Tampilkan postingan dengan label Japan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Japan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 Maret 2020

KECEWA DI DISNEYSEA JAPAN

Semenjak mengunjungi Disneyland di hongkong, saya jadi malas untuk pergi ke theme park Disney lainnya. Bukan apa-apa. Sebagai adrenaline junkie, jelas hasrat saya sama sekali tidak terpuaskan menaiki atraksi imut-imut ala Disney. Tapi salah seorang teman nampaknya berhasil meracuni saya. Dengan mengiming-imingi atraksi Disneysea di Jepang dibuat lebih "serius" untuk pasar orang dewasa, saya jadi rela mengubah itinerary di Jepang dan menyiapkan 1 hari khusus untuk bermain disana.


DISNEYSEA JAPAN


Pagi-pagi kami sudah meluncur dari penginapan di daerah Asakusa menuju Disneysea Japan. Dengan setengah berharap kami berdoa agar Disneysea belum terlalu ramai di pagi itu sehingga kami dapat leluasa mencoba beragam atraksi permainan disana. Apalagi saat itu weekdays jadi harusnya lebih lenggang.

Namun ternyata kami salah. Begitu tiba di depan pintu masuknya, sudah terlihat antrian panjang lautan manusia. Untungnya kami sudah membeli tiket masuk Disneysea online dari Indonesia. Jadi paling tidak kami terhindar dari antrian di loket penjualan tiket. Namun tetap saja kami senewen harus mengantri panjang buat masuk #kzl.




DISNEYSEA FAST PASS


Terbebas dari antrian di pintu masuk, kami segera berlari menuju atraksi Magic Mountain untuk mengambil fast past. Fast past ini semacam "tiket sakti" yang bisa dipakai untuk men-skip antrian normal. Tapi hanya bisa dipakai di jam tertentu tergantung kapan kita mengambilnya. Semakin pagi diambil, semakin cepat juga jam giliran kita masuk atraksi. Sayangnya tidak semua atraksi memiliki fasilitas fast pass dan kalau kesiangan slot tiket fast pass nya sudah keburu habis.

Setelah mengantongi fast pass atraksi Magic Mountain, kami setengah berlari menuju Tower of Terror untuk mengambil fast pass lagi. Sayangnya berulang kali kami menscan tiket masuk, berulang kali pula di reject. Ternyata setelah pengambilan kartu fast pass pertama kami mesti menunggu paling tidak 2 jam sebelum bisa mengambil fast pass atraksi berikutnya. #kzl.




INDIANA JONES


Sembari menunggu 2 jam berlalu kami memutuskan untuk mengantri wahana Indiana Jones. Atraksinya seperti roller coaster dengan rating tinggi dan review lumayan bagus. Kalau dilihat dari luar antrian tampak tidak terlalu panjang. Namun setelah dilakoni ternyata lama juga antriannya. Hampir 2 jam lamanya kami mengantri. Untung saja saat itu masih musim semi sehingga cuacanya sejuk dan tidak panas. Jadi tidak, bakalan bete mengantri. Tapi tetap saja sih menurut saya tidak "worth it" mengantri 2 jam hanya untuk menaiki roller coaster 3 menit.  Malah biasa banget lagi roller coaster-nya. Tidak ada efek kejut atau konsep out of the box-nya #kzl. 

Dari atraksi Indiana Jones kami berkeliling tiap wahana sambil mengecek panjang dan lama antriannya. Rupanya seluruh wahana membutuhkan waktu antrian 1.5-3 jam. Padahal saat itu bukan weekend/high season. Entah separah apa antriannya pada saat hari libur.



MAGIC MOUNTAIN


Sambil menggerutu kami kemudian mengambil fast pass lagi untuk atraksi 20,000 Leagues Under the Sea. Kenapa memilih atraksi ini? Karena hanya atraksi ini yang tersisa slot fast pass-nya. Sisanya sudah ludes semua #kzl.

Lalu kami makan siang turkey leg dan lanjut menuju atraksi Magic Mountain. Karena sudah mengantongi kartu fast pass, kami terhindar dari antrian jalur normal yang lama tunggunya sampai 3 jam dan langsung diarahkan menuju antrian jalur fast pass yang lebih pendek.

Memasuki atraksi Magic Mountain, saya sebetulnya sudah berekspektasi lebih mengenai permainannya. Baca-baca di internet rating-nya selalu tinggi dan konon katanya atraksi paling bagus sedunia. Semuanya memberikan comment & feedback positif. Begitu pula kedua teman saya yang lagi-lagi meyakinkan saya kalau atraksi Magic Mountain ini bakal menjadi highlight di Disneysea.

Setelah dicoba, memang betulan bagus. Tapi tidak bagus-bagus amat yang sampai bikin saya WOW seperti saat naik atraksi Wizarding World Harry Potter di Universal Studios Japan. Mungkin karena efek visualnya sedikit jadi berasa kurang magic moment-nya. Terkesan old school, old dated, dan terasa tahun 90an. Berbeda dengan atraksi Harry Potter di Universal Studios Japan yang menggabungkan efek thrill dari ride-nya dengan efek visual teknologi kekinian.




20,000 LEAGUES UNDER THE SEA


Setelah dari atraksi Magic Mountain yang tidak sesuai harapan, kami jadi malas mencoba atraksi lainnya karena yang paling bagus saja begitu apalagi sisanya. Oleh sebab itu kami putuskan untuk berkeliling area Disneysea saja yang eksteriornya dibuat tematik seperti American Waterfront (lengkap dengan kapal Titanic), Mediterranean Harbor (lengkap dengan bangunan khas kota Venice), dan Arabian Coast yang bernuansa Timur Tengah.

Lalu kami menggunakan kartu fast pass terakhir untuk naik atraksi 20,000 Leagues Under the Sea yang ternyata membosankan atraksinya. Karena anak kecil banget. Tapi malamnya kami sedikit terhibur dengan menonton pertunjukkan Disney yang berpusat di tengah danau meski tidak ditutup kembang api meriah seperti di Disneyland.





DISNEYSEA JAPAN


Seharian berada di Disneysea, overall saya merasa kecewa dengan atraksi disana. Atraksinya kurang ekstrim, cenderung kuno, dan kurang banyak efek visual dari teknologi masa kini. Apalagi antrian semua atraksinya luar biasa panjang dan bikin semaput. Rata-rata lama tunggunya 1.5-3 jam, membuatnya jadi kurang "worth it" untuk ditunggu, kecuali pakai fast pass

Seharusnya pihak manajemen Disneysea memberlakukan penjualan tiket terbatas setiap harinya sehingga pengunjungnya bisa dibatasi agar tidak terjadi kepadatan antrian dan tiap pengunjung bisa menikmati waktunya. Jika tidak, slogan Disneyland: the happiest on earth mesti direvisi mejadi the longest line on earth. 

Apabila saya berkunjung di Disneysea tahun 90an, mungkin saya akan tercengang dan berdecak kagum. Tapi kalau sekarang kesana, masih banyak theme park lainnya yang lebih WOW dan kekinian.



Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Europe #Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Japan #Disneysea #Disneyland #Jepang

Sabtu, 14 Mei 2016

JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 6 : OSAKA

Osaka menjadi kota terakhir yang kami kunjungi dalam liburan 10 hari di Jepang kali ini. Setelah hari sebelumnya kami melakukan one day trip ke Nara maka kami hanya punya waktu 3 hari saja di Osaka. 1 hari untuk ke Universal Studios Osaka dan 2 hari untuk city tour di Osaka.
  • Day 8 : Universal Studios Osaka
  • Day 9 : Osaka City Tour (Kaiyukan, Osaka Castle, Sakura River Cruise, Dotonburi, Okawa River Cruise Sakura, Natural Open Air Hot Spring Spa Suminoe)
  • Day 10 : Osaka City Tour (Umeda Sky Building, HEP Five Ferris Wheel) dan dilanjut perjalanan pulang Osaka – Kuala Lumpur - Jakarta (by Airasia)

DAY 8
UNIVERSAL STUDIOS OSAKA


Kalau sudah di Osaka tanggung kalau tidak sekalian mampir ke Universal Studio Japan (USJ). Dari Indonesia tiket masuk USJ bisa dibeli lewat HIS atau secara online. Cuman kalau beli online mesti pakai Bahasa Jepang jadi mending beli di HIS saja (bukan iklan). Paling tidak dengan membeli tiket jauh-jauh hari, kita bisa terhindar dari antrian panjang mengular.

Berhubung Wizarding World of Harry Potter (WWHP) itu wahana paling favorit disana, tentu tempat ini yang pertama kali mesti didatangi. Buat masuknya diperlukan semacam “time entry ticket”, artinya kita baru diperbolehkan masuk di jam tertentu. Loket pengambilan “time entry ticket” berada dekat pintu masuk WWHP.

Semakin pagi kita datang, semakin cepat juga giliran kita masuk WWHP. Waktu itu saya datang jam 9.30 pagi, sudah boleh masuk jam 10.30. Katanya sih kalau sudah masuk WWHP terus keluar, tidak boleh masuk lagi (re-entry). Tapi kenyataannya saya hoki bisa masuk kesana lagi pas malamnya walaupun tanpa “time entry ticket”.

WWHP benar-benar didesain mirip seperti di buku Harry Potter, mulai dari Hogwarts Castle, toko permen Honeydukes, desa Hogsmade, toko tongkat sihir Olivander, kereta Hogwarts Express, dan toko lelucon Zonko. Ada 2 atraksi utama di WWHP, Flight of the Hippogriff dan Harry Potter and the Forbidden Journey (HPFJ). The Flying Hippogriff itu semacam permainan roller coaster selama 2 menit sedangkan HPFJ merupakan atraksi film 4D yang ditonton di atas kursi berjalan di atas rel dan menurut saya, itu atraksi paling keren sedunia.

Selain WWHP, masih banyak atraksi menarik lain di USJ seperti roller coaster yang jalannya mundur di Hollywood Dream, roller coaster 360 derajat di the Flying Dinosaur, wahana air di Jaws, film 3D Terminator, the Amazing Adventures of Spiderman, serta masih banyak lagi. Saya memang belum pernah ke Universal Studio Orlando, tapi kalau Universal Studio Japan (USJ) dibandingkan dengan yang di Hollywood dan Singapore, yang di Jepang jelas lebih bagus.

Review antara Universal Studio Japan, Universal Studio Singapore, dan Universal Studio Hollywood bisa dilihat disini:
REVIEW 3 UNIVERSAL STUDIOS

DAY 9 & 10
OSAKA CITY TOUR


Untuk city tour di Osaka, kami menggunakan Osaka Amazing Pass. Dengan kartu ajaib itu kami bisa masuk gratis di 30 tempat beken Osaka, mulai dari Osaka Castle, Umeda Sky Building, Tsutetankaku Tower, dan onsen tradisional. Itu juga sudah mencakup penggunaan tidak terbatas bus dan subway dalam kota. Harganya JPY 2,300 untuk one day pass-nya, sedangkan two days pass-nya dibanderol JPY 3,000.

Dalam waktu 2 hari kami berhasil mengunjungi tempat-tempat berikut secara gratis dengan Osaka Amazing Pass
  • Osaka Castle
  • Sakura River Cruise
  • Okawa River Cruise Sakura
  • Natural Open Air Hot Spring Spa Suminoe)
  • Umeda Sky Building
  • HEP Five Ferris Wheel

Kalau ditotal-total, jelas uang uang dikeluarkan untuk membayar tiket masuk lebih banyak ketimbang beli Osaka Amazing Pass. Makin cuan lagi karena tidak perlu ribet antri dan beli tiket subway karena sudah di cover. Beberapa tempat semisal Umeda Sky Building, HEP Five Ferris Wheel, dan onsen Naniwa no Yu, lokasinya berdekatan. Jadi bisa dikunjungi dalam satu waktu. Begitu pula Osaka Castle, Okawa River Sakura Cruise, dan Nakanoshima Night View Cruise yang juga berada dalam satu daerah.

Paling perlu diperhatikan saja jam operationalnya karena rata-rata baru buka pukul 9-10 pagi dan tutup sekitar pukul 9 malam, kecuali onsen yang buka sampai pukul 1 pagi. Semua tempat sudah dilewati rute subway jadi aksesnya benar-benar gampang. 

OSAKA CASTLE


Kalau disuruh memilih salah satu bangunan paling ikonik di Osaka, pilihan saya jatuh pada Osaka Castle. Istana ini semula dibangun tahun 1583 dan menjadi bangunan termegah di masanya. Sempat hancur akibat perang di tahun 1615, lalu dibangun lagi tahun 1620, dan terbakar akibat sambaran petir di tahun 1665. Barulah tahun 1931 dilakukan restorasi besar-besaran dan puncaknya tahun 1997 dilakukan "finishing touch" hingga menjadi bangunan yang sekarang. 

Selain arsitekturnya yang keren, Osaka Castle juga dikelilingi ratusan pohon sakura. Menjadikan tempat ini lokasi favorit untuk festival hanami saat musim bunga sakura. 

Tiket masuk : JPY 600
Buka dari pukul 09.00-17.00

UMEDA SKY BUILDING


Salah satu landmark terkenal di Osaka karena keberadaan "Floating Garden Observatory"-nya. Sebuah taman berbentuk donat di ketinggian 170 m yang strukturnya ditopang oleh 2 gedung tinggi. Jadi tampak seperti "melayang". Dari observatorynya bisa terlihat pemandangan indah kota Osaka secara 360 derajat. Tanpa halangan. 

Tiket masuk : JPY 1,500
Buka dari pukul 09.30-22.30

HEP FIVE FERRIS WHEEL


Sebuah bianglala raksasa yang berdiri di atas pusat perbelanjaan HEP Five. Karena lokasinya berdekatan dengan Umeda Sky Building, jadi sekalian saja kami kunjungi. Toh masuknya jadi gratis karena pakai Osaka Amazing Pass. Dari ketinggian maksimumnya pada 106 m di atas permukaan tanah, lagi-lagi kami disuguhi pemandangan keren kota Osaka.

Tiket masuk : JPY 500
Buka dari pukul 11.00-22.45

KAIYUKAN AQUARIUM


Selain tempat-tempat yang di cover Osaka Pass, tempat lain yang mesti dikunjungi itu Aquarium Kaiyukan. Disebut-sebut sebagai akuarium terbesar di dunia, Kaiyukan terdiri dari 27 tangki akuarium dan 16 display habitat. Berbagai biota laut dapat dilihat disana mulai dari berang-berang, penguin, anjing laut, lumba-lumba, manta, ubur-ubur, dan tentu saja hiu paus (Whale Shark) yang jadi ikon Kaiyukan.

Tiket masuk : JPY 2,300
Buka dari pukul 10.00-20.00

KANSAI AIRPORT


10 hari jalan-jalan di Jepang rasanya cepat sekali berlalu. Tiba-tiba saja kami sudah berada di Bandara Kansai menunggu pesawat Airasia balik ke Indonesia. Rasanya baru saja kemarin menjejakkan kaki di Tokyo tapi sekarang sudah bersiap-siap pulang. Tapi kami betul-betul puas dengan perjalanan 10 hari di Jepang ini mulai dari Tokyo, Kyoto, Nara, dan Osaka.

Kalau ditanya kota favorit saya di Jepang, justru pilihan saya jatuh pada Nara. Mungkin karena kotanya kecil, tidak seramai/sepadat Tokyo/Osaka, jadi saya lebih puas berkeliling ke setiap sudut areanya. Apalagi saat kami kesana kebetulan juga bunga sakuranya sedang "full bloom". Jadi dobel-dobel indahnya. 

Biasanya saya agak malas kalau harus berkunjung ke destinasi yang sama untuk kali kedua. Tapi pengecualian buat Jepang. Rasanya tidak akan pernah bosan untuk datang dan datang lagi kesana. Next bucketlist, menikmati keindahan Jepang saat puncak musim gugur (Amin). Ada yang mau join kah?


- THE END -


Selasa, 10 Mei 2016

JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 5 : NARA

Kalau kebetulan sedang berada di Osaka, sayang kalau tidak sekalian mampir ke Nara. Terletak 40 km sebelah timur Osaka, Nara dulunya merupakan ibu kota Jepang yang pertama sebelum Tokyo dan Kyoto. Tak heran jika terdapat 8 UNESCO World Heritage Site berdiri megah disana, nomor 2 paling banyak setelah Kyoto.

JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 1 : ITINERARY
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 2 : TOKYO
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 3 : TOKYO
JALAN - JALAN DI JEPANG - PART 4 : KYOTO
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 5 : NARA
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 6 : OSAKA




DAY 7
KYOTO - OSAKA - NARA


Setelah paginya kami naik kereta Sinkansen dari Kyoto ke Osaka, kami lalu menuju hostel untuk check in dan menyimpan koper. Hari itu rencananya kami akan one day trip ke Nara.

Akses menuju Nara terbilang mudah. Dari stasiun Subway Tsuruhashi (Sennichimae Line), Osaka, tinggal naik Kintetsu Nara Line tujuan JR Nara Station setelah membayar JPY 490. Lama perjalanannya kira-kira sekitar 40 menit.




KOHFUKUJI TEMPLE


Begitu tiba di Nara, suasana Jepang tempo dulu langsung kental terasa. Dan hanya dengan berjalan kaki 10 menit dari stasiun, kita sudah tiba di Kohfukuji Temple, salah satu dari 8 UNESCO World Heritage Site yang ada di Nara. Dibangun pada Abad ke 7, Kohfukuji Temple pernah terbakar sampai 5 kali sebelum akhirnya di rekonstruksi ulang pada tahun 1426 menjadi bangunan sekarang. Pagoda 5 lantai yang berada dalam kompleks kuil selain menjadi bangunan pagoda nomor 2 tertinggi di Jepang, juga merupakan ikon dari Nara.



TODAIJI TEMPLE


Dari Kohfukuji Temple, tempat lain yang mesti dikunjungi adalah Todaiji Temple. Untuk kesananya tinggal berjalan kaki saja sambil melewati Nara Park yang dihuni ribuan rusa. Konon katanya rusa di Nara bisa “membungkuk” demi mendapat biskuit rusa (Shika Senbei) dari para turis. Oleh masyarakat setempat, rusa disana dipercaya sebagai “Messenger of God” sehingga keberadaannya dikramatkan.

Setelah melewati Nara Park, barulah sampai di Todaiji Temple. Todaiji Temple sendiri merupakan salah satu bangunan paling terkenal di Jepang yang kepopulerannya bisa disandingkan dengan Gunung Fuji di Tokyo atau Kiyomizudera Temple di Kyoto. Dibangun pada Abad ke 8, bangunan ini juga sempat 2x terbakar lalu dibangun ulang 2/3 dari ukuran aslinya. Meski demikian, Todaiji Temple tetap menjadi bangunan berstruktur kayu terbesar di dunia. Bagian favorit saya dari kompleks kuil adalah Daibutsuden, sebuah ruangan dengan Patung Buddha perunggu setinggi 15 meter, juga merupakan patung perunggu terbesar di dunia.





Sayangnya saya hanya setengah hari saja berada di Nara jadi hanya bisa mengunjungi 2 dari 8 UNESCO World Heritage Site disana. Tetapi itu cukup untuk memberi gambaran menyeluruh serta memberi kesan mendalam mengenai Nara, salah satu kota paling favorit saya di Jepang.

- BERSAMBUNG -


Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Jepang #Japan #Tokyo #Kyoto #Osaka #Nara

Rabu, 20 April 2016

JALAN - JALAN DI JEPANG - PART 4 : KYOTO

Saat membuat itinerary jalan-jalan 10 hari di Jepang, saya paling excited dengan Kyoto. Dibangun tahun 794, Kyoto dulunya pernah menjadi ibukota Jepang selama lebih dari 1,000 tahun, sebelum akhirnya berpindah ke Tokyo di tahun 1869. Tak heran jika di Kyoto terdapat 17 situs yang masuk dalam UNESCO World Heritage Site atau yang paling banyak di Jepang.

JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 1 : ITINERARY
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 2 : TOKYO
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 3 : TOKYO
JALAN - JALAN DI JEPANG - PART 4 : KYOTO
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 5 : NARA
JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 6 : OSAKA


DAY 5
KYOTO


Setelah semalam sebelumnya naik Willer Bus dari Tokyo, keesokan paginya kami tiba di Kyoto Station. Busnya cukup nyaman dan kami sukses tertidur walaupun kursinya tidak bisa berubah menjadi flat bed. Tapi paling tidak bisa dimiringkan 135 derajat. Hitung-hitung kami jadi irit penginapan 1 malam.

Dari stasiun kami jalan kaki menuju hostel yang memang letaknya tidak jauh. Sayangnya kami masih belum bisa check in karena kamarnya belum ada yang kosong. Tapi resepsionisnya cukup baik memperbolehkan kami untuk menumpang mandi, menitipkan koper (free), dan memberikan rekomendasi wisata di Kyoto. Kami beruntung sudah memesan kamar hostel jauh-jauh hari karena menurut mbak-mbak resepsionisnya, seluruh penginapan di Kyoto sedang fully booked dari minggu ini hingga minggu depan karena musim bunga sakura (peak season)

Untuk agenda hari pertama di Kyoto, kami akan mengunjungi tempat-tempat berikut:
Hostel - Kyoto Station - Fushimi Inari - Kyoto Station - Kinkakuji - Kyoto Imperial Palace - Gion - Hostel

Sementara untuk transportasi, kami naik bus mengunjungi semua tempat tersebut, kecuali untuk ke Fushimi Inari, kami naik JR Nara Line (150 yen). Sistem transportasi bus di Kyoto bisa diandalkan karena sudah menjangkau mana-mana. Tarifnya flat 220 yen sekali jalan atau bisa juga menggunakan Kyoto City Bus One Day Pass seharga 500 yen. 

Ada 3 bus andalan Kyoto : Raku Bus No. 100, Raku Bus No. 101, dan Raku Bus No. 102.
  • Rute Bus No. 100: Kyoto Station - National Museum - Sanjusangendo Temple - Kiyomizudera Temple - Gion - Heianjingu Shrine - Ginkakuji Temple
  • Rute Bus No. 101: Kyoto Station - Nijojo Castle - Kitano Tenmangu Shrine - Kinkakuji Temple - Daitokuji Temple - Kitaoji Bus Terminal
  • Rute Bus No. 102: Ginkakuj Temple - Kyoto Imperial - Kitano Tenmangu Shrine - Kinkakuji Temple - Daitokuji Temple - Kitaoji Bus Termianal

link : http://www2.city.kyoto.lg.jp/koho/eng/access/transport.html#bus


FUSHIMI INARI


Fushimi Inari merupakan Kuil Shinto yang didedikasikan untuk Dewa Inari atau Dewa Padi, dengan rubah sebagai "messenger" atau utusannya. Keunikan kuil ini ada pada ribuan Torii Gates bewarna orange "ngejreng". Usut punya usut, tiap Torii Gate disana hasil donasi dari perorangan/perusahaan yang harganya mulai dari JPY 400,000 (untuk Torii kecil) hingga jutaan yen (untuk Torii berukuran besar)

Cara kesana : dari Kyoto Station naik JR Nara Line, turun di JR Inari Station. Harganya JPY 150.
Tiket masuk : free
Buka sepanjang waktu




KINKAKUJI TEMPLE


Kinkakuji Temple atau juga dikenal Golden Pavilion atau Zen Temple, merupakan sebuah kuil berlapis emas murni di utara Kyoto yang pembangunannya terinspirasi dari Ginkakuji (Silver Pavilion). Kuil ini dikelilingi sebuah kolam, taman-taman zen indah, dan masuk ke dalam Unesco World Heritage Site.

Cara kesana : dari Kyoto Station naik bus 101 atau 205. Perjalanan 40 menit.
Tiket masuk : JPY 400
Buka dari pukul 09.00-17.00


KYOTO IMPERIAL PALACE


Dulunya menjadi tempat tinggal keluarga kerajaan hingga 1868 sebelum ibukota Jepang dipindahkan dari Kyoto ke Tokyo. Istana ini besar, luas, dan terasa kental nuansa tradisionalnya. Kalau mau mengetahui lebih lanjut seluk beluk Kyoto Imperial Palace, bisa ikutan guided tours yang berlangsung dari Senin-Jumat setiap pukul 10 pagi dan 2 siang. Lalu pukul 10 pagi pada hari Sabtu ketiga tiap bulannya.

Tiket masuk : free
Buka dari Senin - Jumat. Tutup setiap weekend kecuali Sabtu ketiga tiap bulannya.




GION


Gion merupakan daerah di sekitaran jalan Shijo Avenue, antara Yasaka Shrine di timur hingga Sungai Kamo di barat. Jalanan ini dipadati toko, restoran, dan tea houses di kanan-kirinya serta terkenal dengan keberadaan Geisha dan Maiko yang hampir setiap malam hilir mudik menjamu tamu-tamu "spesial" yang datang. Disana beberapa kali kami sempat bertemu Geisha. Tapi mereka cepat sekali jalannya dan tiba-tiba saja sudah menghilang. Perlu diingat, kita dilarang untuk mengambil foto para Geisha yang sedang bertugas.

DAY 6


Hari kedua di Kyoto, kami akan lanjut city tour mengunjungi tempat-tempat menarik lainnya yang belum sempat kami datangi kemarin.

Rute hari ini sebagai berikut:
Hostel - Kyoto Station - Arashiyama - Nijo-jo Castle - Kiyomizudera Temple - Kyoto Station - Hostel

ARASHIYAMA


Arashiyama menjadi bucketlist saya selama di Kyoto. Rasanya belum sah ke Kyoto kalau belum mampir ke hutan bambu Arashiyama, dengan sebuah jalanan kecil dan deretan hutan bambu di kanan-kirinya. Tempat ini seringkali dipadati para turis jadi datanglah pagi-pagi sebelum keburu ramai. Selain berjalan-jalan santai mengikuti trail jalan setapaknya, cara lain untuk menikmati Arashiyama adalah dengan menyewa sepeda JPY 1,000 di pinggir stasiun lalu gowes ke setiap sudut Arashiyama yang serba fotogenik.

Cara kesana : dari Kyoto Station naik JR Sagano/San-in Line turun di Saga-Arashiyama Station. Lalu jalan kaki 10 menit menuju hutan bambu.
Tiket masuk : Free

NIJO-JO CASTLE


Dulunya Nijo-jo Castle menjadi tempat tinggal Tokugawa Ieasu, Shogun pertama saat jaman Edo (1603-1867). Kastil ini dibangun tahun 1603 dan masuk dalam Unesco World Heritage Sites. Nijo-jo Castle terbagi menjadi 3 area:
  • The Honmaru (main circle of defense)
  • The Ninomaru (secondary circle of defense)
  • Taman diantara Honmaru dan Ninomaru

Seluruh bangunan kastil dikelilingi tembok tinggi nan kokoh. 

Cara kesana : dari Kyoto Station naik bus 50 atau 101. Perjalanan 20 menit
Tiket masuk : JPY 620
Buka pukul 08.00-18.00

KIYOMIZUDERA TEMPLE


Kiyomizudera merupakan kuil Budha yang dibangun tahun 778 dan masuk ke dalam Unesco World Heritage Sites. Dalam bahasa Jepang, Kiyomizudera berarti Kuil Air Suci. Di belakangnya terdapat Air Terjun Otawa no Taki yang airnya dipercaya dapat memberikan karma baik.

Kiyomizudera paling terkenal akan panggung kayunya yang didirikan di pinggir tebing, dengan ketinggian 13 m dari atas permukaan, menawarkan pemandangan indah pohon-pohon sakura saat musim semi dan pohon-pohon mapple yang bewarna orange saat musim gugur.

Cara kesana : dari Kyoto Station naik bus 100 atau 206. Perjalanan 15 menit
Tiket masuk : JPY 400
Buka pukul 06.00-18.00



DAY 7
KYOTO KE OSAKA


Hari ini kami akan berpindah dari Kyoto ke Osaka. Ada 3 pilihan transportasi yang bisa dipilih : naik bus, naik kereta, atau naik Shinkansen. Tentu kami memilih opsi naik Shinkansen karena ingin merasakan sensasi naik kereta paling cepat di Jepang yang bisa melaju hingga 320 km/jam.

Kyoto dan Osaka yang berjarak hanya 43 km bisa ditempuh kurang dari 15 menit. Untungnya, tiket kereta Shinkansen Kyoto ke Osaka ini termasuk yang paling murah. Hanya JPY 1,420 saja. Tidak mencapai jutaan seperti rute Tokyo ke Osaka. Asiknya lagi tiket Shinkansennya bisa dibeli di vending machine, jadi tidak pakai ribet.

Untuk detail cerita di hari ke 7, bisa dilihat di postingan berikutnya.




- BERSAMBUNG -


Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/


#Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Jepang #Japan #Tokyo #Kyoto #Osaka #Nara

JALAN-JALAN DI JEPANG - PART 3 : TOKYO

Setelah kemarin kami seharian keliling Tokyo bagian timur, hari ini kami akan menjelajahi Tokyo bagian tengah hingga barat.

Berikut rute yang akan kami lewati untuk hari ini :
Hostel (Asakusa) – Shinjuku – Harajuku – Yoyogi Park – Shibuya – Tokyo Tower – Roppongi – Tokyo Skytree – Hostel (Asakusa)

DAY 3
SHINJUKU


Sebetulnya tujuan kami ke Shinjuku bukanlah untuk menonton kesibukan penduduk Tokyo di pagi hari, melainkan untuk mengunjungi Tokyo Metropolitan Government (TMG) Building. TMG Building merupakan satu-satunya gedung bertingkat dengan lantai observatory yang dibuka untuk umum secara gratis di Tokyo. Sebetulnya kalau sekedar melihat pemandangan kota, bisa juga dari observatory di Tokyo Tower atau Tokyo Skytree, cuman masalahnya berbayar. Tentu saya sebagai traveler hemat pangkal kaya, sesuatu yang gratisan seperti yang ditawarkan TMG Building tidak boleh terlewatkan.

TMG Building sendiri terbagi menjadi 2 menara, south tower dan north tower. Dari rekomendasi beberapa blog, observatory di south tower memberikan pemandangan lebih bagus dari kembarannya, termasuk pemandangan Tokyo Tower dan Tokyo Skytree. Bahkan jika cuaca tidak berawan, pemandangan Gunung Fuji bisa terlihat meski dari kejauhan.

Satu hal yang menarik di TMG Building, baik south tower maupun north tower, sama-sama menyediakan jasa tur singkat mengenai gedung bertingkat sekitaran Shinjuku berikut sejarah Tokyo dan Jepang oleh beberapa orang volunteer. Mereka fasih berbahasa Inggris dan akan senang hati memberikan rekomendasi tempat menarik selama di Jepang.

Selain TMG Building, gedung perkantoran di Shinjuku memang seru untuk dijelajahi sembari berjalan kaki. Juga terdapat Shinjuku Gyoen National Garden yang menarik untuk dijelajahi. Sayang karena keterbatasan waktu, kami tidak bisa berlama-lama di Shinjuku dan harus segera pergi menuju Harajuku.

Cara Menuju Shinjuku
  • Karena kami memulai dari hostel kami di daerah Asakusa, kami naik Toei Line : Asakusa Line, turun di Stasiun Kuramae
  • Dari Stasiun Kuramae kami naik Toei Line: Oedo Line, turun di Stasiun Tochomae (bukan Stasiun Shinjuku).
  • TMG Building langsung terlihat begitu keluar dari Stasiun Tochomae.
  • North Observatory working hour : 09.30 – 23.00 (free entrance)
  • South Observatory working hour : 09.30 – 17.30 (free entrance)


HARAJUKU


Ada 3 tempat menarik yang bisa dikunjungi di daerah Harajuku :
  • Takeshita Street
  • Yoyogi Park
  • Meiji Shrine

Takeshita Street merupakan jalanan populer sepanjang 400 meter, dikhususkan bagi pejalan kaki, dan terdapat beragam toko, café, AKB48 official shop, dan tempat berbelanja. Sementara Yoyogi Park adalah salah satu pusat festival hanami selain di Ueno Park, dan Meiji Shrine merupakan salah satu kuil Shinto tertua di Tokyo.

Lagi-lagi karena waktu yang terbatas *dan kaki yang semakin letih melangkah, kami putuskan untuk hanya mengunjungi Takeshita Street *karena ingin melihat cosplay, dan Yoyogi Park *karena sedang musim bunga sakura. Meiji Shrine kami skip dengan pertimbangan akan mengunjungi banyak kuil-kuil di Kyoto dan Nara nantinya.

Cara Menuju Harajuku
  • Dari Stasiun Tochomae naik Toei Line : Oedo Line, turun di Stasiun Shinjuku.
  • Dari Stasiun Shinjuku naik Tokyo Metro Line : Marunouchi Line, turun di Stasiun Shinjuku Sanchome.
  • Dari Stasiun Shinjuku Sanchome naik Tokyo Metro Line : Fukutoshin Line, turun di Stasiun Meiji-jingumae (Harajuku)
  • Jika ingin ke Takeshita Street atau Meiji Shrine, tinggal berjalan kaki dari Stasiun Meiji-Jingumae.
  • Jika ingin ke Yoyogi Park, dari Stasiun Meiji-Jingumae naik Tokyo Metro Line : Chiyoda Line, turun di Stasiun Yoyogi Koen.

SHIBUYA


Belum lengkap rasanya berkunjung ke Jepang tapi belum berfoto dengan patung Hachiko di Shibuya atau sekedar merasakan sensasi menyebrang dengan ribuan orang di Shibuya Crossing Road yang konon katanya persimpangan tersibuk di dunia. Selain terkenal dengan patung Hachiko dan simpang limanya, Shibuya juga merupakan kiblat fashion di Jepang sekaligus pusat hiburan malam dan sebuah distrik komersial.

Cara Menuju Shibuya
  • Dari Stasiun Meiji-Jingumae naik Tokyo Metro Line : Fukutoshin Line, turun di Stasiun Shibuya


TOKYO TOWER


Tokyo Tower mungkin merupakan ikon kota Tokyo yang paling terkenal, sebuah simbol pesatnya kemajuan ekonomi Jepang pasca Perang Dunia II. Dengan ketinggian 333 meter, Tokyo Tower 13 meter lebih tinggi daripada bangunan yang menjadi contohnya: Eiffel Tower, dan dari tahun 1958 hingga 2012 memegang rekor bangunan tertinggi di Jepang sebelum dikalahkan oleh Tokyo Skytree.

Cara Menuju Tokyo Tower
  • Dari Stasiun Shibuya naik Tokyo Metro Line : Ginza Line atau Hanzomon Line, turun di Stasiun Aoyama-itchome
  • Dari Stasiun Aoyama-itchome naik Toei Line : Oedo Line, turun di Stasiun Akabanebashi
  • Dari Stasiun Akabanebashi tinggal berjalan kaki menuju Tokyo Tower.


ROPPONGI


Salah satu daerah paling elit di Tokyo, pusat perbelanjaan kelas sekaligus pusat hiburan malam dengan jejeran café dan restoran seru di sepanjang jalan.

Cara Menuju Roppongi
  • Dari Stasiun Akabanebashi naik Toei Line : Oedo Line, turun di Stasiun Roppongi


TOKYO SKYTREE


Sama seperti Tokyo Tower, Tokyo Skytree juga berfungsi sebagai menara pemancar. Dengan ketinggian 634 meter, Tokyo Skytree merupakan bangunan tertinggi di Jepang atau tertinggi ke dua di dunia setelah Burj Khalifa di Dubai.

Cara Menuju Tokyo Skytree
  • Dari Stasiun Roppongi naik Toei Line : Oedo Line, turun di Stasiun Daimon
  • Dari Stasiun Daimon naik Toei Line : Asakusa Line, turun di Oshiage (Skytree)

DAY 4
DISNEYSEA JAPAN


Hari ke empat di Tokyo agendanya untuk main seharian di Disneysea Jepan. Kemudian malamnya lanjut naik Willer Bus menuju Kyoto. Busnya akan berangkat dari Stasiun Shinjuku. Oleh sebab itu pagi-pagi sekali kami sudah check out dari hostel dan menuju Stasiun Shinjuku untuk menitipkan koper dalam loker stasiun. Supaya efisien dan tidak buang-buang waktu harus bolak balik ke hostel setelah dari Disneysea.

Willer Bus kami pilih karena tiket busnya bisa dipesan online dan situsnya user friendly menggunakan bahasa Inggris. Harganya juga affordable dan lebih murah ketimbang tiket sekali jalan naik Shinkansen Tokyo ke Kyoto. Semakin jauh-jauh hari kita memesan tiket busnya, semakin murah harganya. Jadi jangan beli last minute. Sebetulnya ada juga provider bus alternatif lainnya selain Willer Bus. Namun rata-rata situsnya dalam bahasa Jepang dan mustahil bagi turis asing untuk membookingnya karena kendala bahasa.

Untuk detail cerita selama di Disneysea, bisa dilihat di link berikut:

- BERSAMBUNG -


Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Jepang #Japan #Tokyo #Kyoto #Osaka #Nara

TRANSPORTASI DI TOKYO (TIPS & TRICKS)


Subway merupakan cara yang paling mudah dan efisien untuk menjelajahi Tokyo. Memang rute kereta di Tokyo sedikit ruwet tapi kalau sudah tahu “triknya”, jadi benar-benar gampang.

Secara garis besar Tokyo Subway dilayani oleh beberapa provider kereta, diantaranya :
  • Toei Line (4 jalur kereta)
  • Tokyo Metro Line (9 jalur kereta)
  • JR Yamanote Line (dengan rute melingkar)
  • Beberapa Private Railways seperti Keikyu Line (melayani rute Haneda – Tokyo) dan Yurikamome Line (melayani rute Tokyo – Odaiba).

Intinya, jika kita membeli tiket individual Tokyo Metro Line, tiket tersebut hanya bisa dipakai keluar masuk Metro Station, tidak bisa untuk JR Yamanote Line atau Toei Line.

Karena harga tiket individual lumayan mahal, lebih baik menggunakan daily pass, selain lebih murah juga tidak perlu buang-buang waktu untuk antri di vending machine. Berikut ini macam-macam daily pass di Tokyo:

Tokunai Pass (750 yen)
Penggunaan tidak terbatas kereta JR (JR Yamanote Line) di Tokyo dalam 1 hari. Rutenya melingkar dan melewati hampir semua destinasi wisata di Tokyo kecuali Roppongi dan Asakusa. Tokunai Pass tidak bisa digunakan untuk masuk ke Tokyo Metro Line atau Toei Line. Tidak bisa digunakan juga untuk ke Odaiba (mesti menggunakan Yurikamome Line).

Tokyo Metro Open Tiket (1-day 600 yen)
Penggunaan tidak terbatas untuk 9 jalur Tokyo Metro dalam 1 hari tapi TIDAK untuk 4 jalur Toei, JR Yamanote Line, atau Yurikamome Line. Tiket bisa dibeli di vending machine manapun.

Toei One-Day Economy (700 yen)
Penggunaan tidak terbatas untuk 4 jalur Toei dalam 1 hari tapi TIDAK untuk 9 jalur Tokyo Metro, JR Yamanote Line, atau Yurikamome Line. Tiket bisa dibeli di vending machine manapun.

Toei and Metro One Day Economy (1000 yen)
Penggunaan tidak terbatas untuk 9 jalur Tokyo Metro dan 4 jalur Toei dalam 1 hari tapi TIDAK untuk JR Yamanote Line atau Yurikamome Line. Bisa dibeli di vending machine manapun.

Tokyo Subway Ticket (1-day: 800 yen, 2-day: 1200 yen, 3-day: 1500 yen)
Sama seperti Toei and Metro One Day Economy, bisa digunakan untuk penggunaan tidak terbatas untuk 9 jalur Tokyo Metro dan 4 jalur Toei. Bedanya, Tokyo Subway Ticket khusus turis, diperlukan paspor untuk membelinya. Bisa dibeli di Haneda atau beberapa Metro Station besar seperti Shinjuku atau Shimbashi.

Tokyo Free Kippu (aka Tokyo Tour Ticket, 1590 yen)
Penggunaan tidak terbatas untuk 9 jalur Tokyo Metro, 4 jalur Toei, dan kereta JR (JR Yamanote Line) dalam satu hari.

Dari semua daily pass tersebut, Tokyo Free Kippu memang yang paling sakti karena bisa digunakan untuk masuk ke Tokyo Metro Line, Toei Line, atau JR Yamanote Line, tapi harganya paling mahal dan sedikit berlebihan menurut saya.

Saya pribadi lebih menyarankan untuk memakai Tokyo Subway Ticket daripada Tokunai Pass atau Tokyo Free Kippu. Selain harganya lebih murah, juga menjangkau daerah Asakusa dan Roppongi yang tidak dilewati kereta JR. Rata-rata kereta di Jepang beroperasi dari pukul 05.30 – 24.00 (tidak 24 jam) sehingga selalu perhatikan kapan kereta terakhir beroperasi.

link : http://www.tokyometro.jp/en/ticket/value/1day/index.html

JALAN - JALAN DI SEOUL KOREA - PART 1

Kalau ditanya pilih Jepang atau Korea, saya pilih Jepang. Tapi kalau ditanya pilih Tokyo atau Seoul, jelas saya pilih Seoul! Saya bukan...