Minggu, 23 Februari 2020

JALAN-JALAN DI PENANG DAN VIETNAM UTARA - PART 2

Dulu saya tipe orang yang giat browsing setiap kali mau jalan-jalan. Pergi kemana, harganya berapa, naik apa, jam berapa, semua sudah di riset secara detail. Tapi belakangan karena kesibukan kerjaan di kantor, saya tidak sempat lagi melakukan riset mendalam setiap akan bepergian. Seperti yang terjadi ketika trip ke Hanoi, Vietnam kali ini. Tapi paling tidak saya sudah membuat itinerary kasar mau kemana saja selama 4 hari berada di Hanoi.

Hari pertama: City tour di Hanoi
Hari kedua : One day tour ke Halong Bay
Hari Ketiga : One day tour ke Trang An
Hari Keempat : Perjalanan pulang.

Simpel kan?

Sementara untuk detail itinerary setiap harinya akan dikerjakan di hari H. Hitung-hitung ada sedikit tambahan element surprise karena tidak memiliki banyak ekspektasi terhadap masing-masing tempatnya.

HANOI TRIP PART 1


PENANG KE HANOI

Mulanya saya sudah mengantongi tiket promo free seat Airasia dengan rute Jakarta - Penang seharga IDR 300,000. Beberapa bulan berselang tiba-tiba saja ada final call penukaran big points rute Penang ke Hanoi, langsung buru-buru saya amankan tiketnya karena takut kehabisan. Saya hanya perlu menukarkan 1,500 poin dengan tambahan biaya IDR 450,000 untuk rute Penang ke Hanoi dan IDR 505,000 untuk rute sebaliknya.

Kalau dihitung-hitung dengan tiket Jakarta-Penang (PP) yang sudah saya miliki sebelumnya, total yang harus saya bayarkan sebesar IDR 1,250,000 untuk 4 penerbangan dari Jakarta ke Hanoi (PP). Good deal kan!



NOI BAI INTERNATIONAL AIRPORT

Tiba di Noi Bai International Airport saya langsung mencari money changer untuk menukarkan Dolar ke Dong Vietnam. Rate di bandara Hanoi lumayan bagus, mirip-mirip seperti kurs di internet. USD 100 dapat VND 23,000. Tukar USD secukupnya karena Dong tidak laku dimana-mana.

Setelah punya cukup Dong saya kemudian bekeliling mencari penawaran simcard terbaik. Dapatlah paket internet 5 GB seharga VND 200,000. Internet penting karena saya bakal banyak browsing tempat wisata, membuka google map biar tidak nyasar, dan memesan Grab karena malas kena tipu taksi lokal. Setelah uang dan simcard di tangan, barulah saya memikirkan cara menuju Old Quarter (pusat kota Hanoi).

Dari airport ke Old Quarter paling murah naik bus 86 seharga VND 30,000 untuk 1 jam perjalanan. Bisa juga naik Grab yang harganya sekitar VND 250,000-275,000. Opsi taksi juga ada tapi reputasi taksi di Vietnam lumayan buruk karena banyak terjadi scam. Jadi lebih aman pakai Grab atau naik bus umum.



AKOMODASI DI HANOI

Saya pilih penginapan di area Old Quarter karena merupakan pusat dari Hanoi. Tidak sulit mencari akomodasi yang bagus, bersih, dan murah-meriah di Old Quarter karena banyak sekali pilihannya. Saya menginap di Church Legend Hotel Hanoi yang lokasinya di samping St. Joseph Cathedral dengan harga IDR 275,000 per malamnya (sudah termasuk sarapan).

TRANSPORTASI DI HANOI

Selama di Hanoi saya kemana-mana jalan kaki karena memang lokasi wisatanya berdekatan satu dengan lainnya. Kalau mau ke tempat yang lebih jauh saya memilih menggunakan Grab karena harganya jelas dan tidak bakal kena tipu.


DAY 2
ST. JOSEPH CATHEDRAL

Setibanya di hotel, saya segera menitipkan tas ke resepsionis karena masih pagi dan belum masuk jam check in. Setelah membawa barang-barang seperlunya saya berjalan kaki 5 menit menuju tujuan pertama city tour di Hanoi, yaitu St. Joseph Cathedral. Gereja bergaya Neo Gothic ini dibangun tahun 1886 dan merupakan gereja tertua di Vietnam.


OLD QUARTER

Dari St. Joseph Cathedral saya lalu pindah ke Old Quarter, pusat dari kota Hanoi. Seperti namanya, di daerah ini banyak terdapat bangunan tua peninggalan jaman kolonial Prancis dan menjadi lokasi favorit para turis karena segalanya ada disana. Mulai dari cafe, resto, hotel berbintang, pertokoan, bangunan bersejarah, hingga gedung pemerintahan. Rata-rata bangunan di Old Quarter memanjang ke belakang karena harga tanah ke samping berkali-kali lipat lebih mahal ketimbang harga tanah ke belakang. 

Kalau jalan-jalan di Old Quarter mesti selalu waspada terhadap pengguna sepeda motor. Cara menyetir mereka yang ugal-ugalan membuat pengendara sepeda motor di Jakarta tampak "jinak". Sudah menyetir asal-asalan, tidak pakai helm pula. Kalaupun pakai seringnya helm yang berbentuk kura-kura dan tidak berstandard SNI. Dalam 1 hari saya bisa sampai 5 kali nyaris ditabrak.

HANOI OPERA HOUSE

Hanoi Opera House, salah satu bangunan landmark terkenal di Hanoi yang lokasinya tidak jauh dari area Old Quarter. Dibangun antara tahun 1901-1911, bangunan ini arsitekturnya mencontek Palais Garnier (Opera House) di Paris. Sehari-harinya Hanoi Opera House sering dijadikan lokasi untuk teater ballet, opera, pertunjukkan musikal, serta acara-acara penting lainnya.

HOAN KIEM LAKE

Danau seluas 12 hektar dan dikelilingi area hijau di pusat kota Hanoi yang menjadi lokasi favorit warga lokal berkumpul juga sebagai venue untuk acara/event khusus. Pada saat saya berkunjung kesana sedang bertepatan konser K-POP orang lokal Vietnam dengan panggung heboh beserta sound system jedag-jedugnya. Membuat malam seakan tidak ada matinya.



DAY 3
HA LONG BAY

Semula saya berencana mengambil paket 2 hari 1 malam ke Ha Long Bay. Namun karena harganya yang hampir IDR 2 juta/orang, saya menggantinya dengan ikutan paket one day tour ke Halong Bay. Saya pesan dari Klook seharga IDR 500,000  sudah termasuk jasa antar-jemput dari penginapan, transportasi ke Halong Bay, makan siang, tiket masuk, tur naik kapal selama 8 jam, dan pemandu wisata

Halong Bay terletak 150 km dari pusat Hanoi atau sekitar 3-4 perjalanan bergantung lalu lintas. Ha berarti "turunan" sedangkan Long berarti "naga". Jadi Halong Bay berarti tanah turunan dari naga. Total terdapat 1960-2000 pulau di kawasan Halong Bay yang masuk ke dalam situs warisan budaya Unesco.

So far tur yang saya pesan dari Klook ini cukup recommended. Penjemputan on time, pemandunya profesional & informatif, kapalnya bagus, dan alam di Halong Bay cukup indah meskipun masih bagusan Raja Ampat di Papua atau Palawan di Filipina. Selain naik kapal menikmati gugusan pulau di Halong Bay, saya juga diajak untuk trekking di salah satu goa stalakmitnya serta bermain kayak. Kunjungan ke Hanoi belum sah kalau belum mampir ke Halong Bay. 





DAY 4
TRANG AN

Kalau kemarin saya ikutan paket one day trip ke Halong Bay, hari ini saya ikutan paket one day trip ke Trang An. Trang An merupakan scenic area dekat dengan Ninh Binh dan menawarkan wisata boat menyusuri sungai dan melewati goa-goa stalakmit. Sama halnya dengan Halong Bay, Trang An ini juga masuk ke dalam list situs warisan budaya Unesco

Lagi-lagi saya memesan paket tur dari Klook ke Trang An seharga IDR 340,000, sudah termasuk antar-jemput, transportasi, tiket masuk, guide, dan makan siang. Sebetulnya di Old Quarter banyak travel agent yang menawarkan beragam paket di Vietnam mulai dari ke Sapa, Ninh Binh, Halong Bay, dan juga Trang An. Cuman saya keburu malas harus browsing terlalu detail mencari travel agent yang kredibel karena banyak scam dan banyak travel agent abal-abal. Supaya praktis makanya saya pesan dari Klook saja. Apalagi harganya murah meriah.

Dalam perjalanan menuju Trang An, bus yang saya tumpangi sempat singgah di Bai Dinh Pagoda. Kompleks Bai Dinh Pagoda ini yang terbesar di Asia Tenggara dengan keunikan 500 patung Budhanya.

Dari Bai Dinh perjalanan lalu dilanjutkan menuju Trang An untuk kemudian naik boat menyusuri sungai dan masuk ke dalam goa-goa. Tidak lupa sekalian mampir ke Kong Island, yang masih di area sama dan menjadi lokasi syuting film Kong: Skull Island (2017).



DAY 5
HANOI - PENANG - JAKARTA

Tidak banyak yang dilakukan di hari ini selain perjalanan balik dari Hanoi ke Jakarta via Penang. Dibandingkan trip ke Ho Chi Minh tahun lalu, saya lebih suka Hanoi dan Vietnam Utara karena alamnya lebih bagus dan kotanya lebih indah. Tapi overall Vietnam ini destinasi yang B saja. Bagus, tapi tidak bagus-bagus amat. Kalau sudah pernah ke Wayag, Taman Nasional Komodo, dan Palawan; Halong Bay & Trang An jadi terasa hambar. Tidak bisa dibilang jelek sih cuman saya sudah pernah ke tempat yang lebih indah. Plus pointnya dari Vietnam, harga-harga disana betulan murah meriah. Koper saya jadi susah ditutup. Untung tidak beranak.


- THE END -


Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Europe #Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Hanoi #Vietnam #Penang #Malaysia #HalongBay #TrangAn

JALAN-JALAN DI PENANG DAN VIETNAM UTARA - PART 1

Di akhir tahun 2018, saya sempat main ke Vietnam Selatan mengunjungi Mui Ne dan Ho Chi Minh. Sayangnya saya kurang menikmati perjalanan saat itu karena setiap harinya selalu mendung dan turun hujan. Padahal Vietnam ini termasuk destinasi favorit para traveller karena alamnya yang indah dan biaya hidupnya yang murah. IDR 10,000 setara dengan DONG 16,900. Jarang-jarang Rupiah superior begini.

Demi membuktikan anggapan orang tentang Vietnam yang katanya keren banget, saya bertekad agar suatu saat dapat mengunjungi Vietnam lagi. Siapa sangka, keinginan tersebut terwujud dengan cara yang tidak diduga-duga. Awalnya saya hanya memiliki tiket Jakarta - Penang (PP) dan berniat menghabiskan 3 hari di Penang dan 3 hari di Langkawi. Namun tiba-tiba saja ada final call Airasia  dengan "harga miring" untuk penukaran big points rute Penang ke Hanoi. Tanpa babibu saya langsung menukarkan Airasia Big Points untuk rute Penang ke Hanoi sebelum kehabisan. Itinerary-nya jadi berubah 2 hari di Penang dan 4 hari di Hanoi. Cocoklah untuk trip tipis-tipis di tengah tahun.

HANOI TRIP PART 2

JAKARTA KE PENANG

Saya membeli tiket pesawat Jakarta - Penang saat ada promo free seat Airasia. Hanya dengan IDR 300,000 (PP) atau seharga tiket shuttle bus Jakarta-Bandung (PP). Murah sangat!

TRANSPORTASI DI PENANG


Transportasi umum di Penang kurang bisa diandalkan dan hanya melayani rute-rute tertentu dengan jam operational terbatas. Dari bandara ke Georgetown saya naik bus umum bayar MYR 2.70. Murah sih tapi rute busnya berputar-putar. Jarak bandara ke Georgetown yang hanya 20 km harus ditempuh selama 1.5 jam. Akhirnya saat pulangnya dari Georgetown ke bandara saya memesan Grab. Bayar MYR 20 tapi 30 menit sampai.

Selama di Georgetown saya kemana-mana jalan kaki. Kalau terlalu jauh barulah memesan Grab. Taksi jarang terlihat (tapi ada).

AKOMODASI DI PENANG

Di Penang saya mencari hotel budget di area Georgetown dan dapatlah Hotel Kimberley dengan harga permalam IDR 305,000. Hotel ini lokasinya cukup strategis karena dekat terminal bus, dekat shopping mall, dan berjarak 10 menit jalan kaki ke Armenian Street. Sepertinya Hotel Kimberley ini hotel favorit orang Indonesia karena saya banyak berjumpa dengan orang Indonesia disana.

DAY 1
PENANG

Mendarat di Penang, saya langsung menyelesaikan urusan imigrasi, mengambil bagasi, dan menunggu bus umum tujuan Georgetown. Semua lancar jaya. Tiba di hotel, karena terlalu pagi, kamar saya belum siap. Untungnya saya diperbolehkan menyimpan koper tanpa tambahan biaya. Lalu saya segera meluncur jalan kaki 10 menit ke Armenian Street untuk berburu mural.

Rata-rata mural populer di Penang merupakan karya dari Ernest Zacharevic. Seorang seniman muda kelahiran Lithuania tahun 1986. Karyanya yang paling terkenal adalah "Kids on Bike" dan paling panjang antriannya kalau mau berfoto.

KIDS ON BICYLCLE (2012)

BROTHER AND SISTER ON THE SWING (2012)

I WANT BAO (2014)

BOY ON BIKE (2012)

SUSU SOYA SEGAR


Cukup seru berburu mural di Penang mengingat letaknya yang tidak umum, berada di gang-gang sempit. Ditambah lagi saya tidak membeli paket data/sim card selama di Penang. Hanya mengandalkan secarik peta untuk mencari mural-mural tersebut. Kebayangkan "huru hara" selama perburuan mural.

PENANG PERANAKAN MANSION

Begitu beres foto-foto di mural terakhir, tiba-tiba saja turun hujan deras. Buru-buru saya segera mencari tempat berteduh di sebuah toko. Untung saja sesi foto-foto di luar ruangan dengan mural-mural di Armenian Street sudah selesai. Segera saya mencari spot free wifi untuk memesan Grab menuju Penang Peranakan Mansion.

Penang Peranakan Mansion sejatinya merupakan museum didedikasikan untuk "peranakan heritage" dan masuk ke dalam list situs budaya Unesco. Dulunya bangunan ini dipakai sebagai tempat tinggal Chung Keng Quee, seorang Chinese Tycoon dan juga orang terkaya di Penang pada abad ke 19, sebelum akhirnya dipugar dan dijadikan museum. 

Penang Peranakan Mansion buka setiap harinya dari pukul 9.30-17.00. Harga tiket masuknya MYR 20 sudah termasuk complimentary tour guide yang akan menjelaskan detail dan sejarah setiap sudut  ruangan.


KIMBERLEY HOTEL GEORGETOWN

Dari Penang Peranakan Mansion saya lalu kembali ke hotel untuk beristirahat karena besok pagi-pagi sekali harus mengejar pesawat ke Hanoi. Sekalipun hanya menghabiskan waktu 1 hari di Penang tapi cukup berkesan. Saya suka bangunan kota tuanya yang terawat, deretan kedai kopi lokalnya, makanannya yang enak-enak, serta suasananya. Dibandingkan kota tua Malaka, saya jauh lebih suka Penang karena lebih banyak yang bisa dilihat dan dilakukan.


- TO BE CONTINUE -


Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Europe #Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #ASEAN #Malaysia #Penang #Hanoi #Vietnam


Sabtu, 22 Februari 2020

EURO TRIP 2016 - PART 7 : JALAN-JALAN DI ROMA, ITALIA

Roma menjadi kota penutup dalam perjalanan Euro Trip kali ini. Disebut-sebut sebagai kota abadi, Roma dibangun sejak 753 BC dan menjadi pusat dari Roman Kingdom (753-509 BC), Roman Republic (509-27 BC), dan Roman Empire (27 BC-285 AD), sebelum menjadi ibukota Italia di tahun 1946.

Tidak ada Euro Trip yang komplit tanpa kunjungan ke Roma, Italia. Dengan nuansa arsitektur Romawi yang kental, kemana pun kaki melangkah kita seakan berjalan di masa lampau saat kejayaan bangsa Romawi kuno berlangsung. 3 hari 2 malam rasanya sudah lebih dari cukup untuk berjalan-jalan di Roma mengingat kotanya tidak besar-besar amat dan banyak objek wisatanya berdekatan jadi cukup jalan kaki kemana-mana.

EURO TRIP 2016 - PART 1 : 15 HARI, 6 NEGARA
EURO TRIP 2016 - PART 2 : JALAN - JALAN DI KUALA LUMPUR DAN AMSTERDAM
EURO TRIP 2016 - PART 3 : JALAN - JALAN DI PARIS
EURO TRIP 2016 - PART 4 : JALAN - JALAN DI SANTORINI
EURO TRIP 2016 - PART 5 : JALAN - JALAN DI ATHENA
EURO TRIP 2016 - PART 6 : JALAN-JALAN DI FLORENCE, PISA, DAN CINQUE TERRE
EURO TRIP 2016 - PART 7 : JALAN-JALAN DI ROMA, ITALIA

FLORENCE KE ROMA


Dari Florence saya kembali naik kereta cepat Le Frecce seharga EUR 19. Jarak 273 km antara Florence dan Roma dapat ditempuh hanya dengan 1.5 jam saja. Keretanya nyaman, bersih, dan on time. Sekalipun melaju dengan kencang tapi guncangannya sama sekali tidak terasa jadi saya bisa tidur nyenyak selama perjalanan.

Setiap kali akan naik kereta di Italia pastikan untuk datang 15-20 menit lebih awal. Di setiap stasiun pasti ada layar monitor besar yang menampilkan nomor kereta, jam kedatangan, dan nomor peronnya. Jadi selama kita pantau terus layar monitor besar tersebut harusnya aman-aman saja dan tidak akan ketinggalan kereta. Pengecekan tiket akan dilakukan beberapa saat setelah kereta jalan meninggalkan stasiun.

AKOMODASI DI ROMA


Demi kepraktisan dan efisiensi saya memilih akomodasi dekat Stasiun Termini. Sayangnya tidak semua area di sekitara Termini merupakan daerah aman. Ada beberapa sudut yang rawan tindak kriminal. Makanya saya betul-betul membaca review tiap penginapan di area Termini sebelum akhirnya memilih Hotel Albergo Marechiaro seharga IDR 1,400,000 per malam yang berjarak 300 m dari Terminal Termini.

Selain berlokasi strategis, hotel ini dikelilingi banyak restoran India halal dengan menu yang cocok di lidah orang Indonesia. Favorit saya lamb muton plus nasi hangat yang kalau dimakan bersama enak banget. Hampir setiap hari saya langganan makan disana karena bosan dengan sandwich dan burger.



DAY 13
COLOSSEUM


Setiap musim panas matahari terbit lebih awal dan terbenam larut. Selama trip di Eropa kali ini rata-rata hari mulai gelap sekitar pukul 9-10 malam. Sementara saat itu saya lagi doyan-doyannya foto-foto long exposure. Alhasil saya sering begadang demi bisa foto-foto night mode termasuk saat di Roma.

Kebetulan saya tiba di Roma sore hari Florence sehingga tidak perlu menunggu gelap terlalu lama. Dari Termini saya cukup naik metro line B turun di stasiun Colosseo. Begitu keluar stasiun akan langsung disambut bangunan megah Colosseum yang telah berusia hampir 2,000 tahun. Malam itu saya memang tidak berencana masuk ke dalam Colosseum karena besok akan kesana lagi. Jadi hanya foto-foto di pelatarannya saja. Asiknya tidak ada turis berkeliaran malam itu sehingga Colosseum-nya berasa milik pribadi.



DAY 14
VATICAN


Pagi-pagi sekali saya sudah bersiap dan bergegas menuju Vatican demi menghindari keramaian turis di siang hari. Vatican termasuk ke dalam negara terkecil di dunia dengan luas 44 hektar dan dipimpin oleh seorang Paus. Ada 3 tempat yang wajib dikunjungi selama berada di Vatican, yaitu St. Peter's Basilica, Sistine Chapel, dan Vatican Museums.

St. Peter's Basilica yang bergaya Renaissance merupakan gereja terbesar di dunia. Sementara Vatican Museums menyimpan 70,000 karya seni termasuk beberapa lukisan masterpiece dari abad pertengahan, jaman Renaissance, juga beberapa patung dari jaman Romawi kuno. Terakhir Sistine Chapel adalah tempat tinggal official dari Paus dengan langit-langit yang dilukis oleh Michelangelo. Siapkan saja waktu setengah hari untuk dapat mengunjungi ketiganya.






CASTEL SANT'ANGELO


Dari Vatican rencananya saya akan lanjut ke Colosseum. Tapi sebelumnya mampir sebentar ke Castel Sant' Angelo karena searah. Castel Sant’Angelo atau Castel of the Holy Angel yang dibangun pada 123-139 AD merupakan mausoleum Kaisar Hadrian dan keluarganya sebelum beralih fungsi menjadi benteng dan kastil. Dulunya bangunan ini pernah menjadi bangunan tertinggi di Roma. Untuk masuk ke dalamnya kita mesti membayar EUR 10.5


COLLOSEUM


Setelah kemarin hanya foto-foto di halaman depan Colosseum, kali ini saya masuk ke dalamnya. Antrian masuknya lumayan panjang mengular namun petugasnya gesit melayani jadi tidak perlu menunggu terlalu lama untuk masuk.

Tiba di dalam Colosseum saya langsung terpukau akan kemegahan bangunannya. Dibangun antara 70-80 AD, Colosseum dulunya dipakai sebagai arena gladiator bertanding atau eksekusi bagi orang yang melanggar hukum dan bisa menampung hingga 80,000 orang di masanya.




ROMAN FORUM


Persis di sebelah Colosseum terdapat bangunan Romawi penting lainnya. Roman Forum namanya. Dulunya tempat ini merupakan pusat pemerintahan, politik, dan keagamaan saat jaman Romawi kuno. Beberapa reruntuhan masih tampak jelas menggambarkan fungsinya di masa lampau seperti bangunan senat, pengadilan, kompleks kediaman aristokrat, dan tempat ibadah. Lokasinya benar-benar luas dengan medan berbukit-bukit sehingga membuat kaki saya jadi pegal.





FONTANA DI TREVI


Dari Roman Forum saya lalu mengunjungi Trevi Fountain, air mancur paling populer di Roma dengan tinggi 26 m dan lebar 49 m, dibangun tahun 1762. Konon katanya barangsiapa yang melempar koin ke dalam Trevi Fountain, suatu saat dia akan kembali lagi ke Roma.




DAY 15
LAST DAY IN EUROPE


Akhirnya tiba juga hari terakhir dalam rangkaian Euro Trip kali ini. Tidak banyak yang dilakukan hari ini selain jalan-jalan di sekitaran Piazza Spagna yang terkenal dengan Spanish Step-nya dalam film Roman Holiday yang dibintangi oleh Audrey Hepburn. Lalu ke  gereja kembar di Piazza del Popolo sebelum kembali ke Terminal Termini dan naik bus seharga EUR 6 menuju Fiumicino Airport untuk bertolak ke Jakarta, Indonesia. Dan Euro Trip 2016 resmi ditutup.

PIAZZA SPAGNA



PIAZZA DEL POPOLO



Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Europe #Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Paris #Amsterdam #Santorini #Rome #Athens

- THE END -


JALAN - JALAN DI SEOUL KOREA - PART 1

Kalau ditanya pilih Jepang atau Korea, saya pilih Jepang. Tapi kalau ditanya pilih Tokyo atau Seoul, jelas saya pilih Seoul! Saya bukan...