Selasa, 24 Maret 2020

JALAN-JALAN DI FILIPINA - PART 4 : CALAUIT SAFARI PARK

Tidak bisa dipungkiri, Calauit menjadi alasan utama saya untuk jalan-jalan Filipina. Terletak 2 jam perjalanan darat dari downtown Coron dan disambung 15 menit menyebrang naik kapal, tempat ini berupa sebuah pulau dimana hewan khas Afrika seperti jerapah dan zebra dapat berkeliaran bebas tanpa batas, tanpa pagar. Konsepnya mirip-mirip Taman Safari. Bedanya kita bisa bebas mengeksplor seisi pulau tanpa harus berada di dalam mobil.



DOWNTOWN CORON


Hari kedua di Coron merupakan hari yang paling saya nanti-nantikan. Karena agenda hari ini adalah untuk berkunjung ke Calauit Safari Park. Semalam sebelumnya memang ada sedikit drama. Ternyata Dayon Hostel tempat saya menginap dan tempat biasa saya membooking paket tour tidak bisa membookingkan saya paket tour ke Calauit karena tidak ada peserta.

Alhasil pukul 10 malam saya sibuk berkeliling downtown Coron mencari travel agent yang masih buka dan punya jadwal tur ke Calauit untuk keesokan harinya. Cukup lama saya keluar masuk travel agent hingga akhirnya ketemu 1 travel agent dekat pelabuhan yang punya jadwal ke Calauit. Buru-buru saya segera memesan paket tur tersebut karena takut kehabisan slot.

Sekalipun saat itu jam sudah menunjukkan pukul 10.30 malam dan banyak toko sudah mau tutup, tapi travel agent tersebut tetap profesional melayani saya dan tetap mengusahakan agar saya bisa ikut tur besok pagi. Padahal penjemputan akan dilakukan pukul 4 besok paginya. Salut deh dengan para pelaku sektor pariwisata di Coron.



DAYON HOSTEL


Jam 4 pagi saya sudah siap di lobby Dayon Hostel menunggu jemputan. Sambil menunggu, saya sekalian membalas beberapa email kerjaan. Perlu diingat, wifi di Dayon Hostel ini kacrut sekali. Koneksinya hanya "benar" dari pukul 1 pagi hingga 6 pagi. Selebihnya, luar biasa lelet. Jangankan buka instagram, mengirim pesan whatsap saja error terus. Makanya saya selalu bangun pagi untuk menyelesaikan beberapa urusan digital.

Setelah lebih 1 jam menunggu, belum ada juga tanda-tanda penjemputan. Sedikit was-was karena saya memesan tur ini last minute jadi takut kelupaan dijemput. Malah saya tidak punya sim card lokal sehingga tidak bisa menghubungi travel agentnya. Untungnya 10 menit berselang, jemputan tiba. Usut punya usut ternyata saya yang paling terakhir dijemput. Pantas lama banget datangnya.



DOWNTOWN CORON KE CALAUIT ISLAND


Dari Coron, saya naik minivan bersama 6 orang turis China, 2 orang ibu-anak asal Filipina, 2 orang pasangan ABG asal Filipina, dan 2 orang turis Amerika. Total kami ber-13. Wih, angka sial nih. Hehe.

Karena kurang istirahat, sepanjang perjalanan saya tidur pulas. Begitu terbangun, kami sudah tiba di sebuah cottage pinggir pantai, dengan meja panjang berisi aneka roti dan sereal. Setelah sarapan ringan, kami naik minvan lagi menuju dermaga untuk kemudian naik boat 15 menit menuju Pulau Calauit. 

Di belakang minivan kami, ada 1 minivan lagi berisi rombongan kedua dari travel agent berbeda. Total, hanya ada 2 rombongan yang saat itu berkunjung ke Calauit. Tampaknya paket tour ke Calauit ini kalah beken dengan paket tour ke Twin Lagoon atau Kayangan Lake sehingga sepi peminat. Tapi justru saya suka sepi begini. Jadi serasa pulau milik pribadi.




CALAUIT SAFARI PARK


Setelah mengisi buku kedatangan, kami diantar ranger ke sebuah pondok untuk sarapan pagi lagi. Ternyata yang tadi itu dihitung sebagai "snack pagi". Yang sekarang betulan makan pagi karena pakai nasi dan telur. Beres makan kami diajak berjalan kaki di area sekitar pondok, memberi makan jerapah, lalu naik mobil butut bersafari keliling pulau melihat jerapah, rusa, dan zebra yang hidup bebas dan lepas. Kemudian kami diajak mengunjungi kandang buaya, kura-kura, dan ular, sebelum akhirnya kegiatan bebas sampai siang. Terserah mau ngapain aja.






BLACK ISLAND


Sejujurnya saya tidak tahu itinerary paket tour Calauit ini secara detail. Saya pikir setelah safari di Calauit yang menjadi highlight-nya, kami akan diantar balik ke Coron. Tapi saya salah. Ternyata kami diantar kembali ke pulau utama naik boat lalu pergi menuju cottage pinggir pantai untuk makan siang. Setelah itu lanjut naik kapal kecil menuju tujuan berikutnya: Black Island.

Dinamakan Black Island karena pulau ini didominasi batuan limestone runcing yang terlihat bewarna hitam dari kejauhan. Di dalam pulaunya, terdapat sebuah goa lengkap dengan mata airnya. Mirip seperti Goa Rangko di Labuan Bajo.

Boleh dibilang Black Island ini paket komplit. Selain punya goa cantik dan pemandangan bukit-bukit limestone khas Palawan, pulau ini juga dianugerahi hamparan pasir pantai putih, keindahan koral bawah laut, serta deretan nyiur melambai pohon kelapa. Jadi setelah asik snorkeling dan main di pantai, paling asik memang tidur-tiduran di bawah rindangnya pohon kelapa sambil ditemani angin sepoi-sepoi.

Cukup lama kami habiskan waktu di Black Island. Mungkin hampir 3 jam kami disana sebelum akhirnya naik kapal kecil lagi kembali ke pulau utama.







BUSUANGA MUNICIPAL HALL


Awalnya saya pikir setelah tiba di cottage pinggir pantai, minivan akan langsung meluncur menuju downtown Coron. Namun lagi-lagi saya salah. Ternyata kami mampir sebentar di kota Busuanga untuk berfoto di bangunan paling ikonik disana: Busuanga Municipal Hall. Kemudian barulah minivan menuju dowtown Coron dan saya pun kembali tertidur pulas selama perjalanan pulang.

Buti Nalang Calauit, See you again!



- BERSAMBUNG -


1 komentar:

JALAN - JALAN DI SEOUL KOREA - PART 1

Kalau ditanya pilih Jepang atau Korea, saya pilih Jepang. Tapi kalau ditanya pilih Tokyo atau Seoul, jelas saya pilih Seoul! Saya bukan...