universal Studio Hollywood



Lokasi syuting serial Desperate Housewife

Lokasi syuting War of the World

Transformer di Universal Studio Hollywood

The Mummy di Universal Studio Hollywood

Sebagai kota terbesar nomor 2 di Amerika, Los Angeles dihuni oleh berbagai macam suku dan ras, membuat kota ini sangat diverse. Bisa dilihat dari daerah perkampungan imigran seperti di Chinatown, Little Tokyo, Korea Town, dan Little Armenian. Cocok dikunjungi untuk wisata kuliner kalau lagi kangen masakan Asia. Sayangnya toko dan restonya tidak buka sampai larut malam. Saya yang ke Chinatown pukul 9 malam malah berasa was-was karena jalanannya benar-benar gelap dan sepi.

Korea Town

Korea Town

Dari semua tempat di Los Angeles, Griffith Observatory adalah tempat paling favorit saya. Griffith Observatory (Los Angeles) merupakan taman observatorium dan planetarium yang berada di selatan Hollywood Mountain. Terletak 1,134 ft di atas permukaan laut, kita bisa sekaligus menikmati pemandangan keren di kanan kirinya. Bahkan Hollywood Sign terlihat jelas dari atas sana.

Griffith Observatory dibuka gratis untuk umum dari pukul 12.00 pm - 22.00 pm weekdays dan 10.00 am - 22.00 pm weekend, tutup setiap senin. Untuk pergi kesana, bisa menggunakan Metro Redline, turun di Vermont/Sunset, kemudian keluar di exit pintu Sunset. Dari sana, masih harus dilanjutkan naik bus LA Dept Of Transport (LADOT) yang sayangnya hanya beroperasi saat weekend. Halte bus nya tepat berada di lampu merah perempatan jalan, tinggal tunggu saja bus dengan tulisan “To Observatory” di kaca depannya. Sekali naik tarifnya $ 0.50 untuk dewasa dan $ 0.25 untuk senior.

Hollywood Sign dari Griffith Observatory

Griffith Observatory

Pemandangan downtown Los Angeles dari Griffith Observatory

Griffith Observatory

Kalau bosan dengan suasana kota Los Angeles yang itu-itu saja, bisa melipir ke Santa Monica, sebuah kota cantik tepi pantai, sekitar 1 jam berkendara dari pusat kota. Atau bisa juga pergi ke Venice Beach, lokasi syuting film Baywatch, serta ke Malibu, pantai favorit pesohor Hollywood. Sialnya, saya kesana saat weekend jadi jalanan macet sejadi-jadinya. Sampai di Santa Monica juga saya jadi susah jalan karena mesti berdesak-desakan dengan lautan manusia. Tapi Santa Monica memang bagus-bagus amat sehingga tidak menyesal jauh-jauh kesana.

Bianglala ikon dari Santa Monika

Santa Monika Pier

Pantai di Santa Monika

Santa Monika

Transportation Tips

Airport to Downtown

Bandar Udara utama di Los Angeles adalah Los Angeles International Airport (LAX). Turis biasanya datang lewat bandara ini dan untuk ke downtown-nya bisa menggunakan :
- LAX FlyAway
- LAX City Bus
- Metro Rail
- Taxi, UBER
- Mobil Rental (rental mobil tersedia di bandara)

Waktu itu saya memakai LAX FlyAway dari Airport menuju downtown.  Pembayarannya hanya bisa melalui kartu kredit, dibayarkan di FlyAway Counter saat tiba di Union Station. Setelah menunjukkan bukti pembayaran barulah kita bisa mengambil bagasi di supir bus. Untuk rute sebaliknya (Union Station - LAX), kita mesti membayar tiketnya dulu di Union Station baru naik busnya.

Selain LAX ada beberapa airport lainnya di Los Angeles yang it’s good to know seperti:
- Long Beach Airport
- Burbank Airport
- Orange Country/John Wayne Airport
- Ontario Airport


Rental Car

Transportasi umum di Los Angeles sudah mencakup semua tempat wisata turis kecuali kalau mau road trip ke ke San Diego atau Las Vegas, bisa sewa mobil rental di LAX. Cuman perlu diingat, lalu lintas dalam kota di Los Angeles macet-cet-cet.


Metro

Metro di Los Angeles sudah mencakup seluruh destinasi wisata turis kecuali Beverly Hills, Rodeo Drive, dan Griffith Observatory. Kalau mau ke tempat tersebut mesti naik bus umum atau kalau tidak mau repot naik Taksi/UBER.

Dibandingkan Metro di New York, Metro di LA jauh lebih bersih dan lebih modern. Sekali naik tarifnya $1.75 jadi kalau mau hemat mending pakai one day pass $7 atau weekly pass $25. Uniknya di beberapa stasiun Metro berada di ruang terbuka, tanpa pagar, tanpa pintu masuk, jadi sebetulnya kita bisa naik Metro tanpa beli tiket cuman kalau ketauan atau kena razia siap-siap bayar penalty.


Public Bus

Untuk bus umum, ada 3 jenisnya: Local (orange), Rapid (red), dan Express (blue). Kalau sedang terburu-buru gunakan Express Bus yang berhenti lebih sedikit. Dengan menggunakan Metro Day Pass atau Weekly Pass, kita bisa menggunakan bus tak terbatas, tinggal TAP saja.


Taksi/UBER

Pilihan ini disarankan kalau mau praktis bepergian ke Rodeo Drive, Beverly Hills, Griffith Observatory yang memang tidak dilalui rute Metro, atau kalau lagi malas hiking ke Hollywood Sign.


Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Europe #Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #SanFrancisco  #LosAngeles #Denver #NewYork #USA #AMERICA 

JALAN - JALAN DI SEOUL KOREA - PART 1

Kalau ditanya pilih Jepang atau Korea, saya pilih Jepang. Tapi kalau ditanya pilih Tokyo atau Seoul, jelas saya pilih Seoul! Saya bukan...