Saat bumi gonjang-ganjing dilanda tiket promo ke Eropa seharga 6 jutaan oleh 2 maskapai full services timur tengah: Qatar dan Etihad, di bulan November 2015, seketika itu saya langsung menghubungi beberapa teman untuk merencanakan Euro Trip di musim panas tahun 2016. Sayangnya teman-teman saya terlalu banyak mikir untuk sekedar membeli "tiket pesawat miring" ke Eropa. Daripada menunggu suatu hal yang tidak pasti, akhirnya saya mengajak ibu saya untuk melakukan Euro Trip bersama di Bulan Juni 2016. Hitung-hitung sekalian “mamacation” yakan?
EURO TRIP 2016 - PART 1 : 15 HARI, 6 NEGARA
EURO TRIP 2016 - PART 2 : JALAN - JALAN DI KUALA LUMPUR DAN AMSTERDAM
EURO TRIP 2016 - PART 3 : JALAN - JALAN DI PARIS
EURO TRIP 2016 - PART 4 : JALAN - JALAN DI SANTORINI
EURO TRIP 2016 - PART 5 : JALAN - JALAN DI ATHENA
EURO TRIP 2016 - PART 6 : JALAN-JALAN DI FLORENCE, PISA, DAN CINQUE TERRE
EURO TRIP 2016 - PART 7 : JALAN-JALAN DI ROMA, ITALIA
EURO TRIP 2016 - PART 1 : 15 HARI, 6 NEGARA
EURO TRIP 2016 - PART 2 : JALAN - JALAN DI KUALA LUMPUR DAN AMSTERDAM
EURO TRIP 2016 - PART 3 : JALAN - JALAN DI PARIS
EURO TRIP 2016 - PART 4 : JALAN - JALAN DI SANTORINI
EURO TRIP 2016 - PART 5 : JALAN - JALAN DI ATHENA
EURO TRIP 2016 - PART 6 : JALAN-JALAN DI FLORENCE, PISA, DAN CINQUE TERRE
EURO TRIP 2016 - PART 7 : JALAN-JALAN DI ROMA, ITALIA
TIKET PESAWAT & VISA
Tiket Etihad tujuan Kuala Lumpur - Amsterdam dan Rome - Jakarta seharga 6.3 juta sudah berhasil didapatkan di tangan. Berangkat tanggal 15 Juni, pulang tanggal 29 Juni. Total perjalanan 15 hari. Saya pilih masuk lewat Amsterdam karena konon katanya orang Indonesia paling mudah mendapatkan visa Schengen dari Belanda. Pengurusan visanya juga dilakukan di Kedutaan Besar Belanda tanpa ada campur tangan pihak ketiga (VFS) sehingga biaya pembuatan visanya jadi lebih murah. Saya mengurus visa Schengen 1 bulan sebelum berangkat dan dalam 5 hari, visa granted!
(Note: sejak Juni 2016 Kedutaan Belanda sudah tidak lagi melayani pengajuan pembuatan visa Schengen. Jika ingin mengajukan pembuatan visa Schengen dari Negara Belanda maka harus melalui VFS)
RUTE PERJALANAN
Saat pertama kali ke Eropa sudah pasti bawaannya ingin mengunjungi semua kota-kota populer di benua biru seperti London, Paris, Barcelona, Rome, Madrid, Swiss, Berlin, dan Santorini. Sayangnya tidak semua kota tersebut letaknya berdekatan. Bahkan untuk ke London saja diperlukan visa UK sebagai visa tambahan.
Lalu mau kemana saja selama berada di Eropa? Apakah ingin mengambil rute mainstream Eropa Barat, rute eksotis Eropa Timur, rute mediterranean Eropa Selatan, atau gabungan ketiganya. Disini pertimbangan budget dan preferensi masing-masing orang menjadi penentu utama rute perjalanan. Untungnya ibu saya mempercayakan sepenuhnya rute perjalanan kepada saya. Jadi saya menyusun itinerary betul-betul berdasarkan tempat-tempat yang saya mau dan suka.
Eropa Barat bukanlah destinasi yang murah bagi penduduk negara dunia ketiga. Tapi disitulah kota-kota paling populer seperti Paris, Amsterdam, Barcelona, dan Brussels berada. Sebaliknya negara di Eropa Timur cenderung lebih ramah di kantong backpacker dengan kota-kota anti-mainstream seperti Budapest, Prague, Warsaw, dan Bratislava. Sementara Eropa Selatan berada di tengah-tengah, tidak terlalu mahal, tidak juga terlalu murah, dan orang-orangnya paling ramah dan murah senyum.
Setelah melakukan riset yang tidak sebentar akhirnya diputuskan untuk mengambil rute gabungan antara Eropa Barat dan Eropa Selatan. Pertimbangannya karena sudah jauh-jauh ke Eropa jadi tanggung banget kalau tidak sekalian mampir ke Amsterdam dan Paris. Supaya tetap "on budget" maka jangan berlama-lama di Eropa Barat. Cukup 6 hari, 2 hari di Amsterdam dan 4 hari di Paris. Setelah dari Paris harus buru-buru pindah ke Yunani yang saat itu sedang krisis jadi apa-apanya serba murah. Kemudian lanjut traveling keliling Italia mulai dari Firenze, Pisa, Cinque Terre, dan Rome sebelum akhirnya kembali ke Jakarta.
TRANSPORTASI ANTAR NEGARA
Setelah dihitung-hitung ternyata tidak sedikit biaya yang mesti dikeluarkan untuk transportasi berpindah negara di Eropa. Walaupun ada Eurorail Global Pass tapi tetap saja jatuhnya tidak lebih murah karena bertepatan dengan peak season saat harga-harga terkerek naik. Saya pun juga sudah tidak lagi berumur di bawah 26 tahun jadi tidak bisa mendapatkan ekstra diskon Eurorail Pass.
Opsi bus mulai dilirik sebagai alternatif mengingat harganya yang stabil dan affordable walaupun cukup menyita waktu. Sementara tiket pesawat lebih “untung-untungan”. Kalau lagi beruntung masih bisa mendapatkan tiket pesawat dengan harga miring sekalipun saat peak season.
Berikut detail transportasi antar negaranya:
- Jakarta to Kuala Lumpur by Airasia
- Kuala Lumpur to Amsterdam by Etihad (IDR 6.3 Juta PP)
- Amsterdam to Paris by Megabus (EUR 12.25)
- Paris to Santorini by Aegean Airlines (EUR 240)
- Santorini to Athens by Blue Star Ferry (EUR 41.5)
- Athens to Rome by Ryan Air (EUR 46)
- Rome to Firenze by Treintalia (EUR 19)
- Firenze to Pisa by Trenitalia (EUR 8.4)
- Pisa to Cinque Terre by Trenitalia (10.7)
- Cinque Terre to Firenze by Trenitalia (EUR 16.7)
- Firenze to Rome by Trenitalia (EUR 19)
- Rome to Jakarta by Etihad
AKOMODASI
Perihal akomodasi paling murah memang jika menginap di hostel atau memanfaatkan coachsurfing. Namun karena kali ini saya bepergian dengan ibu saya maka faktor kenyamanan dan kepraktisan menjadi poin utama. Urusan harga menjadi nomor dua. Yang penting akomodasi yang dipesan berada di pusat kota, posisinya strategis, dekat halte/stasiun/terminal, berada di lingkungan yang aman, dan harganya tetap on budget.
Saat mencari akomodasi di Amsterdam dan Paris, sulit sekali mencari akomodasi yang sesuai kriteria saya. Banyak sih hotel yang bagus, lokasi premium, dekat mana-mana, tapi harganya selangit. Untungnya di Yunani dan Italia saya cukup mudah mencari hotel budget bagus di pusat kota dengan harga di bawah 1 juta.
Berikut ini list akomodasi yang saya pesan salama perjalanan di Eropa.
ITINERARY
- Day 0 : Jakarta to Kuala Lumpur by Airasia & Kuala Lumpur to Amsterdam by Etihad Airlines
- Day 1 : Amsterdam (Museumplein, Rijkmuseum, Van Gogh Museum, Dam Square)
- Day 2 : Amsterdam (Zaanse Schans, Volendam, Amsterdam Central, Bloemenmarkt, Albert Cuypstraat)
- Day 3 : Amsterdam to Paris by Megabus
- Day 4 : Paris (Chateu de Versailles, Eiffel Tower, Champs Elysees, Arc de Triomphe, Basilica Sacre Cour, Montmarte)
- Day 5 : Paris (Musee du Louvre, Notre Dam, Opera, Gallery Lafayette, Pont Alexander III Bridge, Invalides, Musee D’Orsay)
- Day 6 : Paris to Santorini by Aegean Airlines
- Day 7 : Santorini (Fira, Oia)
- Day 8 : Santorini (Fira, Firostefani)
- Day 9 : Santorini (Fira, Perissa) / Santorini to Athens by Blue Star Ferries
- Day 10 : Athens (Piraeus, Acropolis, Syntagma Square, Monastiraki, Flea Market, Temple of Zeus, Plaka, Anafiotika, Metro Mall)
- Day 11 : Athens to Rome by Ryan Air / Rome to Firenze by Trenitalia
- Day 12 : Firenze to Pisa by Trenitalia / Pisa to Cinque Terre by Trenitalia / Cinque Terre to Firenze by Trenitalia
- Day 13 : Firenze to Rome by Trenitalia
- Day 14 : Rome (Vatican, Piazza di Spagna, Piazza del Popolo, Piazza di Trevi, Piazza Navona, Pantheon, Roman Forum, Colosseum)
- Day 15 : Rome to Jakarta by Etihad Airlines
Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/
#Europe #Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Paris #Amsterdam #Santorini #Rome #Athens
Tidak ada komentar:
Posting Komentar