Sabtu, 20 April 2019

JALAN - JALAN DI SIEM REAP, KAMBOJA

Setiap kali ada promo free seat Airasia, saya tidak pernah absen membeli tiket Jakarta - Kuala Kumpur (PP) untuk keberangkatan 6-12 bulan berikutnya. Biasanya saya selalu pilih tanggal keberangkatan saat ada hari kejepit atau long weekend. Biar hemat jatah cuti maksudnya.

Lalu dapatlah tiket Jakarta - Kuala Lumpur (PP) seharga IDR 325,000. Berangkat Kamis, 31 May, pulang hari Minggu, 3 Juni. Pas long weekend karena Jumat, 1 Juni hari libur nasional. Supaya makin hemat, saya sengaja pilih jam keberangkatan di Kamis malam agar siangnya bisa kerja dulu. Jadi dengan ambil cuti 1 hari saya dapat liburan 4 hari.


ITINERARY


Bosan kalau harus di Kuala Lumpur saja, saya kemudian mengotak-atik rute promo Airasia lainnya dengan beragam kombinasi tujuan di ASEAN. Mulai dari Bangkok, Phuket, Phnom Penh, Siem Reap, sampai Bandar Seri Begawan.

Sebagai seseorang yang suka candi-candian dan wisata masa lalu (ceilah), sudah lama saya kepingin mengunjungi Angkor Wat di Siem Reap. Begitu pas ada tiket murah kesana, langsung saja saya beli tanpa banyak mikir daripada kehabisan. 

Dapatlah tiket Kuala Lumpur - Siem Reap (PP) seharga IDR 940,000. Total tiket pesawatnya jadi 1,265,000 untuk 4 penerbangan saat long weekend. Ke luar negeri pula. 

Itinerary trip 4 hari di Siem Reap juga cukup simpel.
  • Day 1 : Perjalanan dari Jakarta ke Kuala Lumpur
  • Day 2 : Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Siem Reap, lanjut temple hopping
  • Day 3 : Cafe hopping di Pub Street, lalu sorenya perjalanan dari Siem Reap ke Kuala Lumpur
  • Day 4 : Perjalanan Kuala Lumpur ke Jakarta

DAY 1
DRAMA PERJALANAN KE BANDARA


Perjalanan dari kantor ke bandara ini cukup drama. Saking menumpuknya kerjaan, saya baru bisa keluar kantor sekitar jam 6 malam. Padahal penerbangan saya ada di jam 8 malam. Langsung auto mules. Karena mepet dan takut telat, saya nekat naik Gojek dari kantor di Kuningan ke bandara. 2x naik tentunya karena jaraknya lebih dari 20 km. Jadi harus dipecah 2 trip. Gojek pertama dari Kuningan ke Taman Anggrek lalu disambung Gojek kedua dari Taman Anggrek ke Soekarno Hatta. Kalau naik taksi/gocar mungkin bisa sampai lebih lama karena pas jam pulang kantor.

Setelah kebut-kebutan tidak karuan, sampailah saya di area Soekarno Hatta. Ternyata motor dilarang masuk ke area Terminal 3. Haduh drama apalagi ini. Terpaksalah saya lari-lari di jembatan layang menuju Terminal 3 karena takut telat, tapi malah berakhir diangkut mobil petugas keamanan Soekarno Hatta karena pejalan kaki dilarang melintas di atas jembatan. Untungnya saya tidak di denda dan malah diantar naik mobil ke terminal keberangkatan (rejeki anak soleh)

Begitu masuk, saya segera mencari mesin check in Airasia yang sayangnya saya ditolak system karena dianggap telat check in. Saat itu sekitar jam 7.30 malam atau 30 menit dari jadwal keberangkatan. Iseng-iseng saya pergi ke konter check in Airasia. Kali-kali masih diperbolehkan check in. Dan ternyata, boleh dong! Pesawat ke Kuala Lumpurnya delay 1 jam jadi saya masih diperbolehkan check in dan naik pesawat ke Kuala Lumpur #blessingindisguise.

Beres drama check in, saya tinggal menunggu boarding di ruang tunggu. Belum pernah saya sesenang ini karena pesawat delay, hehe.


DAY 2
KUALA LUMPUR KE SIEM REAP


Tiba di KLIA-2, saya langsung mencari spot buat tidur di bandara. Berhubung saya sudah berkali-kali transit di KLIA-2, saya sudah tahu pojokan mana yang sepi dan asik buat tidur tanpa gangguan. Paginya saya naik penerbangan pertama dari Kuala Lumpur ke Siem Reap.


SIEM REAP INTERNATIONAL AIRPORT


Kelar urusan imigrasi, saya langsung keluar mencari tuktuk menuju Pub Street. Ternyata ongkosnya USD 10. Karena malas keluar duit segitu banyak, saya mengamati sekitar mencari orang yang kira-kira mau diajak sharing cost. Ketemulah 2 orang cewek backpacker yang menenteng kantong kresek indomaret. Wah, orang Indonesia nih pasti.

Iseng-iseng niat hati mau mengajak patungan tuk-tuk ke pusat kota, saya malah diajak mereka patungan sewa tuk-tuk USD 35 seharian. Lumayan kan, saya jadi hemat ongkos, dapat teman gosip, serta dapat tukang foto pribadi. Sayangnya kita cuman bisa jalan bareng 1 hari saja karena malamnya mereka harus pergi ke Sihanoukville.


1 DAY TICKET ANGKOR WAT


Dari bandara kami langsung diantar naik tuk-tuk menuju loket resmi penjualan tiket masuk ke dalam Angkor Wat. Harga tiketnya bervariasi tergantung durasi yang dipilih.

  • 1 day ticket USD 37
  • 3 days ticket USD 62
  • 7 days ticket USD 72

Kami bertiga sepakat membeli 1 day ticket seharga USD 37 karena memang mau 1 hari saja temple hopping di Angkor Wat. Tiket terusan ini berlaku untuk memasuki candi-candi lainnya yang berjumlah ribuan di sekitar Angkor Wat. Sehingga tidak perlu bayar lagi.

Tiketnya juga cukup unik karena kita diharuskan difoto dan  fotonya dicetak di tiket masuknya. Jadi tidak bisa main curang 1 tiket untuk 2 orang karena ada fotonya. Saat memasuki area Angkor Wat dan beberapa candi lainnya, tiket masuk ini selalu diperiksa.


ANGKOR WAT


Setelah tiket di tangan, kami meluncur ke destinasi pertama yang menjadi alasan utama kami ke Siem Reap : Angkor Wat

Angkor Wat merupakan candi Budha terbesar di Kamboja dengan luas area 162.6 hektar. Semula Angkor Wat dibangun dan didedikasikan untuk Dewa Wisnu (Hindu) namun seiring berjalannya waktu, candi ini berubah aliran dari Hindu menjadi Buddha di akhir abad ke 12.

Dulunya Kerajaan Khmer yang berpusat di Angkor Wat pernah tercatat sebagai kota terbesar dan terpadat di dunia. Namun masih misteri apa yang menyebabkan kemunduran kota ini hingga berangsur-angsur ditinggalkan penduduknya.





LUNCH WITH AMOK


Dari Angkor Wat kami kemudian makan siang di restoran lokal sembari mengisi energy. Karena sudah di Kamboja, kami bertiga memesan makanan khas sana bernama Amok. Ada amok ikan, amok ayam, dan amok sapi, tinggal dipilih. Rasanya mirip tongseng, pas di lidah orang Indonesia, dan tidak terlalu spicy. Biasanya disajikan dalam buah kelapa. Cukup unik.

ANGKOR THOM


Beres makan siang, kami lalu menuju destinasi kedua : Angkor Thom. Kalau pernah lihat film Tomb Raider yang dibintangi Angelina Jolie, nah lokasi syutingnya ada di Angkor Thom ini. Keunikan dari temple ini ada pada pepohonan besar yang seolah-olah menelan struktur bangunan candi. Menandakan sudah betapa tuanya temple ini.





BANYON TEMPLE


Lanjut ke destinasi ketiga: Bayon Temple atau candi dengan seribu wajah. Dinamakan demikian karena terdapat 216 ukiran wajah raksasa di dinding, menara, dan bangunan candinya. Candi ini termasuk yang "paling muda" karena dibangun pada akhir abad ke 12 hingga awal abad ke 13.



TAKEO TEMPLE


Harusnya kami masuk ke Takeo Temple yang menjadi temple terakhir. Tapi karena sudah "mabok candi", kami hanya turun di depannya lalu kembali lagi ke tuk-tuk dan minta diantar Pub Street untuk chill out sembari menikmati senja.

PUB STREET


Kalau ada jalanan paling "happening" seantero Kamboja sudah pasti Pub Street jawabnya. Jalanan ini bisa disamakan dengan Orchard Road di Singapura atau Bukit Bintang di Kuala Lumpur. Bedanya kalau di Singapura dan Bukit Bintang yang berjejer itu shopping mall mewah, di Pub Street itu pub, coffe shop, cafe, resto, bar, dan club malam.

Begitu malam tiba, jalanan sepanjang Pub Street ditutup untuk kendaraan umum dan Pub Street disulap menjadi jalanan kelap-kelip dengan musik jedag-jedug tidak ada matinya. Seru banget buat bar hopping, pindah dari satu ke bar yang lain sembari menikmati vibes-nya yang young dan energetic. Pastikan buat mampir ke Angkor What? Bar yang terkenal.



ONE STOP HOSTEL


Setelah keliling Pub Street dan berpisah dengan 2 teman baru, saya lalu check in di One Stop Hostel, Siem Reap. Lokasinya dekat dengan Pub Street jadi tinggal selangkah kemana-mana. Harga permalamnya cuman Rp. 77,000/bed untuk sekamar 6 bed. Murah banget. Malah hostelnya bersih, staffnya ramah, serta lokasinya super strategis. Very recommended. Hostelnya sendiri juga menyediakan beragam paket half day tour dan one day trip di Angkor Wat/Siem Reap, juga airport transfer dengan harga super terjangkau.


DAY 3
SIEM REAP


Tidak banyak yang saya lakukan di Siem Reap keesokan harinya. Kelelahan karena kemarin seharian temple hopping di Angkor Wat, saya memutuskan untuk santai-santai saja hari ini sambil cafe hopping di daerah Pub Street bareng temen hostel. Siangnya saya check out dari hostel lalu sorenya minta dipesankan tuk-tuk ke bandara. Dan berakhir pula liburan singkat di Siem Reap.

Siem Reap ini langsung masuk ke dalam the best and affordable weekend getway list versi saya. 3 hari 2 malam sudah cukup untuk menjelajahi kota kecil dengan night live yang tidak ada matinya. Siem Reap ini destinasi pas sekali untuk melakukan ritual sedikit dugem, sedikit berpetualang.

Saum Arkoun Siem Reap, see you again!



Instagram : @williamkellye
https://www.instagram.com/williamkellye/

#Europe #Travel #Backpacking #Explore #Wanderlust #Destination #Williamkellye

Jumat, 05 April 2019

LIBURAN TAHUN BARU DI SINGAPURA DAN KUALA LUMPUR

Saya selalu malas kalau diajak liburan natal dan tahun baru. Bukan apa-apa. Saat high season seperti itu, biasanya harga tiket pesawat sering tidak masuk akal. Belum lagi tempat wisatanya selalu penuh oleh pengunjung. Mana bisa enjoy yakan?

Sampai di suatu pagi tiba-tiba saja grup Backpacker International di facebook ramai oleh postingan tiket gledeknya Tiket.com untuk maskapai Malaysian Airlines rute Jakarta-Kuala Lumpur seharga IDR 350,000. Full services loh ini! Termasuk bagasi, meal, dan in flight entertainment. Iseng-iseng saya mengecek harga tiket di tahun baru dan ternyata cuman IDR 350,000.

Buru-buru segera saya amankan tiketnya meskipun saat itu saya lagi di atas gojek menuju kantor. Untung saja saya gercep, karena pas sampai kantor tiket gledeknya sudah ludes diborong netijen. Tinggal tersisa tiket dengan harga normal yang mahalnya keterlaluan.

ITINERARY


Setelah tiket pesawat di tangan barulah saya memikirkan rute perjalanan 5 hari ke depan. Pinginnya sih dari Kuala Lumpur lanjut terbang ke negara baru. Cuman karena lagi musim liburan, harga tiket pesawatnya tidak masuk di budget. Alternatifnya mencari destinasi yang bisa dicapai lewat jalan darat seperti Singapura atau Hatyai di Thailand. Tapi akhirnya saya putuskan untuk ke Singapura saja karena sudah lama banget tidak berkunjung kesana. Terakhir betul-betul main ke Singapura itu tahun 2013, sisanya hanya transit beberapa jam saja.

DAY 1
JAKARTA KE KUALA LUMPUR


Seperti biasa, saya seringkali memilih jam keberangkatan pesawat di malam hari supaya siangnya bisa kerja di kantor dulu. Kerjaan beres, cuti tetap utuh. Sekalipun kantor saya dibilangan kuningan, saya selalu berangkat paling lambat 3 jam sebelum boarding time dari kantor. Traffic di Jakarta tidak bisa ditebak. Apalagi kalau sedang jam pulang kerja dan kebetulan hujan. Lebih baik menunggu di bandara ketimbang kejar-kejaran gak karuan naik taksi ke bandara karena takut telat. Untungnya pesawat Malaysian Airlinesnya ontime jadi saya tidak terlalu lama menunggu di bandara. Penerbangan Jakarta ke Kuala Lumpur memakan waktu 2 jam.

Tiba di KLIA-1, saya langsung mencari spot buat tidur. Saya memang sengaja tidak memesan akomodasi karena besok pagi-pagi sekali akan naik bus ke Singapura. Lumayan kan bisa irit ongkos penginapan 1 malam.

Setelah dilihat-lihat, saya ternyata lebih suka suasana KLIA-2 (low cost) ketimbang KLIA-1 (full services). Toko-toko dan restoran di KLIA-2 juga lebih lengkap dan bervariasi ketimbang KLIA-1. Untungnya meskipun tidak familiar dengan KLIA-1 saya tetap hoki mendapatkan kursi nyaman untuk tidur beberapa jam hingga pagi menjelang.

DAY 2
KUALA LUMPUR KE SINGAPURA


Ada banyak provider bus yang melayani rute Kuala Lumpur ke Singapura. Untungnya ada juga yang keberangkatan awalnya dari KLIA-1. Jadi saya tidak perlu repot-repot ke Terminal Pudu Raya atau kota Kuala Lumpur buat mengejar bus ke Singapura.

Saya naik Bus Starmart seharga MYR 60. Busnya bersih dan nyaman dengan pengaturan kursi 1-2. Total perjalanan sekitar 8 jam. Yang bikin lama antrian saat masuk ke Singapura karena saya mesti mengantri hampir 1 jam. 

BEAR HOSTEL


Harga akomodasi di Singapura tidak ada yang murah. Sudah mahal, kamarnya sempit pula. Setelah teliti mencari, akhirnya saya pilih BEARY BEST HOSTEL dengan harga IDR 300,000 per bed, per malam. Saya pilih hostel ini karena lokasinya super strategis, hanya 5 menit jalan kaki dari MRT Chinatown. Review di hostelworldnya juga lumayan bagus.

GARDEN BY THE BAY


Malam pertama di Singapura saya habiskan dengan mengunjungi Garden By the Bay, taman futuristik seluas 250 hektar mirip seperti film Avatar. Saya sengaja datang sekitar pukul 19.30 supaya bisa menyaksikan pertunjukkan kelap kelip lampu, musik, dan cahaya yang rutin dimainkan pada pukul 19.45 dan 20.45 setiap harinya.

DAY 3
SINGAPORE CITY TOUR


Hari ini saya akan seharian city tour di Singapura. Rute hari ini sebagai berikut:
Hostel - Haji Lane - Masjid Sultan - People's Park Complex - Fort Canning - Artscience Museum - Library at Orchard - Hostel

HAJI LANE


Warna-warni Haji Lane tidak bakal membuat bosan siapapun yang mengunjunginya. Sepanjang jalannya didominasi deretan cafe-resto dengan beragam mural dan seni jalanan. Datanglah pagi-pagi jika ingin bebas berkreasi dan berfoto-foto tanpa gangguan, karena menjelang siang hingga malam, tempat ini akan dibanjiri lautan pengunjung.

MRT terdekat: Bugis
Ticket: Free

MASJID SULTAN


Salah satu masjid paling ikonik seantoro Singapura. Dengan kubahnya yang bewarna kuning keemasan, membuatnya mudah dikenali dari kejauhan. Lokasi Masjid Sultan persis di sebelah Haji Lane. Jadi kalau sedang berkunjung ke Masjid Sultan, jangan lupa untuk sekalian mampir ke Haji Lane. Begitu pula sebaliknya.

MRT terdekat: Bugis
Ticket: Free

PEOPLE'S PARK COMPLEX


Sejak kemunculan instagram, banyak lokasi-lokasi yang tadinya tidak terkenal tiba-tiba saja menjadi beken dan instagramable. Salah satunya People's Park Complex, gedung tempat tinggal bergaya tahun 1970an dengan warna kuning mustard.

Dari hostel saya hanya perlu jalan kaki 10 menit kesana . Awalnya saya agak bingung mencari pintu masuknya. Tapi ternyata gedung ini bisa di akses dengan masuk ke mall di sampingnya terlebih dahulu. 

MRT terdekat: Chinatown
Ticket: Free

ARTSCIENCE MUSEUM


Saya bukan penggemar museum pra-sejarah. Tapi beda ceritanya kalau berkunjung ke museum kontemporer seperti Artscience Museum di Singapore. Museum ini berbeda dibandingkan museum konvensional pada umumnya karena menampilkan karya dan instalasi yang menggabungkan antara seni dan teknologi. Unik, menarik, dan kekinian.

MRT terdekat: Bayfront
Ticket: SGD 18

FORT CANNING


Siapa sangka sebuah taman pusat kota persis di sebelah Dhobi Ghaut MRT bisa menjadi lokasi yang instagramable. Fort Canning namanya. Sebuah taman dengan dinding berlubang di bagian atasnya. Lokasi ini mengingatkan saya akan Goa Jomblang di Gunung Kidul. Tapi versi modernnya.

MRT terdekat: Dhobi Ghaut
Ticket: Free

LIBRARY AT ORCHARD


Mungkin ini perpustakaan paling modern yang pernah saya datangi. Bernuansa minimalis serba putih. Cocok buat baca buku/novel sambil numpang wifi gratisan, numpang nge-charge handphone, sembari meluruskan kaki setelah gempor seharian jalan kaki di Orchard Road.

MRT terdekat: Somerset
Ticket: Free

DAY 4
SINGAPURA KE KUALA LUMPUR


Pukul 10 pagi, saya sudah bersiap di Golden Mile untuk mengejar Bus Starmart tujuan Kuala Lumpur. Harganya SGD 20 dengan lama perjalanan sekitar 7 jam. Untungnya antrian imigrasi keluar Singapura tidak seramai saat kemarin masuknya. Tidak sampai 30 menit saya sudah menyelesaikan imigrasi baik di sisi Singapura dan Malaysia.

REGALIA RESIDENCES


Karena hari ini bertepatan dengan tanggal 31-Des maka malam nanti akan ada pesta tahun baru. Di Kuala Lumpur sendiri, pusat perayaan tahun baru ada di Putrajaya, KLCC, dan Dataran Merdeka. Tapi saya yang sudah kena faktor "U", malas kalau harus berdesak-desakan di lautan manusia. Ditambah lagi ramalan cuaca yang mengatakan kalau malam nanti akan turun hujan. 

Oleh sebab itu saya menikmati malam pergantian tahun baru dari penginapan saja. Makanya saya cari akomodasi yang punya view keren pemandangan kota Kuala Lumpur dan ketemulah Regalia Residences. Biasanya kalau di Kuala Lumpur saya selalu menginap di the Face Suites via Airbnb tapi kali ini saya mau nuansa yang berbeda. 

Harga per bed, per malam, di Regalia Residences cukup murah, yaitu sebesar USD 18. 1 kamar dorm terdiri dari 4 bed. Biarlah harus sharing kamar dengan orang tidak dikenal, yang penting harganya murah dan malamnya bisa tahun baruan di infinity pool-nya dengan pemandangan langsung Petronas Twin Tower dan Menara Kuala Lumpur.

Overall Regalia Residences ini kualitasnya masih di bawah the Face Suites yang serba premium. Regalia Residences ini interiornya banyak yang bocel-bocel dan kurang terawat. Liftnya juga super lelet. Untungnya lokasinya strategis, mudah dijangkau naik transportasi umum, dan kolam renangnya tidak mengecewakan. Tapi next time ke Kuala Lumpur saya tidak mau menginap disana lagi.

NEW YEARS EVE


Sesuai rencana, malam pergantian tahun 2018 ke 2019 saya habiskan dengan nongkrong di kolam renang lantai 37 Regalia Residences. Ternyata bukan hanya saya saja yang berpikir demikian, karena kolam renang sudah dipenuhi puluhan pengunjung lainnya. Untung saja saya tiba 30 menit lebih awal jadi bisa mendapat spot terdepan tanpa halangan.

Begitu kembang api pertama di luncurkan pada pukul 00.00, semua orang langsung bersorak dan bertepuk tangan. Seru banget vibesnya walaupun harus nonton dari secuil kolam renang dengan space serba terbatas. Tapi dibandingkan harus berdesak-desakan dengan ribuan manusia lainnya di KLCC, Dataran Merdeka, atau Putrajaya, saya lebih suka dan lebih nyaman nonton kembang apinya dari Regalia Residences saja. Beres fireworks tinggal balik tidur ke kamar. Coba kalau saya nonton di KLCC atau Putrajaya, bisa ribet untuk mencari transportasi balik. Bisa-bisa baru paginya balik ke apartment.

DAY 5
REGALIA RESIDENCES


Hari terakhir di Kuala Lumpur, tidak banyak yang saya lakukan selain berenang pagi di infinity pool Regalia Residences. Waktu itu jam menunjukkan pukul 7 dan surprisingly hanya ada saya seorang  saja disana. Jadi serasa kolam renang pribadi. Padahal kan, kemarin sore ramenya bikin malas menyebur.

Setelah sekitar 1 jam berenang dan bersantai, saya kembali lagi ke kamar untuk bersiap-siap pulang dan menuju bandara. Dan berakhir pula liburan tahun baru singkat di Singapura dan Kuala Lumpur.



Jumat, 22 Maret 2019

8 TIPS HEMAT DI SYDNEY AUSTRALIA

Setelah berkunjung ke lebih dari 30 negara, saya berpendapat kalau negara Eropa Barat, Amerika, dan Australia adalah negara-negara dengan biaya hidup termahal yang pernah saya datangi. Makanan, akomodasi, transportasi, semuanya serba mahal. Apalagi kurs rupiah yang tidak kuat-kuat amat. Kalau tidak disiasati bisa bangkrut dalam sekejap!

Untuk itu dalam postingan kali ini saya ingin berbagi 8 TIPS HEMAT berlibur di Sydney, Australia. Salah satu kota paling mahal di dunia. Karena percayalah, dolar kalian akan gampang sekali menguap di Australia jika tidak jeli dan selektif dalam membelanjakannya.


1. Tukar rupiah ke dolar Australia saat di Indonesia


Jangan sekali-kali menukarkan rupiah ke dolar Australia di negara kanguru. Sudah kurs rupiah tidak terlalu kuat, makin dikebiri kursnya karena tidak laku. Paling baik memang menukarkan rupiah di money changer di Indonesia atau mall-mall besar ibukota. Kurs sesuai harga pasar, tidak ada komisi, dan bisa di nego untuk penukaran jumlah besar.

Beberapa orang juga memiliki kebiasaan membawa dolar Amerika untuk ditukarkan di negara tujuan. Secara dolar Amerika stabil jadi kursnya tidak banyak berubah. Saya pribadi pernah iseng-iseng menukarkan dolar Amerika ke dolar Australia saat berada di Sydney Airport. Kursnya memang lumayan, tapi saya rugi karena dipotong komisi!

Alternatif lainnya, ambil uang via atm. Tapi cara ini tetap rugi karena setiap penarikan harus dipotong biaya administrasi dan kurs yang terkadang merugikan. Nah tetap saja kan cara klasik tukar uang di money changer tetap lebih hemat! Asal jangan berlebihan karena nanti bisa rugi saat ditukar balik ke rupiah.

2. Jangan naik kereta bandara, naiklah bus dan metro


Bandara Sydney hanya berjarak 20 menit dari pusat kota. Tapi harga tiketnya bisa AUD 18 karena mesti bayar pajak bandara AUD 14. Supaya hemat naiklah bus 400 turun di Mascot Station. Cuman perlu bayar AUD 3. Lalu lanjut naik metro menuju downtown/akomodasi. Dengan cara ini kita bisa hemat sampai AUD 12.






3. Bawa botol minum, isi ulang dengan tap water


Saya sempat shock saat membeli air kemasan 600ml di minimarket pinggir jalan. Karena tidak ada label harganya saya berasumsi paling mahal juga 3 dolar. Ternyata saya salah. Harganya 5 dolar something. Ebuset, air minum kemasan kok harganya lebih mahal daripada burger McD. Sejak saat itu saya kemana-mana selalu membawa botol minum dan mencari tap water untuk isi ulang.


4. Cari hostel yang menyediakan sarapan


Kalau sedang solo traveling, paling murah memang menginap di hostel. Tapi menginap di hostel paling murah tidak selalu menjadi solusi. Terkadang hostel murah tidak mencover free breakfast. Carilah hostel yang sudah termasuk sarapan pagi sekalipun 2-3 dolar lebih mahal. Karena kita bisa hemat waktu, hemat uang, tidak ribet membeli/menyiapkan sarapan, dan bakal kuat jalan seharian.




5. Tunda lapar


Sekali makan di Sydney bisa bekisar 5-10 dolar. Itupun biasanya junk food. Sekali dua kali masih oke makan burger-burgeran dan kentang goreng. Tapi lama-lama perut Indonesia ini minta nasi. Saya pun menemukan cara praktisnya tanpa harus ribet masak-memasak. Yaitu dengan membeli lunch box di atas jam 3 sore. Karena pada jam-jam tersebut banyak lunch box di diskon 30-50%. Favorit saya sudah pasti salmon sushi set. Enak dan mengenyangkan. Biasanya saya beli 2 lunch box sekaligus. 1 untuk makan siang, 1 untuk makan malam. Tenang saja, tidak selapar itu kok menunggunya. Karena Sydney 4 jam lebih cepat dari Jakarta. Jadi saat di Sydney pukul 4 sore, di Jakarta baru pukul 12 siang. Saat yang pas untuk makan siang.






6. Maksimalkan hari Minggu


Setiap hari Minggu, transportasi publik menerapkan tarif USD 2.7 untuk pemakaian tidak terbatas naik bus, kereta, trem, dan ferry, menggunakan OPAL card. Maka dari itu maksimalkan keuntungan ini untuk mengunjungi tempat yang jauh-jauh seperti ke Blue Mountains atau ke Morrisett Park. Karena lumayan (mahal) banget harga tiket keretanya jika dibeli di hari normal.


7. Kunjungi objek wisata gratisan


Meski Sydney kota mahal tapi ternyata ada banyak objek wisatanya yang FREE. Siapa sih yang tidak suka gratisan? Dimulai dari museum, ada beberapa museum keren yang tidak menarik biaya masuk seperti White Rabbit Gallery, Manly Art Museum, dan the Rock Discovery Museum. Jalan-jalan di Sydney Opera House, Sydney Botanical Garden, dan Sydney Harbour Bridge juga gratis. Sore harinya menonton sunset spektakuler dari Mrs Macquaries Chair lalu dilanjut nonton kembang api di Darling Harbour lagi-lagi gratis.


8. Ikutan Sydney free walking tour


Cara termudah untuk mempelajari sejarah Sydney dan lebih mengenal kotanya adalah dengan ikutan Sydney free walking tour. Walaupun tulisannya free tapi etikanya kita memberi sumbangan sukarela berdasarkan service dan pengalaman yang didapat. Tur ini diadakan 3x sehari. Pukul 10.30 dan 14.30 dengan meeting point di Town Hall. Durasinya 2.5-3 jam. Sementara pukul 18.00 meeting point-nya di Cadman Cottage (daerah the Rock) dengan durasi 1.5 jam. Untuk registrasi silahkan mendaftar online via www.imfree.com.au







Sabtu, 16 Maret 2019

JALAN - JALAN DI SYDNEY AUSTRALIA

Setiap orang pasti mempunyai alasannya masing masing dalam menentukan tempat berlibur dan berwisata. Bagi yang suka kegiatan outdoor, pasti akan memilih pergi ke gunung, danau, atau pantai, sementara mereka yang suka sejarah dan budaya akan pergi mengunjungi objek wisata museum, bangunan kolonial, atau tempat-tempat yang terdaftar dalam UNESCO World Heritage Site. Sedangkan bagi pecinta kuliner, tidak ada yang lebih menarik selain dapat mencoba keunikan serta kelezatan masakan khas daerah setempat yang dibuat dengan resep rahasia turun menurun.

Sulit rasanya mencari destinasi wisata komplit yang bisa menjangkau semuanya.Tapi tidak jika kamu pergi wisata ke Australia, atau lebih tepatnya berwisata ke Sydney. Sebuah kota metropolitan di pantai timur Australia yang kaya nilai sejarah dan budaya serta beragam objek wisata menarik di sekitarnya. Karena bulan Desember sudah memasuki musim panas di Australia, maka berikut ini 12 DAFTAR KEGIATAN SERU apa saja yang bisa kamu lakukan untuk menghabiskan liburan musim panas kamu di Sydney dan kota sekitarnya.


1. Skydiving di Sydney-Wollongong


Kalau kamu suka tantangan maka kamu harus coba skydiving di Sydney-Wollongong, Sydney's only beach skydive. Bersiap-siaplah untuk merasakan free fall dari ketinggian maksimum 14,000 ft dan dengan kecepatan lebih dari 200 km/jam selama 60 detik sebelum akhirnya parasut terbuka dan kamu bisa menyaksikan pemandangan indah pantai Wollongong serta pantai selatan Sydney dari atas. Jangan khawatir mengenai masalah akses/transportasi kesana karena sudah disediakan shuttle bus gratis yang berangkat setiap harinya dari Sydney CBD menuju area Sydney Skydive.

2. Selfie bersama Koala dan Kanguru


Tidak bisa dipungkiri jika satwa khas Australia seperti koala, dingo, wallaby, dan kanguru menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan untuk berbondong-bondong datang berwisata ke australia. Beruntung, di Sydney terdapat 4 tempat semacam kebun binatang yang bisa kamu datangi untuk bisa melihat lebih dekat hewan unik tersebut, bahkan sampai berfoto bersama. Sebut saja Sydney Wildlife World yang terletak di Darling Harbour atau Taronga Zoo yang berlokasi 15 menit naik ferry dari Pelabuhan Circular Quay. Lalu ada juga Koala Park Sanctuary serta Featherdale Wildlife Park yang lokasinya sedikit berada di luar kota.




3. Ikutan Tour di Sydney Opera House


Jika Paris punya Menara Eiffel maka Sydney punya Sydney Opera House. Dulunya sejarah pembangunan opera house ini di warnai lika liku panjang sehingga yang tadinya direncanakan selesai dalam 3 tahun malah terlambat menjadi 16 tahun. Apabila dilihat dari atas maka bangunan ini akan tampak seperti 3 buah kerang berukuran raksasa, dengan kerang terbesar biasa dipakai sebagai concert hall, "kerang" berukuran sedang untuk opera theatre, dan "kerang terkecil sebagai tempat makan eksklusif (fine dining).

Kalau kamu penasaran mengenai cerita, sejarah, serta keajaiban dibalik pembangunan panjang dari Sydney Opera House, kamu bisa ikutan The Sydney Opera House Tour berdurasi 1 jam seharga $37, atau bisa juga ikut The Backstage Tour untuk mendapatkan akses VIP ke semua ruangan dengan membayar $165.


4. Menonton Kembang Api saat perayaan tahun Baru di Circular Quay


Disebut-sebut sebagai perayaan tahun baru terbesar dan paling meriah di dunia, setiap tahunnya pesta kembang api di Sydney berhasil menarik hingga jutaan wisatawan untuk datang dan menikmati malam tahun baru di Sydney. Ada begitu banyak tempat di Sydney yang bisa kamu datangi dalam merayakan malam pergantian tahun baru, tapi tempat terbaik ada di Circular Bay dimana kamu bisa menyaksikan pertunjukkan kembang api spektakuler dengan background Sydney Opera House sekaligus Sydney Harbour Bridge di daerah pelabuhan paling indah dan paling fotogenik di dunia.


5. Berwisata Seru di Blue Mountain


Berkunjung ke daerah pegunungan itu hal biasa, tapi jika mengunjungi kawasan pegunungan hijau yang diselimuti kabut biru tentu menjadi hal luar biasa. Hanya di Blue Mountain, daerah pegunungan seluas 10.000 km2 yang terletak 65 km dari Sydney, kamu sudah bisa menikmati panorama unik tersebut. Peristiwa ini dapat terjadi akibat gas terpenoid dari pohon ekaliptus yang memang banyak tumbuh disana sehingga menciptakan efek kabut biru.

Saat berada di Blue Mountain, banyak sekali objek wisata menarik yang bisa kamu kunjungi disana, mulai dari melihat jejeran formasi batu three sister serta tebing batu mendatar King Tableland di Echo Point, lalu mencoba 5 atraksi unik di Scenic World seperti Scenic Railway, Scenic Walkway, Scenic Skyway, Scenic Cableway, dan Scenic Walkway dengan pemandangan keren di kanan kirinya. Jangan lupa juga untuk trekking ke Gordon Fall, mampir ke kota kecil cantik Leura Village, dan berjalan-jalan di Katoomba.



6. Santai di Pantai Bondi


Bondi Beach yang namanya diambil dari bahasa aborigin yang berarti "air yang memecah bebatuan", merupakan sebuah pantai berpasir beige sepanjang 1 km dan terletak 7 km dari CBD Sydbey. Biasa dipakai warga Sydney untuk berjemur, berenang, atau berselancar dengan karakter ombak bervariasi. Kalau kamu mau berenang maka pilihlah pantai di bagian utara yang berair tenang namun jika ingin surfing, kamu tinggal datang ke pantai bagian selatannya yang bearus kencang dan berombak besar.




7.  Australian Day


Australian Day yang setiap tahunnya jatuh pada tanggal 26 January merupakan hari untuk memperingati kedatangan armada kapal inggris pertama di Port Jackson, New South Wales, lokasi dimana bendera british union pertama kali berkibar. Di Sydney, acara Australian day ini dirayakan besar-besaran dengan digelarnya pesta barbeque di hampir setiap taman, beragam jenis perlobaan, serta pesta kembang api meriah yang bisa kamu saksikan dari Sydney Harbour.


8. Berwisata Sejarah di the Rocks


Dulunya merupakan kawasan permukiman Bangsa Eropa pada saat pertama kali mendarat di Australia tahun 1788. Namun kemudian mulai ditinggalkan sejak terjadinya resesi ekonomi sekitar tahun 1800an hingga puncaknya pada tahun 1920, pembangunan Sydney Harbour Bridge menghilangkan hampir seluruh bangunan utamanya.

Barulah pada tahun 1970an para pecinta sejarah mulai menyadari betapa pentingnya keberadaan bangunan bersejarah maka sejak saat itu dimulailah usaha untuk menjaga kelestarian daerah ini hingga sekarang. Beberapa bangunan sejarah yang bisa kamu kunjungi diantaranya Susannah Place Museum, The Rock Discovery Museum, Cadmans Cottage, Museum of Contemporary Art, dan masih banyak lagi.


9. Berkeliling di Area Darling Harbour


Satu lagi daerah favorit yang tidak boleh terlewat saat kamu berkunjung ke Sydney, yakni Darling Harbour. Kawasan ini Dikelilingi beragam objek wisata mulai dari Australian National Maritime Museum, Sydney Wildlife World, Sydney Aquarium, Chinese Garden of Friendship hingga Sydney Tower setinggi 309 meter yg menjadi bngunan tertinggi di Sydney dan Paddy's market tempat menjual macam-macam barang termasuk souvenir murah.




10. Mencicipi Kelezatan Kue Lamington


Siapa yang tidak kenal lamington. Kue national australia ini terbuat dari sponge cake yang dilapisi coklat dan kelapa parut dibagian luarnya. Kue ini ditemukan tidak sengaja oleh Lord  Lamington saat pelayannya tidak sengaja menjatuhkan kue bolu ke dalam coklat cair. Agar tidak mengotori tangan maka kue tersebut ditaburi kelapa parut.

Tidak disangka ternyata rasa kuenya menjadi gurih dan lezat sehingga tidak hanya digemari Lord Lamington tapi juga banyak orang dan menjadi populer hingga sekarang. Di Sydney sendiri kue ini mudah sekali kamu temukan di banyak restoran. Tapi yang paling recommended ada di Flour and Stone, 53 riley st, dan di Bennelong, Sydney Opera House

11. Mengecap Rasa Kue Pavlova


Selain lamington ada makanan penutup lain yang tidak boleh lupa kamu coba. Pavlova namanya. Kue ini Terbuat dari meringue yang dilapisi whippend cream serta berbagai irisan buah segar di atasnya, dengan rasa renyah dan crunchy dibagian luarnya namun bertekstur lembut seperti marshmallow di bagian tengahnya, tidak seperti kue meringue pada biasanya yang padat dari luar ke dalam. 

12. Mencoba Steak Kangguru


Makanan khas australia lainnya adalah steak kanguru yang biasa disajikan setengah matang. Rasanya manis dengan tekstur lebih lembut daripada daging sapi. Paling cocok disantap bersama dengan segelas wine yang dijamin pasti akan membuat kamu ketagihan.

Nah seru bangetkan kegiatan apa saja yg bisa kamu lakukan di Sydney, Australia. Jadi kalau bingung mau liburan kemana di akhir tahun, main ke Sydney aja. Paket komplit pokoknya.




JALAN - JALAN DI SEOUL KOREA - PART 1

Kalau ditanya pilih Jepang atau Korea, saya pilih Jepang. Tapi kalau ditanya pilih Tokyo atau Seoul, jelas saya pilih Seoul! Saya bukan...