Sabtu, 21 Maret 2020

JALAN-JALAN DI FILIPINA - PART 2 : 24 JAM TRANSIT DI CEBU DAN OSLOB

Sudah lama saya ingin berenang bersama whale shark. Di Indonesia lokasi populernya ada di Teluk Cendrawasih (Papua), Derawan (Kalimantan), dan Gorontalo (Sulawesi). Karena satu lain hal, sampai sekarang niat mulia tersebut belum sempat terwujud. 

Kebetulan bakal transit 24 jam di Cebu tentu tidak saya sia-siakan kesempatan ini untuk bisa berenang bareng whale shark di Oslob, yang berjarak hanya 4 jam perjalanan darat dari Cebu. Di Filipina sendiri ada 2 lokasi favorit untuk whale shark watching, di Oslob dan Donsol. Hanya saja whale shark adi Donsol baru bisa dilihat di musim-musim tertentu, yaitu dari bulan November hingga Juni. Sementara di Oslob, whale shark-nya ada hampir sepanjang tahun.



DAY 2
MACTAN CEBU INTERNATIONAL AIRPORT


Saya tiba di bandara Cebu sekitar pukul 2 pagi dengan menggunakan pesawat Airasia dari Singapura. Beres urusan imigrasi, saya lalu mencari taksi untuk menuju Cebu South Bus Terminal yang berjarak 15 km atau sekitar 30 menit perjalanan. Sopir taksinya jujur dan lancar berbahasa Inggris. Saya membayar PHP 220 persis sesuai argo. Tidak ada scam, tidak ada hal-hal aneh, walaupun saya naik taksi dini hari dan hanya seorang diri. 

Sesampainya di Cebu South Terminal yang tampilannya serba sederhana, saya langsung mencari Ceres Bus yang melayani rute Cebu-Oslob. Harganya PHP 220, dibayarkan on the spot di dalam bus. Nanti ada kenek busnya yang akan menagih pembayaran.

Sekalipun masih subuh, antrian Ceres Bus sudah panjang mengular. Mungkin karena saat itu bertepatan dengan weekend, jadi banyak orang Cebu yang ingin liburan atau pulang kampung. Hampir 1 jam lamanya saya mengantri hingga dapat giliran naik bus.

Begitu naik, saya langsung berpesan pada sopir dan kenek bus untuk diturunkan di Barangay Tan-awan, tempat dimana loket whale shark watching berada. Loketnya berada persis di pinggir jalan dengan papan nama besar dan jelas, sekitar 10 km dari kota Oslob. Sebelum sampai akan terlihat deretan panjang mobil-mobil yang diparkir di pinggir jalan, milik para pengunjung yang sama-sama ingin ikutan whale shark watching.



OSLOB WHALE SHARK WATCHING


Untuk bisa berenang bersama whale shark di Oslob, turis asing diwajibkan membayar tiket sebesar PHP 1,000 . Tiket ini sudah termasuk alat snorkeling, life jacket, boat-transfer, dan loker untuk menyimpan barang bawaan. Lokernya lumayan besar. Backpack 60L saya saja muat .Jika ingin sekalian menyewa Gopro plus fotografernya, mesti menambah biaya PHP 500 lagi. 

Selain snorkeling disediakan juga paket diving. Mulanya saya sedikit tertarik untuk mengambil paket ini tapi setelah dipikir-pikir, whale shark lebih sering berada di permukaan. Jadi snorkeling saja harusnya sudah cukup.

Perlu diperhatikan juga, whale shark watching di Oslob ini hanya beroperasi dari pagi hingga siang pukul 12. Tujuannya untuk membatasi pengunjung dan agar whale shark-nya punya cukup waktu beristirahat. Jadi jangan datang kesiangan.



SNORKELING DENGAN WHALE SHARK


Setelah membayar tiket, saya dan pengunjung lainnya digiring ke suatu tempat untuk mendengarkan penjelasan mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat berenang dengan whale shark. Jika melanggar, kita akan didenda. Berikut ini hal-hal yang boleh/tidak boleh dilakukan dan harus dipatuhi sepanjang waktu.
  • Dilarang memegang whale shark
  • Dilarang memberi makan whale shark
  • Dilarang menggunakan flash photography
  • Dilarang menggunakan sun screen
  • Selalu jaga jarak 5-6 m dari whale shark

Whale shark termasuk dalam spesies hiu dan dapat ditemukan di perairan tropis. Dengan panjang 12 meter dan berat 20 ton, whale shark dinobatkan sebagai ikan terbesar di dunia sekalipun makanannya hanya berupa udang, krill, dan plankton.

Beres briefing, saya dan beberapa pengunjung 1 grup lainnya tinggal antri menunggu giliran. Tak sampai 30 menit kami sudah dipanggil untuk naik perahu menuju tengah laut. Lalu kami diberi waktu 30 menit untuk berenang dan snorkeling sepuasnya bersama whale shark.

Saat itu ada 3 ekor yang berenang cuek di sekitaran saya. Karena visibility airnya kurang baik, jarak pandangnya jadi serba terbatas. Akibatnya berkali-kali saya dikagetkan oleh kemunculan whale shark sebesar minivan yang tiba-tiba saja berenang melintas. Overall, saya puas sekali dengan pengalaman once in lifetime, berenang bersama whale shark.









NAIK HABAL-HABAL (OJEK LOKAL)


Selain whale shark, Cebu juga terkenal akan air terjunnya yang indah. Ada lebih dari 100 air terjun di Cebu. Tak heran jika Cebu sering disebut juga "ibu kotanya air terjun" di Filipina. Yang paling terkenal adalah Kawasan Fall. Saking populernya, Kawasan Fall ini selalu dipadati pengunjung sehingga saya jadi malas kesana. 

Oleh sebab itu, saya bertanya pada orang lokal alternatif air terjun lainnya selain Kawasan Falls yang bagus dan sepi. Direkomendasikanlah saya untuk mengunjungi Inambakan Fall dan Binalayan Fall yang menurut mereka tidak kalah indah dari Kawasan Fall.

Benar saja, begitu melihat foto-fotonya di internet saya mengangguk setuju dan langsung minta dicarikan habal-habal (ojek lokal) buat kesana. Pilihan ini paling praktis karena saya tidak perlu bersusah payah mencari rental motor, menyetir, dan khawatir bakalan tersasar. Karena perginya bareng orang lokal. Tinggal duduk manis saja, pasti sampai ke tujuan. Harganya juga murah, PHP 600 untuk rental habal-habal setengah hari, sudah termasuk mengunjungi 2 air terjun. Good deal kan!



INAMBAKAN FALL


Pemberhentian pertama adalah Inambakan Fall. Jaraknya sekitar 20 km atau 1 jam naik motor dari Oslob. Begitu sampai, saya langsung dibuat takjub oleh keindahan air terjun setinggi 30 meter ini. Warna airnya hijau toska, debit airnya deras, dan tidak ada pengunjung sama sekali kecuali saya. Jadi berasa air terjun milik pribadi. Dibandingkan dengan Kawasan Waterfall, saya lebih suka Inambakan Fall karena lebih berasa magic-nya.

Berhubung saya sudah membeli bekal saat perjalanan menuju Inambakan Fall, maka saya habiskan siang itu dengan lunch with the view.


BINALAYAN FALL


Dari Inambakan Fall, berikutnya saya menuju tujuan kedua: Binalayan Fall atau sering disebut "Hidden Fall" oleh penduduk lokal karena letaknya tersembunyi. Kalau sebelumnya di Inambakan Fall saya bebas mengeksplor air terjunnya tanpa perlu didampingi guide, di Binalayan Fall saya diwajibkan untuk menyewa guide lokal dengan bayaran sukarela. Ya hitung-hitung sekalian untuk memajukan pariwisata lokal.

Dipikir-pikir, ada untungnya juga menyewa guide begini. Karena dari parkiran motor, saya masih harus berjalan lagi sekitar 1 km untuk menuju air terjun utama. Trekkingnya melintasi hutan kelapa, menembus hutan tropis, dan beberapa kali melewati aliran sungai kecil sebelum akhirnya tiba di Binalayan Fall. Kalau pergi tanpa guide, mungkin saya bisa tersesat di dalam hutan.

Keunikan dari air terjun ini, dia memiliki 3 aliran yang jatuh dari ketinggian 20 meter dan sering dijadikan spot favorit oleh para pengunjung untuk cliff jumping.



OSLOB KE CEBU


Setelah mengnjungi 2 air terjun di Oslob, saya lalu minta diantar kembali ke tempat whale shark watching. Begitu malam tiba, tempat ini sepi dan sunyi sekali. Berbeda ketika pagi/siang ketika ramai dikunjungi orang-orang yang mau berenang bersama whale shark. Untungnya masih ada beberapa toko, cafe, dan resto yang buka. Jadi saya bisa sempat makan malam dulu sebelum mengejar bus kembali Cebu karena besoknya sudah harus ke bandara mengejar pesawat pagi ke Coron, Palawan.



- BERSAMBUNG -


Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye #Solotravelling 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JALAN - JALAN DI SEOUL KOREA - PART 1

Kalau ditanya pilih Jepang atau Korea, saya pilih Jepang. Tapi kalau ditanya pilih Tokyo atau Seoul, jelas saya pilih Seoul! Saya bukan...