Sabtu, 28 Maret 2020

KECEWA DI DISNEYSEA JAPAN

Semenjak mengunjungi Disneyland di hongkong, saya jadi malas untuk pergi ke theme park Disney lainnya. Bukan apa-apa. Sebagai adrenaline junkie, jelas hasrat saya sama sekali tidak terpuaskan menaiki atraksi imut-imut ala Disney. Tapi salah seorang teman nampaknya berhasil meracuni saya. Dengan mengiming-imingi atraksi Disneysea di Jepang dibuat lebih "serius" untuk pasar orang dewasa, saya jadi rela mengubah itinerary di Jepang dan menyiapkan 1 hari khusus untuk bermain disana.


DISNEYSEA JAPAN


Pagi-pagi kami sudah meluncur dari penginapan di daerah Asakusa menuju Disneysea Japan. Dengan setengah berharap kami berdoa agar Disneysea belum terlalu ramai di pagi itu sehingga kami dapat leluasa mencoba beragam atraksi permainan disana. Apalagi saat itu weekdays jadi harusnya lebih lenggang.

Namun ternyata kami salah. Begitu tiba di depan pintu masuknya, sudah terlihat antrian panjang lautan manusia. Untungnya kami sudah membeli tiket masuk Disneysea online dari Indonesia. Jadi paling tidak kami terhindar dari antrian di loket penjualan tiket. Namun tetap saja kami senewen harus mengantri panjang buat masuk #kzl.




DISNEYSEA FAST PASS


Terbebas dari antrian di pintu masuk, kami segera berlari menuju atraksi Magic Mountain untuk mengambil fast past. Fast past ini semacam "tiket sakti" yang bisa dipakai untuk men-skip antrian normal. Tapi hanya bisa dipakai di jam tertentu tergantung kapan kita mengambilnya. Semakin pagi diambil, semakin cepat juga jam giliran kita masuk atraksi. Sayangnya tidak semua atraksi memiliki fasilitas fast pass dan kalau kesiangan slot tiket fast pass nya sudah keburu habis.

Setelah mengantongi fast pass atraksi Magic Mountain, kami setengah berlari menuju Tower of Terror untuk mengambil fast pass lagi. Sayangnya berulang kali kami menscan tiket masuk, berulang kali pula di reject. Ternyata setelah pengambilan kartu fast pass pertama kami mesti menunggu paling tidak 2 jam sebelum bisa mengambil fast pass atraksi berikutnya. #kzl.




INDIANA JONES


Sembari menunggu 2 jam berlalu kami memutuskan untuk mengantri wahana Indiana Jones. Atraksinya seperti roller coaster dengan rating tinggi dan review lumayan bagus. Kalau dilihat dari luar antrian tampak tidak terlalu panjang. Namun setelah dilakoni ternyata lama juga antriannya. Hampir 2 jam lamanya kami mengantri. Untung saja saat itu masih musim semi sehingga cuacanya sejuk dan tidak panas. Jadi tidak, bakalan bete mengantri. Tapi tetap saja sih menurut saya tidak "worth it" mengantri 2 jam hanya untuk menaiki roller coaster 3 menit.  Malah biasa banget lagi roller coaster-nya. Tidak ada efek kejut atau konsep out of the box-nya #kzl. 

Dari atraksi Indiana Jones kami berkeliling tiap wahana sambil mengecek panjang dan lama antriannya. Rupanya seluruh wahana membutuhkan waktu antrian 1.5-3 jam. Padahal saat itu bukan weekend/high season. Entah separah apa antriannya pada saat hari libur.



MAGIC MOUNTAIN


Sambil menggerutu kami kemudian mengambil fast pass lagi untuk atraksi 20,000 Leagues Under the Sea. Kenapa memilih atraksi ini? Karena hanya atraksi ini yang tersisa slot fast pass-nya. Sisanya sudah ludes semua #kzl.

Lalu kami makan siang turkey leg dan lanjut menuju atraksi Magic Mountain. Karena sudah mengantongi kartu fast pass, kami terhindar dari antrian jalur normal yang lama tunggunya sampai 3 jam dan langsung diarahkan menuju antrian jalur fast pass yang lebih pendek.

Memasuki atraksi Magic Mountain, saya sebetulnya sudah berekspektasi lebih mengenai permainannya. Baca-baca di internet rating-nya selalu tinggi dan konon katanya atraksi paling bagus sedunia. Semuanya memberikan comment & feedback positif. Begitu pula kedua teman saya yang lagi-lagi meyakinkan saya kalau atraksi Magic Mountain ini bakal menjadi highlight di Disneysea.

Setelah dicoba, memang betulan bagus. Tapi tidak bagus-bagus amat yang sampai bikin saya WOW seperti saat naik atraksi Wizarding World Harry Potter di Universal Studios Japan. Mungkin karena efek visualnya sedikit jadi berasa kurang magic moment-nya. Terkesan old school, old dated, dan terasa tahun 90an. Berbeda dengan atraksi Harry Potter di Universal Studios Japan yang menggabungkan efek thrill dari ride-nya dengan efek visual teknologi kekinian.




20,000 LEAGUES UNDER THE SEA


Setelah dari atraksi Magic Mountain yang tidak sesuai harapan, kami jadi malas mencoba atraksi lainnya karena yang paling bagus saja begitu apalagi sisanya. Oleh sebab itu kami putuskan untuk berkeliling area Disneysea saja yang eksteriornya dibuat tematik seperti American Waterfront (lengkap dengan kapal Titanic), Mediterranean Harbor (lengkap dengan bangunan khas kota Venice), dan Arabian Coast yang bernuansa Timur Tengah.

Lalu kami menggunakan kartu fast pass terakhir untuk naik atraksi 20,000 Leagues Under the Sea yang ternyata membosankan atraksinya. Karena anak kecil banget. Tapi malamnya kami sedikit terhibur dengan menonton pertunjukkan Disney yang berpusat di tengah danau meski tidak ditutup kembang api meriah seperti di Disneyland.





DISNEYSEA JAPAN


Seharian berada di Disneysea, overall saya merasa kecewa dengan atraksi disana. Atraksinya kurang ekstrim, cenderung kuno, dan kurang banyak efek visual dari teknologi masa kini. Apalagi antrian semua atraksinya luar biasa panjang dan bikin semaput. Rata-rata lama tunggunya 1.5-3 jam, membuatnya jadi kurang "worth it" untuk ditunggu, kecuali pakai fast pass

Seharusnya pihak manajemen Disneysea memberlakukan penjualan tiket terbatas setiap harinya sehingga pengunjungnya bisa dibatasi agar tidak terjadi kepadatan antrian dan tiap pengunjung bisa menikmati waktunya. Jika tidak, slogan Disneyland: the happiest on earth mesti direvisi mejadi the longest line on earth. 

Apabila saya berkunjung di Disneysea tahun 90an, mungkin saya akan tercengang dan berdecak kagum. Tapi kalau sekarang kesana, masih banyak theme park lainnya yang lebih WOW dan kekinian.



Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Europe #Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Japan #Disneysea #Disneyland #Jepang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JALAN - JALAN DI SEOUL KOREA - PART 1

Kalau ditanya pilih Jepang atau Korea, saya pilih Jepang. Tapi kalau ditanya pilih Tokyo atau Seoul, jelas saya pilih Seoul! Saya bukan...