Kamis, 13 Oktober 2016

Sepenggal Kisah di Taman Nasional Komodo Indonesia

Apabila ada seseorang bertanya mengenai destinasi favorit saya di Indonesia, dengan mudah saya akan menjawab Taman Nasional Komodo. Kenapa? Karena T. N. Komodo merupakan destinasi komplit. Segalanya ada disana, mulai dari pantai cantik berpasir putih, perbukitan eksotis, hingga alam bawah laut yang legendaris. Ditambah dengan habitat terakhir sang naga komodo, tidak salah jika T. N. Komodo terpilih sebagai salah satu dari the New Seven Wonder of Nature pada tahun 2007.

Cara terbaik menikmati pesona T. N. Komodo adalah dengan mengikuti sailing komodo trip yang berangkat dari Bangsal, Lombok menuju Labuan Bajo, Flores, sambil menyinggahi beberapa pulau terbaik Indonesia selama pelayaran. Saat itu saya tidak sendiri, ada 22 orang lainnya turut serta. Rata-rata merupakan turis asing yang sudah berbulan-bulan melakukan perjalanan keliling dunia dan kebetulan sedang berada di Indonesia. Dan tentu saja tidak henti-hentinya mereka bercerita betapa indahnya alam Indonesia.

Kapal Rainbow Bintang yang membawa kami berlayar

Bertolak dari Pelabuhan Bangsal, kapal kami lalu berlayar menuju surga tersembunyi Pulau Moyo. Sebuah pulau eksotis dengan bentang alam alami belum terjamah dan air terjun cantik di tengahnya yang konon menjadi alasan utama selebritas dunia seperti Lady Diana, Mick Jagger, dan David Beckham datang ke Indonesia.

Air Terjun Mata Jitu di Pulau Moyo

Kemudian berlanjut menuju Pulau Satonda yang dikenal akan keindahan danau air asinnya. Dulunya Danau Satonda berair tawar layaknya danau kebanyakan. Namun letusan dahsyat Gunung Tambora di tahun 1815 menyebabkan tsunami besar dan mengubahnya menjadi menjadi danau air asin seperti sekarang.

Danau Satonda

Dari Pulau Satonda kapal lalu bergerak ke arah timur menuju Gili Laba. Disanalah kami melakukan pendakian menuju puncak bukit tertinggi, melewati jalanan terjal berbatu diserjai tanjakan dan turunan curam. Namun usaha itu sebanding dengan pemandangan indah hamparan padang rumput luas berpadu dengan perairan dangkal hijau toska dan perairan laut dalam biru gelap yang terlihat jelas dari atas bukit.

Gili Laba Darat

Berikutnya kapal diarahkan menuju Manta Point untuk berenang bersama manta. Tidak hanya 1-2 ekor manta yang kami temukan disana, melainkan belasan ekor. Juga sekawanan black tip shark dan segerombolan ikan sarden. Beruntung cuaca cerah seharian dan arus laut tidak terlalu kencang sehingga kami tidak cepat lelah berenang mengejar manta.

Manta Point

Puas melihat manta, kami beralih menuju Pink Beach Komodo. Tempat ini disebut-sebut sebagai snorkeling spot terbaik di Indonesia, didominasi terumbu karang bewarna merah menyala serta ratusan jenis ikan berenang bebas. Sementara pantai Pink Beach sendiri merupakan pantai terindah yang pernah saya datangi. Dengan pesona pasir putih-kemerahan lembut bak bedak bayi serta gradasi biru laut menawan, membuat siapapun akan betah berlama-lama disana.

Pink Beach Komodo

Setelah Pink Beach maka tibalah hari yang ditunggu-tunggu, yaitu saat dimana kapal berlabuh di dermaga Pulau Komodo. Pagi itu kami melakukan trekking di tengah pulau mencari komodo sang naga terakhir. Rupanya tidak sulit mencari komodo di habitatnya karena baru berjalan sebentar, sudah tampak beberapa ekor komodo tengah asik bersantai di bawah pohon. Dan semakin jauh melangkah ke dalam hutan, semakin banyak pula komodo yang kami temui. Sayangnya hingga trekking berakhir kami tidak sempat bertemu komodo balita yang lebih banyak menghabiskan waktu di atas pohon karena takut dimangsa komodo dewasa. Namun kami tetap senang karena sudah berhasil melihat komodo langsung di alam liar.

Kodomo? No it is komodo, the dragon

Dari Pulau Komodo, kapal selanjutnya berlayar menuju destinasi terakhir, yaitu Pulau Padar. Terletak diantara Pulau Komodo dan Pulau Rinca, Pulau Padar menawarkan pemandangan iconic perbukitan eksotis yang menyatu dengan birunya Laut Flores. Dari puncaknya tampak 3 buah cekungan besar mirip danau dikelilingi hamparan pasir putih dan perairan dangkal hijau toska. Inilah yang disebut breathtaking view, melihat pemandangan yang saking indahnya sampai jadi sulit bernapas.

Pulau Padar

Dengan berakhirnya kunjungan di Pulau Padar maka berakhir pula pelayaran kami mengunjungi pulau-pulau terbaik Indonesia. Dimulai dari Pulau Moyo dan Pulau Satonda di Nusa Tenggara Barat hingga Gili Laba, Pulau Komodo, dan Pulau Padar di Taman Nasional Komodo. Meskipun terasa singkat tapi perjalanan ini kembali mengingatkan kami betapa indahnya bumi nusantara. Terima kasih Taman Nasional Komodo, terima kasih Indonesia. You are wonderful.


Instagram : @williamkellye
#AirportID #eijogja16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JALAN - JALAN DI SEOUL KOREA - PART 1

Kalau ditanya pilih Jepang atau Korea, saya pilih Jepang. Tapi kalau ditanya pilih Tokyo atau Seoul, jelas saya pilih Seoul! Saya bukan...